9.rumah hantu

6 3 0
                                    

Disinilah mereka dipasar malam yang dipenuhi pengunjung dan para pedagang.Tiara tak henti henti nya tersenyum melihat permainan yang ada di sana,raka yang melihat tiara tersenyum ia ikut tersenyum melihat itu,mungkin baru pertama kali ia melihat tiara tersenyum manis seperti itu walau senyuman itu bukan untuknya melainkan ke arah permainnan yang disana.

                                         sadboy-for raka

"Gue udah lama ga kesini"ucap tiara melirik ke arah raka yang mentapnya.

"lo sering kesini"ucap raka.

"Dulu"ucap tiara sambil memalingkan wajahnya.

"Yaudah sekarang kita mau main apa dulu nih ?"ucap raka.

"Hmm..rumah hantu"ucap tiara sambil menujukkan rumahrumahan kecil yang bernuansa gelap serta gambar gambar seram.

Sedangkan raka terlihat gugup kala mendengar kata "hantu" dari mulut tiara.
 
"Raka bodoh..harusnya ga nanya"batin raka

"Emm..e..emang lo..lo ga mau coba permainan yang lain"ucap raka mencoba tidak gugup didepan ara.

"Udah pernah...kenapa?...lo takut?"ucap tiara mnyipitkan matanya menatap curiga ke arah raka.
Raka yang di tatap tiara seperti itu pura pura merapikan kerah bajunya.

"Takut..?gue..?"ucap raka menujuk dirinya sendiri.
"Yak kagaklah ngapain takut"ucap raka sambil tertawa tidak jelas.
Tiara tidak ambil pusing dengan ucapan raka karna ara tau bahwa raka sedang menahan rasa takut,ingin rasanya tiara tertawa melihat raka yang ketakutan.
Raka masih diam ditempatnya karna ragu untuk melangkah karna kakinya terasa berat dan bergetar menhan takut.

"RA..LO GA MAU COBA BIANGLALA DULU.."teriak raka masih diam ditempatnya.

"RA...BIANGLALA LEBIH SERU LEBIH ROMANTIS..RA"teriak raka.sontak semua mentap raka aneh  dan kagum karna kegantengan raka.
Raka mengkrutuki kebodohannya karna semua orang menatap aneh kepadanya ada juga mentap kagum melihat ketampanan raka.

"Ehmm..ck..nyesel gue nanya"ucap raka sambil berlari ke arah tiara yang menutupi telingannya sambil memasang wajah kesal.

"Malu malu in"ucap tiara kesal.

"Gue kira lagi dikuburan hehhe"ucap raka sambil terkekeh.

"Sinting"ucap tiara.

Setelah memesan tiket kini mereka berdiri di depan pintu yang membuat bulu kuduk raka merinding.

"Sebagai cowok lo harus di depan"ucap tiara sambil melipatkan tangannya di dada.

"Lah ko gitu?kan ga ada perjanjiannya ra"ucap raka.

"Kan lo cowok gimana sih.."kesal tiara
"Dimana mana cowok itu ter_depan"lanjut tiara.

"Gue bukan yamaha yang selalu didepan"ucap raka.

"Tapi kan cowok itu imam..imam itu di depan bukan dibelakang"ucap tiuara

"Oh kode di imammin sama gue gitu,tenang ra tenang lo yang sabr yh nanti setelah lulus gue lamar lo ko "goda raka.sedangkan tiara tak habis pikir dengan ucapan raka brusan yang terlalu pede baginnya,tapi membuat jatungnnya berdetak cepat.

Tiara menghiraukan raka dan berjalan ke arah pintu itu yang di ikuti raka yang mencoba mensejajarkan langkahnya dengan tiara.

"Ra gelap yah"ucap raka

"Ra..kalo tau gelap gini,gue bawa obor tadi"

"Ra lo ga takut,kalo lo takut tenang ra..ada gue disini"

Raka terus mengoceh tapi tidak di tanggapi oleh tiara yang sedang berjalan santai.
Sebenarnya ini pertama kali raka memasuki rumah laknat ini,ia mengoceh karna untuk menghilangkan rasa gugup dan takut.

Fierce girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang