BERTEMU

17 3 3
                                    

"Wanita akan semakin cantik saat  dicintai, jadi yang punya doi cantik nggak usah pamer. Karena yang cantik kebanyakan lobangnya  sudah bekas"

[Alano]

Are you ready?

Enjoy!

Bertemu

Di dalam ruangan yang terbilang luas. Ah, lebih tepatnya di dalam kelas yang berwarna putih. Begitu banyak darah. Lantai yang putih bersih, telah berubah menjadi merah pekat. Bau anyir begitu menusuk hidung siapa saja yang menciumnya. Tetapi, pria itu tak terusik akan baunya. Dia malah menikmati aroma anyir menusuk hidung.

Pembunuh itu menyayat manusia bak menyayat hewan. Dia seperti iblis tak punya hati dan perasaan.

Ingat, psycopath tidak memiliki hati dan perasaan apalagi belas kasihan.

Aksinya tidak sampai di situ, pembunuh itu mengukir dada orang yang ada di hadapannya dengan ukiran nama gengnya yaitu, Gangster Black Diamond.

Tangan Alan penuh darah yang merah pekat dan anyir baunya. Alan tersenyum sembari melihat darah yang melekat di tangan. Karena, darah adalah minumannya sehari-hari, membunuh adalah tujuan hidupnya.

Baginya, menjalani hidup tanpa membunuh bagaikan nasi tanpa lauk, rasanya hambar.

Black Diamond adalah nama Gangster yang terkejam di seluruh dunia. Black Diamond mempunyai musuh di mana-mana. Tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan seorang Alan putra Dewa Bramasta . Ya, dialah sang ketua Gangster Black Diamond tersebut.

[Alano]

Suasana malam di sekolah Bramasta School tampak sepi dan menyeramkan. Beberapa lampu di sepanjang koridor mati hidup dengan sedirinya membuat seorang gadis berambut sepinggang itu bertambah ketakutan. Ia adalah Theresa Ratu Pramana seorang gadis yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di sekolah terkenal ini. tapi sayang ia selalu di bully karena ia berada di kalangan bawah dan siswi-siswi iri kepada Resa karena ia memiliki wajah yang cantik nan imut.

"Huaaaa! Ya Allah Resa takut banget. Aku baca ayat kursi aja deh siapa tau setannya kepanasan. Bismillahirrahmanirrahim, allahula ilahailla huwalhaiyul kayyum, laa------"

'SREK SREK'

Langkah Reza berhenti tepat di kelas Xll IPA 2. Karena Resa termasuk golongan orang yang kepo akhirnya ia mencoba menoleh untuk melihat apa yang terjadi

Di sana di depan sana sekitar lima meter lebih tepatnya di pojokan Resa melihat seseorang dengan baju serba hitamnya serta pisau lipat yang amat tajam sedang menyayat korbannya bak menyayat kulit Sapi. Jadi ke inget pas hari idul Adha.

Tubuh Resa bergetar hebat, kakinya seperti jelly, tubuhnya terasa tidak berfungsi seketika dan lidahnya terasa kelu untuk sekedar berteriak.

"Ak--aku harus gimana sekarang hiks? Kabur ya aku harus kabur"

Perlahan-lahan kaki Resa mundur, ia tidak ingin mengambil resiko dengan mati di tangan psycopath itu, jika sampai pembunuh itu menyadari keberadaannya bisa di pastikan nyawanya terancam.

Tetapi, tuhan sedang tidak berpihak kepadanya. Pembunuh itu menoleh ke arahnya dengan seringai menghiasi wajah tampannya, Resa berbalik dan berlari sekencang mungkin, air matanya terus mengalir dan jantungan terus berdetak tak karuan.

Dan....

'HAP!' Pembunuh itu berhasil memegang pergelangan tangan Resa membuat Resa menghentikan larinya.

'Mampus!"

"Lo liat aksi gue tadi?" Tanyanya datar saat ia berdiri di depan Resa.

"Ti--tidak aku ti--tidak melihatnya" Ucap Resa ketakutan setengah mati keringat bercucuran.

"Kalo lo nggak liat terus kenapa lari hmm?"

"Ak--aku kebelet pipis"

"Mana ada orang kebelet pipis lari kayak orang kesetanan gitu. Lo pilih jujur atau berbohong?" Pembunuh itu tersenyum smrik. Menikmati wajah takut gadis imut di depannya ini.

"Kalo aku jawab jujur kamu bakal ngelepasin aku?"

"Tergantung"

"Mending aku ketemu setan aja deh nggak papa dari pada ketemu orang psycopath" - Batin Resa.

"To-- tolong jangan bunuh aku hiks aku nggak sengaja ngeliat kamu lagi ngebunuh orang. Aku nggak mau mati muda, tolong lepasin aku aku janji nggak bakal laporin kamu kepolosi, suer deh"

"Setelah apa yang lo liat gue bakal ngelepasin lo gitu aja?

"Pliase jangan bunuh aku" Resa memohon.

"Nama lo siapa?" Tanyanya.

"Resa. Theresa Ratu Pramana"

'Deg'

"Ra--ratu?" Gumam Alan.

"Jaminannya apa kalo lo nggak bakal ngelaporin gue?"

"Aku bakal nurutin semua permintaan yang kamu mau" Alan tersenyum miring.

"Oke gue percaya kalo lo nggak bakal ngelaporin gue. Lo harus turutin semua perintah gue. Permintaan pertama, lo harus jadi pacar gue!"







-TBC-



Vote 50

Coment 25

Kalo belum nembus mau gak mau harus tunggu tembus dulu baru aku up.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang