His True Self

269 27 3
                                    

Begitu selesai mengumpulkan laporan ke ruang guru dan Leona lega karena mengumpulkannya lebih cepat dari waktu yang ditentukan dan pada akhirnya tongkat sihirnya pun juga selamat. Sudah lama rasanya Leona tidak mengeluarkan energinya untuk menulis laporan dan sehabis ini dia ingin langsung tidur begitu sampai di kamar. Tapi Leona masih kepikiran soal Vil, wajahnya terlihat pucat dan si cowok cantik juga tidak menyadari dirinya sendiri. Perasaan Leona jadi tidak enak jadi dia memutuskan untuk memastikan Vil tiba di asramanya dengan selamat.

Leona berlari menuju ke asrama Pomefiore dan tiba-tiba dia mencium aroma yang tidak biasa di lorong, begitu dilihat ternyata Vil yang menyenderkan dirinya ke tembok. Leona menutup hidungnya karena dia sadar kalau Vil sedang mengalami heat. Vil ingin sekali berdiri tapi tenaganya terlalu lemah untuk bergerak, waktu yang buruk sekali untuk mengalami heat meskipun untungnya tidak ada siapapun sekarang jadi tidak ada yang melihat Vil dalam keadaan yang memalukan ini, bisa gawat juga jika ada alpha yang menemukannya. Tapi Vil tidak yakin apakah dia bisa kembali ke asramanya dengan kondisi seperti ini.

Dalam keadaan setengah sadar, Vil melihat ada Leona di depannya. Entah dia berilusinasi atau apa tapi jika itu Leona maka dia sangat bersyukur sekali. Tapi jika dilihat lagi, Vil merasa ada yang janggal dari Leona, kenapa auranya begitu berbeda? Terutama tatapan matanya, seperti predator yang siap ingin memangsa mangsanya. Vil belum pernah melihat Leona seperti itu sebelumnya, itu sangat aneh karena omega seharusnya tidak bertingkah seperti itu.

"Leona, apa yang terjadi denganmu?!" Vil akhirnya membuka mulutnya meskipun suaranya terlalu lemah untuk berbicara. Leona hanya diam saja. Dengan penuh waspada, Vil menutup tengkuk lehernya karena firasatnya juga tidak enak. Begitu Leona menggerakan tangan kirinya, Vil terkejut dengan apa yang dilihatnya, Leona menggigit lengannya sendiri dan sepertinya cukup dalam hingga berdarah. Meski cuma dugaan tapi Vil tahu akan sesuatu yang telah terjadi pada Leona. Karena sudah tidak kuat lagi, Vil akhirnya kehilangan kesadaran.

Tindakan Leona cukup nekat karena sudah mendekati omega yang sedang mengalami heat. Terlalu nekat dan juga berbahaya, jika saja dia tidak menahan dirinya untuk menggigit lengannya sendiri makan dia akan kehilangan kendali untuk menyerang Vil yang tidak berdaya. Rasanya cukup sakit tapi setidaknya ini lebih baik daripada orang yang disukainya terluka. Karena tidak bisa meninggalkan Vil yang pingsan begitu saja, Leona membopongnya ke ruang kesehatan.

*

Bayangan hitam ibunya yang terus menghantui mimpi Vil perlahan mulai menghilang oleh cahaya yang ingin meraih si kecil Vil dan bisa lihat Leona yang sepuluh tahun lalu mengulurkan tangannya. Begitu dia dibantu berdiri, Leona menghapus air mata Vil,
"Sudah kubilang kau pasti takut berada di tempat gelap. Kali ini pegang tanganku dengan erat yah."
Vil tidak mengerti apa yang terjadi tapi dia membiarkan Leona menuntutnya entah kemana dan sepertinya mereka berada di tempat yang belum pernah Vil lihat sebelumnya, daerahnya kering dan tandus sangat berbeda di kampung halamannya. Sepertinya mereka berada di Savannah, tempat Leona berasal.

Leona perlahan melepas genggaman tangannya dari Vil dan dia mulai berjalan semakin jauh darinya. Vil yang berusaha memanggilnya tetapi suaranya tidak tersampaikan dan di saat dia ingin meraihnya, Leona semakin jauh saja.
"Leona, kau mau pergi kemana?! Leona, kumohon....jangan pergi...Leona? Leona!!"
Begitu sadar, Vil terbangun dalam keadaan tangan kanannya yang terangkat.

Dia melihat keadaan sekitar yang ternyata berada di ruang kesehatan dan begitu mengingat keadaan dirinya, dia langsung meraba tengkuk lehernya. Vil bernapas lega karena dirinya aman belum diberi tanda oleh alpha. Tapi dia heran bagaimana dia bisa sampai disini karena seingatnya dia sudah kehilangan kesadaran di lobi.

"Schoenheit, kau sudah sadar."Divus pun muncul begitu dia memasuki ruangan.
"Crewel-sensei?! Maafkan saya....Saya lupa meminum obat jadi saya tidak tahu bakal mengalami heat seperti sore tadi."
"Tidak apa. Kau mendingan sekarang. Lain kali mulai berhati-hatilah." Divus mengedipkan sebelah matanya sambil meletakkan obat di meja dekat tempat Vil tidur.

Fated Mates {Leona x Vil Fanfiction Omegaverse AU Twisted Wonderland}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang