Their New Beginning

252 21 4
                                    

Lima tahun setelah lulus dari Night Raven College, Leona fokus belajar mengusai sihir uniknya sambil membantu mengurus kerajaan sebagai pangeran kedua. Leona bahkan mendatangi daerah kumuh dimana para omega tinggal dan memberikan beberapa bantuan terhadap mereka dan inilah yang membuat disukai oleh rakyatnya. Begitu waktunya tiba, Sang Raja yang juga ayahanda Leona mulai menentukan siapa yang akan menjadi raja Afterglow Savannah berikutnya.

Leona dan kakaknya disuruh untuk berduel sihir karena menurut Sang Raja itulah satu-satunya cara yang paling adil untuk menentukan raja berikutnya dan duel pun diakhiri dengan kemenangan Leona. Itu sangat mengejutkan semua orang semenjak Leona juga membuktikan bahwa sihirnya sudah berkembang dengan baik dan dia bahkan tidak menyakiti kakaknya sedikitpun.

Leona pun menjadi raja Afterglow Savannah sekaligus mengumumkan pernikahannya dengan Vil dari keluarga Schoenheit. Sebagai ratu baru di Savannah juga ahli ramuan dan racun, Vil membuat ramuan dan obat-obatan untuk mengotrol omega yang mengalami heat dan alpha yang mengalami rut.

Setelah menguasai kerajaan selama enam tahun, Leona juga berhasil meredakan konflik antar gender di Savannah. Meski begitu, bagi Leona itu hanyalah permulaan karena dia yakin masih banyak masalah yang harus diselesaikan sebegai raja, dan Leona siap akan semua itu dan dia tidak bisa melakukannya tanpa dukungan Vil di sisinya. Mereka pun diberkahi seorang putra yang sehat juga manis, dan kemungkinan akan memiliki seorang bayi lagi.

Suatu hari raja dan ratu sedang bersantai di kamar mereka. Leona sedang membaca buku dan Vil sedang menyisir rambut suaminya di sebelahnya.
"Vil, kau sudah cukup lama menyisir rambutuku. Kurasa sudah cukup." Kata Leona ke istrinya yang masih menyisirnya.
"Sebentar lagi."balas Vil.
Leona hanya menghela napas karena Vil juga menjawab hal yang sama beberapa menit yang lalu. Leona merasa ada sesuatu yang dipikirkan Vil.

Kedua telinga Leona pun berkedut, "Aku rasa ada yang berlari menuju ke sini."
"Kalian half-beasts memang sesuatu, aku bahkan belum mendengar apapun. Apakah itu Levi?"tanya Vil.
"Yup, kurasa begitu." Jawab Leona dan kemudian datanglah anak kecil setengah singa memasuki kamar mereka.

"Papa, Mama!" Anak itu pun menghampiri Leona dan Vil yang sedang berada di atas ranjang lalu melompat ke arah Vil hingga terdorong terbaring.
"Hmmm...perutnya tidak membesar."ucapnya sambil meraba-raba perut Vil.
"Ada apa, Levi?"tanya Vil ke putrannya.
"Levi, tadi itu berbahaya. Kau bisa melukai mama jika melompat tiba-tiba seperti tadi."Leona menegur putranya dengan lembut dan si singa kecil langsung merasa bersalah.

"Maaf, papa...maaf, mama. Tadi Theo cerita pada Levi kalau dia akan punya adik bayi sebentar lagi lalu Levi bertanya ke Ruggie gimana caranya dapatin adik bayi dan dia bilang kalau bayi itu berasal dari ibu hamil yang perutnya gede."
Leona dan Vil pun bertukar tatapan.
"Levi ingin punya adik?"tanya Vil ke putranya sambil mengelus rambut pirangnya.
"Hmm...Levi sebenarnya tidak ada kepikiran bakal mau tapi sepertinya bakal menyenangkan jika punya adik bayi."Levi tersenyum dan membuat hati Vil tersentuh melihatnya.

"Begitu yah...ahh, kamu keringatan."Ibu ratu yang sadar pun mengelap keringat di wajah pangeran kecilnya dengan sapu tangan. "Bermainlah dengan hati-hati agar riasanmu tidak berantakan."
Leona yang dari tadi memerhatikan istri dan putranya hanya bisa terkekeh.
"Makasih, mama! Sudah yah, papa, mama, Levi mau balik main lagi."

Levi berlari keluar dari kamar orang tuanya sambil menutup pintu. Begitu Leona dan Vil kembali berdua lagi, Vil menghelas napasnya,
"Benar-benar deh, wajahnya memang berasal dariku tapi sifatnya benar-benar sepertimu, Leona."
Leona hanya angkat bahu sambil tertawa begitu mendengar komentar ratunya.

Sambil menyisir rambut Leona lagi, Vil kepikiran dengan perkataan putranya barusan.
"Adik bayi yah? Kurasa tidak buruk juga, hei bagaimana menurutmu, Leona?"tanya Vil ke suaminya. Leona merasa kalau Vil kepikiran soal itu dari tadi, bukan hanya karena Levi menyindirnya tapi akhir-akhir ini Vil selalu membahas soal bayi.

"Tidak apa kurasa, jadi Levi mempunyai teman bermain selain pelayannya. Apa kau mau memberi adik ke Levi, ratuku?" Leona bertanya dan Vil mengentikan kegiatan menyisirnya lalu bersandar ke punggung Leona.
"Jika itu membuat putra kita senang dan aku ingin kita melakukannya dengan normal, Leona. Waktu kita membuat Levi, kita melakukannya di luar balkoni istana saat malam pesta ulang tahunmu. Aku masih tidak percaya kau melakukan itu. Itu sex di tempat umum pertamaku!"

Leona tertawa lalu memegang dagu istrinya sambil tersenyum nakal, "Tapi kau menyukainya, kan?"
Dengan wajah memerah, Vil hanya bisa menggeram kesal. Leona memberi ciuman yang gairah ke istrinya sambil memeluknya. Begitu dia melepas bibirnya, Leona bisa melihat wajah sang ratu yang begitu erotis seakan dia ingin lagi. Leona tahu bahwa Vil sengaja melakukannya untuk menggodanya.
"Pastikan suaramu jangan terlalu kencang, itu bisa membuat Levi dan yang lainnya mendengar."

Mendengar dari perkataan suaminya, Vil menyeringai sambil melepas baju suaminya, "Kalau begitu kau harus menutup mulutku dengan mulutmu, Leona. Ngomong-ngomong, aku penasaran bakal seperti apa rupa anak kedua kita nanti. Apa bakal menawan sepertiku atau ranggas sepertimu?"
"Entahlah, tapi bakal menarik jika wajahnya sepertiku tapi narsis seperti dirimu." Leona berbicara di leher Vil lalu memberi kecupan di tanda pemberiannya.
Vil langsung tertawa mendengarnya, "Itu terdengar lucu dan manis, tapi seperti apapun anak kita nanti, kita pasti akan menyayanginya. Nah, mohon bantuannya, rajaku." Dengan tatapan menggodanya, Vil menarik suaminya yang sudah setengah telanjang untuk membawahinya dan mereka pun bercinta untuk membuat pangeran kedua. Bahkan sebagai raja pun, Leona akan tetap menjadi pria yang sibuk.

Chapter Epilog Selesai.

Fated Mates {Leona x Vil Fanfiction Omegaverse AU Twisted Wonderland}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang