Chapter 4

51 19 1
                                    

***

Luna terkejut dengan ucapan Manda, mana bisa murid baru sudah buat masalah dengan sahabatnya itu. "Hah! kok bisa sih?" ucap Luna tidak percaya.

"Gimana ceritanya? lo kok gak cerita dari tadi sih, lo gak di apa-apain kan sama tuh cowok? Ada yang luka gak? Lo masih perawan kan?" Lanjut Luna.

Manda mengendus kesal karena sahabatnya itu, Manda hanya terciprat genangan air bukan di mutilasi hidup-hidup oleh cowok nyebelin itu, tetapi Luna histeris seperti sahabatnya ini terbunuh.

"Enak aja, masih lah, emang elo!" ucap Manda dengan sangat kesal.

"Sekate-kate gue juga masih perawan ya nying! Lagian, kirain lo di apa-apain sama tuh cowok," ucap Luna.

"Gak lah gila lo ya!" Ucap Manda memutar bola matanya malas.

"Terus gimana ceritanya? Lanjut dong Man, kepo nih gue," Ucap Luna mendekatkan wajahnya pada Manda.

"Ceritanya panjang, jadi males gue," ucap Manda menopang kepalanya dengan kedua tangan.

"Yaelah bodo amat, Man. Mau panjang kek pendek kek pokoknya gue pengen tau asal-usul sama cerita lo barusan," Ucap Luna kesal.

"Tadi juga dia nabrak gue tuh waktu gue mau ke loker, terus bukannya minta maaf malah ngecodol," Jelas Manda.

"Wah-wah bener-bener tuh orang harus gue samperin nih!" ucap luna beranjak dari duduknya.

"Gak usah Lun, jangan buat masalah mendingan kita makan aja, gue udah laper nih,"ucap Manda mencekal tangan Luna.

"Dia itu keterlaluan Man, gak bisa gue diemin!" Ucap Luna.

"Cuma masalah kecil doang kok," ucap Manda.

"Apa lo bilang masalah kecil? Dia tuh hampir aja nabrak lo terus juga sampe rok lo kotor," ucap Luna.

"Gak usah Lun," ucap Manda.

Luna punmenghiraukan Manda dan langsung berjalan menghampiri Delvin dengan tampang muka yang sangat marah. Mana bisa sahabatnya di perilakukan seperti itu.

Manda membelalakan matanya ketika Luna berjalan menghampiri Delvin. Lalu ia pun berlari menyusul Luna.

"Heh lo!" ucap Luna mendobrak meja yang ditempati Delvin dkk.

"Ada urusan apa lo sama gue?" ucap Delvin menatap wajah cewek itu bingung.

"Heh lo gak sadar apa? lo itu udah buat rok milik Manda kotor. lo itu harusnya minta maaf kek apa kek, kenapa lo gak merasa bersalah banget sih?" Ucap Luna Dengan tampang yang marah tapi masih terlihat cantik.

"Terus?" Delvin menaikan satu alisnya.

"Ya lo minta maaf sama sahabat gue lah!" Jawab Luna.

Manda hanya menyaksikan aksi sahabatnya itu pasrah, ditambah mereka menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di kantin dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, dan itu membuat Manda sangat risih.

"Lo pikir lo siapa?" ucap Delvin memicingkan matanya.

"Ya, gue murid di SMA ini lah, yakali" ucap Luna santay.

"Gue juga murid," sambung Aldin.

"Diem lo kopet," ucap Luna. "Siapa yang suruh lo nyambung?" Luna melirik Aldin sinis.

"Wah sekate-kate lo, gue ini paling ganteng seantero SMA Nusantara," ucap Aldin, pede.

"Gantengan juga Bapak kau Al," ucap Denial melirik Aldin.

"Bisa gak sih lo berdua diem? Gue ada urusan sama cowok ini!" ucap Luna menuding Delvin.

"Sekarang lo harus minta maaf sama Manda!" ucap Luna berdecak pinggang.

Delvin tidak memperdulikan cewek aneh itu. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan melangkah pergi tanpa mengucap sepatah kata-pun.

"Vin loh mau kemana?" ucap Denial.

"Cabut," ucap Delvin pada mereka berdua.

Aldin dan Denial pun ikut beranjak dari tempat duduknya dan menyusul Delvin yang sudah berjalan jauh.

"He lo jangan kabur!" Pekik Luna.

"Lun, udah jangan buat masalah tambah riweh," ucap Manda ketika Luna ingin menyusul Delvin dkk.

"Ah, si cowok kopet gak tau adab!" ucap Luna, kesal.

"Udah, Lun. Gue gak mau cari masalah sama dia." Manda mencekal tangan Luna lalu menariknya untuk kembali ke tempat awalnya.

"Manda, jadi orang jangan mau di rendahin kayak gini dong!" Luna mengikuti langkah Manda pasrah.

Manda memang terkesan sangat keras kepala, namun dia tidak mau mencari keributan di sekolah karena dia tidak mau beasiswanya kenapa-napa. Toh, Manda bukan dari keluarga yang kaya raya, yang bisa membayar sekoalah, bahkan kesehariannya saja masih kurang, jadi Manda cari aman saja.

***

TBC.

Gimana ceritanya guys?

Semoga kalian suka, yaw♡.

Enemies In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang