Sinar matahari menerangi seisi kamar. Anasera terbangun dari bunga tidur yang indah. Mau bangun mau tidur sama saja yang dirasakan Sera kegelapan, tidak ada bedanya, tidak ada yang bisa untuk ia lihat. Namun, perbedaan nya kalau tidur ia bisa bermimpi dalam gelap. Tapi, kalau bangun, ia hanya bisa merasakan dalam gelap.
Dahulu, Hal pertama yang Sera cari setelah bangun tidur adalah handphone. Tapi sekarang ia tidak bisa bermain handphone. Hal yang harus ia cari hanyalah tongkat, tongkat adalah teman baiknya untuk saat ini.
Hari ini adalah hari spesial untuk Sera, ia sekarang akan menemui guru Tunanetra yang akan mengajarinya menjadi orang buta. Agar ia mudah berjalan-jalan sendirian ke luar rumah tanpa tersesat.
Tok
Tok
TokSuara ketukan pintu terdengar jelas, Sera tersenyum tak sabar. Perlahan-lahan ia menuruni anak tangga. Perlahan-lahan juga ia membuka pintu.
"selamat pagi Sera, perkenalkan saya gurumu, Yulin. Bagimana kabarmu? kita belajar menghafal jalan untuk daerah ini dulu, oke?" ucap guru tunanetra yang sedang berbicara berhadap-hadapan dengan Sera.
Sera hanya mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum manis ke arahnya.
Perlahan-lahan Yulin si guru Tunanetra Sera mengajarkannya menghafal jalan dari rumah Sera ke tempat lainnya. Berapa hitungan langkah dan ketukan tongkat adalah bantuan Sera untuk saat ini.
Sera pikir-pikir tidak sulit. ia hanya perlu menghafal berapa ketukan tongkat dan langkah-langkah jalan untuk sampai ke tempat tujuannya, ia hanya bisa kearah yang dekat.
"Saya akan menuntunmu ke tempat-tempat terdekat dulu ya. Disini ada taman kan? kesana ya.. " Bu Yulin menggenggam tangan Sera.
"Aku akan mencobanya"
Sera tersenyum sembari menghitung langkah demi langkah, perlahan ia mulai hafal, walaupun tidak sepenuhnya.
Langkah Sera seketika terhenti. Ia mendengar seorang begaduh disebelah telinga kirinya, suara itu memancing Sera untuk melanjutkan langkahnya kearah suara.
Satu langkah Sera mengarah kearah sumber suara. Namun, Yulin mencegahnya. Dengan cepat Yulin menggenggam tangan Sera.
"No, Fokus Sera" Ucap Yulin.
"Cowok sama cowok ya?" Tanya Sera penasaran.
"He'em, ada perempuannya juga. Halahh.. paling ngerebutin cewe atau ketauan selingkuh" Balas Yulin geram, adegan-adegan seperti ini sudah biasa ia tonton diserial FTV.
"Kita pergi aja ya Ser, nanti malah kamu yang kena" Sambung Yulin.
Sera mengangguk, ia memajukan langkahnya perlahan.
Braghhh.
"Baru juga saya bilang." Ucap Yulin terkejut.
Sera terjatuh akibat dua lelaki bodoh yang tidak tau tempat untuk berkelahi. Yulin dengan cepat membantu Sera untuk bangkit, namun Sera yang masih terkejut hanya terdiam tak mengeluarkan suara apapun.
"Eh sorry." Ucap salah satu lelaki.
Bruggghh
Brughhh
Bukannya berhenti sudah mencelakai orang, suara jelas tonjokan makin terdengar di benak telinga Sera.
"Goblok kalian, udah celakain orang malah makin deket." Teriak Yulin geram.
Yulin menghela nafas panjang, ia sangat kesal. Rasanya, ia berbicara dengan binatang yang sedang berantem.
"Bajingann!" bentak salah satu laki-laki yang sedang begaduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Gelap, Aku Melihatmu.
Teen FictionAnasera, wanita berumur 19 tahun yang mengalami kecelakaan bersama sang kakek sehingga membuat kornea matanya rusak dan tidak bisa melihat apa apa lagi. Hidupnya selalu merasa kesepian, sehingga bertemu dengan Raditya yang menemaninya selama ia men...