—di lekuk kepundan Patuha
Barangkali
telah banyak puisi
ditulis di sini.
Di bibir kawahmu
ketika aku ingat kekasih
di andalas, tiba-tiba
aku jatuh cinta
pada lekuk tubuhmu
berkarang batu itu.
Ranting-ranting kering
dan lumut-lumut hijau
melukis dinding-dinding bukit
gersang
dipanggang matahari.
Telah kupungut banyak puisi
tapi aku gagap
mengeja maknanya.
Aku singgah
sayang, sejenak saja
sekadar mengucap salam
padamu
lalu kita berpisah
saling memunggungi
kau mendaki
aku menurun
mencari diri.
Tapi seperti katamu juga
percayalah
di perjamuan yang lain
kita akan bertemu kembali
meski risau menjadi miang
dan barangkali
segala kenang
telah hilang.
Padangpanjang, 2020
MUHAMMAD SUBHAN. Penulis dan pegiat literasi Sumatra Barat. Selain menulis puisi, ia juga menulis esai, cerpen dan novel. Esainya satu di antara tiga karya terbaik pilihan kurator Festival Sastra Bengkulu (Bengkulu Writers Festival) 2019. Buku cerpennya "Bensin di Kepala Bapak" lolos kurasi Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) II di Ancol Jakarta 2017, dan puisinya terpilih tiga besar Banjarbaru's Rainy Day Literary Festival 2019 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Di tahun 2017, novelnya berjudul "Rumah di Tengah Sawah" lolos kurasi Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) di Bali, dan di tahun yang sama ia menerima Anugerah Literasi Kategori Pegiat Literasi dari Gubernur Sumatra Barat, dan di tahun 2018 menerima Pin Emas dari Pemerintah Kota Padangpanjang. Berdomisili di pinggir Kota Padangpanjang, Sumatra Barat. Pos-el: rinaikabutsinggalang@gmail.com. Nomor gawai: 0821-6987-7399. Instagram: @muhammadsubhan2.
KAMU SEDANG MEMBACA
pada yang datang pada yang pergi
Puisi"pada yang datang pada yang pergi" kumpulan puisi karya Muhammad Subhan (Padangpanjang, Sumatra Barat.