7.dia

9 5 0
                                    

Sepeda tiara berhenti disebuah taman yang tak jauh dari rumahnya ia menepikan sepedanya dekat kursi yang ada ditaman.taman itupun diterangi oleh lampu lampu yang cantik.

Ara duduk di kursi dan menyandar badannya dikursi itu sambil memejamkannya.
Tiara jadi teringat seorang cowok yang hari hari ini dekat dengannya sekaligus pacar kontraknya.Tiara membuka matanya kesal karna otaknnya sekarang tertuju pada raka.

"Ko jadi mikirin dia sih..argh.."kesal tiara menutup matanya dengan telapak tangannya sambil membungkukan badannya.

Tiba tiba suara benda yang terjatuh dari sakunya mengalihkan pandangannya ke arah sepatunya sambil membuka telapak tangannya sedikit untuk melihat kebawah,tiara menatap bingung ke arah permen lolipop yang berada disebelah sepatu yang dipakainya sekarang.

"Lolipop"ucap tiara dalam hati.

Tiara mengambil lolipop itu dan mentap langit malam,dia berpikir...apa dari atas?....bodohnya:(

Ouh dia teringat...bukankah lolipop ini yang diberikan raka waktu disekolah?mengapa dia masih menyimpannya?.
Tiara bingung mengapa ia masih menyimpannya bukannya kalo ada yang ngasih slalu dia buang olehnya,kenapa ini tidak?.

Tiara masih menatap lolipop itu sambil membolak balikan lolipop yang dipegannya.Tiara jadi teringat sikap raka yang aneh,unik dan tingkat sok kegantengannya,raka memang ganteng tapi masalahnya dia terlalu pd dan tak tau malu.Tiara tersenyum tipis sambil mentap lolipol itu,tiara tersadar dari lamunannya, karna sedaritadi dia senyum senyum sendiri di tempat umum bisa bisa disebut gila dia."karna dasarnya dia gampang jatuh cinta"tidak tidak..dia tidak akan jatuh cinta kepada lelaki itu karna dekat dengannya  cuma sementara saja.
Tiara menepuk pipinya pelan dan membuka bungkus lolipop itu dan berjalan kearah sepedanya yang terparkir tak jauh dari kursi yang ia duduki.

Sedangkan disisilain 3 orang orang laki laki sedang berkumpul disebuah kamar bercat abu abu polos.disana ada raka duduk bersandar ditepian kasur sambil memainkan psnya,agam yang berselonjoran diatas kursi yang ada kamar raka sambil memainkan game masak masakannya dan gilang yang tertidur lelap sambil memasang earphonenya.

"Tadi lo kemana ko ngak nungguin gue di sekolah"ucap agam sambil memainkan gamenya.

"Nganter oma kebandara"ucap raka.

"Padahal gue udah kangen jailin oma"ucap agam masih fokus dengan gamenya.

"Kualat baru tau rasa lo"ucap raka sambil memegang stik psnya..

Agam mengangkat bahu acuh karna hobinya sejak dulu menjahili orang.
Tiba tiba suara kesal raka mengganggu pendengarannya apalagi sambil menyindir dirinya,agam mengalihkan pandannya ke arah raka yang mentapnya kesal.

"Argh.."kesal raka melempar nya pelan
"Lo sih ngajak ngobrol kalah kan jadinya"lanjut raka.
Agam terkekeh melihat raka yang kesal sendiri padahal raka tidak mengalihkan pandangan saat ngobrol dengannya tadi.dia dia berhasil membuat orang emosi,sederhana itu bahagiannya dan parahnya diatas penderitaan orang.

"Ko gue,itu mah lo aja yang gak bisa main. kalah mah kalah aja"ucap agam santai sedangkan raka mendengus dengan ucapan agam barusan.
Agam mengalihkan pandannya kearah ponselnya ia lupa bahwa ia masih main game.Game yang dimainkannya itu sedari tadi di waktu.sekarang waktunya habis dan sekarang juga ia kalah bermain, ini gara gara raka yang mengajaknya ngobrol tadi.

"Gara gara lo gue jadi kalah"ucap agam menatap raka kesal.
Raka tersenyum senang karna agam kualat padanya.

"Kualat...itu mah lo yang gak bisa main, kalah mah kalah aja"ucap raka meniru ucapan agam sambil terkekeh.

Agam mendengus pelan ini jadinya mengapa ia jarang menjahili raka,suatu hari raka pasti akan membalasnya atau pasti dia kualat kalo sudah menjahili raka.

Fierce girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang