PROLOG

27 5 1
                                    

[Follow dulu sebelum membaca karena beberapa part akan author privat]

[Alano]

Are you ready?

Enjoy!

PROLOG

Seorang gadis cantik sedang duduk di kursi taman sambil memegang boneka Teddy bearnya dan menangis. Alan saat itu sedang mengintip gadis kecil itu. Rambut hitam legamnya yang panjang menutup wajah imutnya yang sedang menangis.

Alan  berjalan ke arah gadis kecil itu dan menunduk di depan gadis kecil itu. "Kamu kenapa nangis?" Tanya Alan. Gadis kecil itu mendongak dan menatap Alan dengan mata merahnya akibat menangis. Alan terpesona dengan wajah cantik gadis itu.

"Ka--kamu siapa?" Tanya gadis itu dengan polos.

"Aku Alano Putra Dewa Bramasta" Balas Alan dengan senyum tulusnya, senyuman yang jarang ia tunjukan kepada siapapun dan kini gadis itu beruntung mendapatkan senyuman Alan.

"Nama kamu panjang bet kayak keleta api" Ucapnya mengerjapkan matanya. Dengan polosnya ia mengusap wajah tampan Alan dengan lembut membuat Alan memejamkan matanya menikmati usapan lembut itu.

"Kamu kenapa menangis?" Tanya Alan dengan lembut.

"Orang tua ku di bunuh oleh seorang mafia dan aku berhasil kabur" Ucap gadis polos itu dan kembali menunduk menangis. Alan yang mendengar itu pun langsung mengepalkan tangannya. Siapa yang berani mengusik ketenangan gadis kecil ini. Saat itu juga Alan mengklaim gadis kecil itu miliknya dan Alan sudah menjadi seorang Leader Mafia pada umur 16 tahun karena menggantikan ayahnya yang meninggal karena mati di bunuh.

"Kenapa ayahmu di bunuh?" Tanya Alan lagi.

"Ayahku tidak sengaja menggores mobil mafia itu dengan motor bututnya, dia menyuruh Ayahku untuk mengganti ruginya. Sungguh Ayahku tak mampu mengganti mobil itu dan ayahku di bunuh bersama Bunda dan abangku" Alan lagi-lagi menggeram marah.

Hanya masalah sepele kau tega membunuh orang tua gadis kecil ini? "Akanku balaskan dendam mu gadis manis!" Batin Alan.

"Siapa namamu gadis manis?" Tanya Alan.

"Theresa Ratu Pramana  " Ucap Gadis itu.

"Gimana kalo aku panggil kamu Resa?" Tanya Alan.

"Wihh....nama yang bagus. Aku suka" Resa bertepuk tangan antusias.

"Itu panggilan sayang dari aku" Alan tersenyum tulus.

"Kalo gitu aku kasih kamu nama, Dewa" Ucap Kanza.

"Nama yang bagus" Ucap Alan.

Alan memberikan kalung yang berliotin Bulan. "Ini buat kamu, semoga kita bisa bertemu lagi. Aku pulang dulu bye"

Cup! Alan mengecup pipi Resa.

Dari hari inilah mereka selalu bertemu di taman tersebut dan beberapa hari kemudian Alan membuat rumah pohon yang tak jauh dari pemukiman warga tepatnya sangat nyaman dan asri apalagi di sana ada danau yang sangat indah.

Mulai detik ini, menit ini, jam ini seorang Alano Putra Dewa Bramasta jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengklaim gadis manis itu, miliknya, gadisnya. Tidak ada orang satupun yang akan mengambil gadisnya.







-TBC-

Hai semua!

Maaf ini prolognya sedikit banget maklumlah namanya juga prolog ye kan! Tadi rencananya gue bakal nggak buat prolognya tapi setelah di pikir-pikir kalo prolognya kagak ada terus epilognya ada takutnya jadi aneh aja gitu. Masa prolognya kagak ada terus epilognya ada kagak adil aja gitu.

Oke, oke! Segitu aja gue ngebacotnya, sekian!

Alano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang