Scar of His Childhood

267 21 0
                                    


Pada zaman dulu kala di kerajaan Afterglow Savannah dimana kebanyakan half-beasts tinggal, seperti singa, hyena, dan hewan buas lainnya, manusia cukup langka disana. Dikuasai oleh raja yang hebat dan ratunya yang seorang wanita manusia yang cantik jelita, Afterglow Savannah didominasi oleh para alpha, status yang paling tertinggi di kerjaan. Para beta yang kebanyakan dari mereka adalah wanita yang melakukan pekerjaan seperti berburu dan status yang paling rendah, yaitu omega. Mereka diperlakukan sangat buruk oleh alpha maupun beta jadi meskipun kerajaan terlihat damai, keseimbangan status sangatlah berantakan.

Suatu hari dua pelayan sedang mengobrol di lorong istana,
"Pangeran pertama benar-benar baik yah. Sihirnya juga bagus."
"Iya, dia juga popular. Dia benar-benar seperti Sang Raja."
"Betul, tapi raja punya dua putra yang akan dipilih sebagai penerusnya. Jika dibandingkan dengan pengeran kedua, dia lebih pendiam dan penyendiri."

"Kau benar, dia sangat berbeda dengan pangeran pertama. Sihirnya juga tidak sehebat kakaknya. Apalagi dia bergaul dengan para omega yang kotor itu. Jadi ragu misalnya dia akan menjadi raja Savannah berikutnya." Tiba-tiba suara deheman seorang wanita membuat kedua pelayan istana terkejut.

"Yang mulai ratu? Maaf, kami tidak menyadari keberadaan anda!" Kedua pelayan menjadi gugup di hadapan Sang Ratu yang hanya tersenyum kepada mereka.
"Saya minta tolong untuk bawakan semangkuk potongan buah apel ke kamar pangeran kedua. Saya ingin itu sudah ada di sana begitu saya ke sana nanti." Sang Ratu meminta ke kedua pelayannya dengan nada lembut dan mereka pun langsung nurut sambil pamit permisi.

"Apa beliau mendengar kita?"
"Entahlah."
Mereka berbisik, begitu mereka akhirnya pergi, Sang Ratu sendirian di lorong istana, tapi sebenarnya tidak sendirian.

"Mereka sudah pergi. Kau bisa keluar sekarang, Leona." Seorang bocah lelaki setengah singa dengan kulit coklat yang tadinya bersembunyi di balik pilar dinding, langsung keluar dengan malu-malu begitu ratu memanggilnya. Begitu dia melihat Sang Ratu yang hanya tersenyum sambil membuka kedua tangannya, Leona langsung berlari menghampirinya dan memeluknya.
"Mama, kenapa aku begitu berdeda? Aku bermain dengan para omega karena mereka baik padaku dan mereka tidak kotor!" Leona terisak di pundak ibunya.

Sang Ratu pun langsung mengusap air mata putranya sambil mengelus-elus pipinya dengan lembut.
"Ohh sayang, kau adalah anak yang baik dan manis. Tidak masalah kau berbeda, lihat mama! Mama tidak punya telinga di atas kepala atau ekor di belakang bahkan warna kulit kita pun berbeda."

"Mereka juga berkata kalau aku pembawa sial bahkan Papa juga berkata begitu. Apakah itu benar, Ma?" Begitu mendengar pertanyaan putranya yang masih terisak membuat Sang Ratu terdiam sesaat lalu dia tersenyum lagi meskipun hatinya merasa sangat sedih.
"Tidak, Leona. Berani sekali mereka berkata begitu ke putra kecil Mama, Mama tidak akan membiarkan siapapun yang membuatmu menangis. Dengar, Leona, kau adalah anak yang special, kau juga anak yang baik. Mama yakin sihirmu itu bisa membawa kebahagiaan yang bisa menolong dan melindungi orang di sekitarmu." Sang Ratu mengelus-elus rambut coklat pangeran kecilnya.

Sambil mengusap matanya, Leona berkata, "Benarkah?! Kalau begitu, aku akan berusaha menjadi lebih kuat dan bisa membuktikan ke mereka kalau sihirku itu menakjubkan. Lalu akan melindungi Mama dari orang-orang jahat dengan sihirku!"
Sang Ratu bisa melihat mata putranya yang bersinar lalu dia tertawa kecil juga karena lega akhirnya putranya bersemangat lagi.
"Itu baru anak Mama. Nah, ayo kita kembali ke kamarmu. Ada cemilan yang menantimu disana."

Leona langsung tersenyum ceria begitu mendengar kata cemilan dari Mamanya. Sang Ratu dan pangeran kecilnya pun menuju ke kamar Leona sambil bergandengan tangan. Begitu sampai di kamar, Leona tergirang begitu melihat ada semangkuk potongan apel di atas meja belajarnya. Leona memakan dengan lahap dengan wajah penuh gembira, Sang Ratu yang memerhatikannya lagi makan hanya bisa tersenyum. Karena tahu apel adalah buah kesukaan ibunya, Leona mulai membagikan apelnya ke ibunya dengan menyuapinya. Momen inilah yang membuat Leona merasa aman ketika bersama ibunya.

Fated Mates {Leona x Vil Fanfiction Omegaverse AU Twisted Wonderland}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang