❝Kak Jovi, katanya Gaia suka kakak!❞
Tapi Jovi sering bilang ke mayoret cantik NCT Intercultural School yang katanya suka sama dia itu, ❝Gaia... coba periksa lagi kompas kamu, apa benar dermagaku yang kamu tuju?❞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❀❀❀
Vitrase rubia kamar Gaia mulai berhembus pelan diterpa angin sejuk, tanda hari menjelang sore.
Malam tadi usai tiba di kota asal bersama delegasi NCT Intercultural School lainnya, Gaia memang kelihatan kelelahan dan Airen paham itu. Dibiarkannya Gaia istirahat seharian ini setelah menyempatkan diri mewarnai rambut putrinya sedikit lebih gelap.
Bangun-bangun ternyata sudah sore. Dan di lantai bawah kedengaran mulai berisik.
"Maaaa ... Paaa ...!" panggil Gaia sembari menuruni anak tangga, tapi gak ada sahutan balasan.
Namun tepat di pertengahan anak tangga, Gaia bisa lihat kalau Jeffrey dan teman-teman sepermainannya duduk berkumpul bermain PlayStation di ruang keluarga. Ada Jovi juga di sana.
Sempat berbalas-balasan tatap dengan orang-orang dibawah sana, Gaia mau lari naik ke atas lagi. Baru sadar dengan apa yang dia kenakan sekarang ini.
"Lho kenapa gitu? Gak apa-apa, Gaia. Turun aja," pinta Yoga diantara tawa ringannya lihat kelakuan Gaia.
Dengar itu, Gaia berbalik perlahan dan berjalan turun dengan malu-malu khasnya.
"Kenapa kebangun? Berisik ya?" tanya Jeffrey, dialihkan sedikit fokusnya dari layar tv.
Gaia menggeleng pelan.
Aksa menggeram gemas, Gaia dan piyama krem motif beruang itu terlalu lucu untuk gak dicubit. "Gemes banget, sih!"
"Gaia warnain rambut?" sela Yoga peka, Gaia mengangguk pelan.
"Looks good on you!" puji Dhani pula.
Jovi cuma melirik sekilas, keduanya belum ada komunikasi sejak Jovi tahu kalau Gaia dan Lino berkirim pesan waktu itu.
"Kak, mama ke mana?"
"Ke supermarket bentar."
"Sama si mbak?"
Jeffrey mengangguk, dilihatnya Gaia lagi. "Kenapa? lapar? mau dibuatin apa?"
"Gak kok, aku cuma mau ambil minum aja."
Jovi masih diam bahkan ketika Gaia mulai menghilang dan menuju dapur di belakang sana.
Melihat teman-temannya yang masih asyik dengan game the last of us, Jovi menyusul Gaia ke dapur. Dilihatnya punggung kecil gadis itu yang seperti sedang mengonsumsi sesuatu.
