Chapter 18. Mianhe

249 34 2
                                    

I Hope You Like It



~• Mianhe •~

Sae Ron keluar dari toilet setelah ia berganti pakaian olah raga, tepat saat keluar matanya dikagetkan dengan Sehun yang bersandar di depan toilet. Ia hendak mengacuhkannya, namun Sae Ron yakin Sehun menemuinya karena Yoojung.

"Kau seharusnya tak ada di sekolah Oh Sehun, kau tentu tak lupa kalau kau di skorsing untuk beberapa hari," sindir Sae Ron.

Sehun tersenyum miring, "Ternyata kau begitu mengkhawatirkanku."

Sae Ron menatapnya datar, "Langsung saja, kau ke sini karena Yoojung bukan? Kau tak terima karena aku mencemooh gadis yang kau sukai."

Sehun membenarkan cara berdirinya, lalu berdiri tepat di depan Sae Ron.

"Tidak, aku ke sini bukan sebagai Sehun yang menyukai Yoojung. Tapi aku hanya ingin menegur sahabat yang tak tahu diri," jawab Sehun.

Sae Ron melotot, "Maksudmu!"

"Sae Ron," sapa Suhyun dari belakang, ia menyusul ke toilet karena merasa Sae Ron begitu lama di toilet. Ia mendekat, dan ternyata di hadapan Sae Ron ada Sehun.

Sehun tak mempedulikan kehadiran Suhyun, bahkan itu jauh lebih bagus. Sekarang kedua sahabat Yoojung ada di depannya, "Aku tahu kau gadis seperti apa dulu, dan yang membuatmu jadi seperti ini bukankah Yoojung?"

Sae Ron terdiam, begitu pula Suhyun.

"Saat di SMP kau dirundung oleh teman-temanmu, dan suatu hari seseorang mengulurkan tangannya padamu. Ia menjadikanmu teman bahkan sahabatnya, ia menjadikanmu satu-satunya teman yang berharga. Meninggalkan teman yang lain, yang sebelumnya membuly dirimu. Kau lupa tentang hal itu?" ucap Sehun.

"K-kau sama sekali tak tahu Sehun, jangan seolah kau tahu semuanya!" jawab Sae Ron.

"Justru kau! Ah maksudku kalian sahabat Yoojung yang sama sekali tak tahu," balas Sehun.

"Kau bukan kami, dia yang menipu kami, kenapa kau seolah menyalahkan kami? Hak kami untuk kecewa padanya," ucap Sae Ron tak mau kalah.

"Sae Ron," lirih Suhyun yang dari tadi diam. "Aku pikir kita harus dengarkan alasan Yoojung, aku yakin dia-"

Sae Ron menggeleng, "Aku sudah menjadi sahabatnya sejak junior School, tapi dia jelas menipuku."

Sehun tertawa.

"Kau begitu sombong Sae Ron, saat Yoojung mengulurkan tangannya, tapi kau begitu angkuh menepisnya. Kenapa kalian tak bertanya tentang beberapa luka di wajah Yoojung," Sehun sebenarnya tak tahu apa yang ia lakukan sekarang. Berdebat dengan wanita, menurutnya lebih rumit. Namun melihat Yoojung terluka karena sahabatnya sendiri, ia tak bisa diam akan hal itu.

"Aku mengkhawatirkannya Sehun, sangat," lirih Suhyun.

"Suhyun!" tegur Sae Ron.

"Cukup Sae Ron, aku memang baru mengenal Yoojung tak selama kamu. Tapi aku mempercayainya. Benar kata Sehun, dulu kau diselamatkan Yoojung, tapi kenapa kau melukainya sekarang?" protes Suhyun.

Tak lama Sehun mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Sae Ron, ia menerimanya perlahan. Di layar ponsel menunjukkan seorang gadis terbaring dengan wajah penuh lebam dan perban di pipi. Tangannya mulai bergetar mengenali gadis yang berada di foto tersebut. Tapi kenapa Yoojung sampai seperti ini?

"Itu Yoojung, dan ia memfoto dirinya sendiri untuk dijadikan bukti. Aku sungguh benci akan foto itu, tapi mengetahui Yoojung yang melakukannya, entah kenapa dadaku sesak. Hari itu pulang sekolah, dan ia dijebak oleh Jae Hyun. Ada tiga orang suruhan Jae Hyun untuk mencelakai Yoojung. Dan mereka melakukan pelecehan terhadapnya," terang Sehun dengan mata berkaca-kaca. Mengingat hal itu sungguh membuatnya marah dan sedih melihat gadisnya terluka.

SOMEONE LIKE YOU (SEYOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang