🕸1. Hidupku

4 0 0
                                    

Aku menghela nafas, aku lelah.
Mereka tertawa, tersenyum, dan aku sebagai penonton hanya bisa tersenyum getir.

Peluk dan cium tak lagi ku rasakan, aku bagai tersambar petir saat mendengar ungkapan sayang orang tua terhadap anak-anaknya.

Gelap dalam hidupku, tak lagi ada cahaya yang menerangi.
Aku merasa sesak karena rindu, dan aku iri.

Aku bosan selalu di anggap tidak ada, bosan dengan kenyataan.
Kemana aku harus pergi? Agar aku tak lagi bosan dengan hidupku yang malang.

Tidak ada lagi pelukan, hanya ada cacian dan pukulan.
Aku bosan di hina anak buangan, aku bosan di sebut anak malang.

Tuhan...
Aku bosan dengan kenyataan, tapi aku tak tahu harus apa.

Haya
Bogor, 16 Juni 2020







@hayakhryh

Antologi Puisi [Berkarya Bersama Earth Streaks]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang