O3. SCOLDED

72 21 83
                                    

• ✰ • ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ • ✰ •

"Mama tidak pernah mengerti diriku."

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih, Sunbae."

Jungkook mengacungkan ibu jarinya dari dalam mobil. Kemudian memberikan sebuah isyarat agar Jinae yang hendak melangkah memasuki fakultas kedokteran, segera mendekatkan wajahnya pada jendela mobil.

"Nanti siang aku jemput di kelasmu, ya?" tukas Jungkook sewaktu Jinae menuruti isyarat darinya; mendekatkan wajah pada jendela mobil yang terbuka lebar.

Jinae sedikit mengernyit mendengar penuturan Jungkook. "Untuk apa?"

"Makan siang bersama."

"Aku pikir tidak perlu. Letak fakultasmu itu lumayan jauh dari fakultasku," Jinae menolak halus. Gadis itu bahkan mematri senyum untuk meyakinkan Jungkook.

Harap-harap dengan begitu, Jungkook akan memberikan sebuah anggukan dan menyerah untuk mengajaknya makan bersama.

Jinae bukannya enggan menghabiskan waktu istirahatnya bersama dengan Jungkook. Akan tetapi, Jinae paham betul bahwa Choi tengil Yeonjun pasti akan lebih dulu menyambanginya untuk menyeretnya menuju kantin—sebagaimana rutinitas mereka biasanya.

Pun lagi, menyatukan Jungkook bersama dengan Yeonjun dalam satu tempat dan waktu yang sama bukanlah sebuah ide yang bagus. Mengingat dulu, ketika Jinae melakukannya, Jinae justru malah terjebak dalam situasi dimana Choi Yeonjun dan Jeon Jungkook berlomba-lomba untuk menjadi yang paling keren di depan Jinae.

Sungguh, Jinae kembali dibuat muak hanya dengan mengingat tingkah dan laku kedua pemuda itu.

"Hei, aku ini laki-laki. Jarak antara fakultasmu dengan fakultasku tidak bisa dikatakan jauh oleh pemuda gagah seperti diriku."

Jinae hampir saja mendecih remeh kalau-kalau otak kecilnya tidak buru-buru mengingatkan bahwa pemuda di depannya ini adalah Jungkook —bukan seorang Yeonjun yang bisa dengan ikhlas ia katai dan umpati sesuka hati.

"Tetap saja tidak perlu." Jinae kembali menolak halus. "Bagaimana kalau sepulang kuliah nanti? Kelasku sepertinya akan selesai lebih awal. Sunbae bisa mengabariku kalau kelas Sunbae juga telah selesai," usul Jinae yang dihadiahi senyuman lebar oleh Jungkook.

Pemuda itu segera mengangguk dan mengacungkan ibu jari. Membuat Jinae spontan menghembuskan napasnya lega. Gadis dengan cardigan biru itu bergegas untuk menjauh dari mobil setelah melambaikan sebelah tangan pada Jungkook.

RIDICULOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang