cerita ini dibuat karena penulis yang sedang oleng-olengnya kepada oknum park jaehyung.
enjoy the ride.
Hari ini berjalan dengan sangat buruk bagi Jae.
Dimulai dari beberapa kendala dalam pembuatan album terbaru DAY6, bandnya, yang kemungkinan besar menyebabkan tanggal perilisan harus diundur, yang lantas menyebabkan sedikit perselisihan antara Jae dan Brian karena mereka berdualah yang memegang peran besar dalam produksi album. Lalu berkelahi—untuk kesekian kalinya—dengan Jamie, kekasihnya hingga semprotan dari manajer mereka karena latihan yang sangat kacau sore ini.
Usai hampir 1 jam penuh dimarahi oleh manajer mereka yang diakhiri dengan permintaan maaf Sungjin mengingat posisinya adalah sebagai leader di dalam band, studio langsung hening usai sang manajer memutuskan untuk meninggalkan studio, membiarkan kelima anggota DAY6 merenungkan kesalahan mereka masing-masing.
Semuanya diam, termasuk sang anggota termuda sekaligus drummer, Dowoon, yang diam-diam melirik keempat kakaknya sambil memainkan jari—merasa takut.
Tidak ada yang berbicara. Bukan hanya karena mereka tahu semua mengambil peran dalam kekacauan latihan mereka tadi, melainkan juga karena hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan untuk mereka berlima. Persiapan perilisan album benar-benar menguras tenaga. Waktu tidur yang tersita dan digantikan malam-malam panjang di studio hingga pekerjaan yang cukup padat minggu-minggu terakhir ini membuat Jae, Sungjin, Brian, Wonpil, dan Dowoon menjadi sedikit lebih sensitif karena rasa lelah yang tak ada habisnya. Kelimanya juga kehilangan waktu-waktu mengobrol mereka meskipun tinggal bersama. Mungkin inilah yang menyebabkan konsentrasi mereka pecah dan berujung pada latihan yang berantakan tadi.
Studio masih senyap ketika gagang pintu ditekan hingga menarik perhatian kelima orang yang berada di dalam. Awalnya mereka mengira bahwa itu adalah manajer mereka, hingga seorang gadis muncul dari balik pintu dengan mata yang menatap lurus ke arah Jae.
Jae seketika mengehela nafas panjang.
Pemuda jangkung itu menyimpan gitarnya, lantas melangkah menuju gadis yang masih diam di ambang pintu itu dan meraih lengannya, menariknya agar sedikit menjauh dari studio.
"Jae—"
"Jamie, harus berapa kali gue bilang gue paling nggak suka kalau kita harus nyelesaiin masalah personal kita di tempat kerja gue begini?" Jae bahkan tidak menunggu Jamie menyelesaikan kalimatnya. Pemuda itu sangat lelah hari ini, dan ia tidak lagi punya kesabaran yang cukup sekarang.
Jamie tampak tersinggung. "Kenapa? Lo malu gue dateng ke studio lo?"
"What the hell?" Jae terperangah tak percaya. "Lo tau gue nggak suka campurin hal personal sama kerjaan kayak gini. Abis latihan gue bakal ke tempat lo tanpa perlu lo datengin gue kayak gini. Sampai kapan sih lo mau childish kayak gini?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
23:07 | jaedy [oneshot]
Fanfictionjae;wendy there are no accidental meetings between two souls.