Jeongguk percaya bahwa alam semesta memberkatinya sejak kejadian beberapa hari yang lalu. Bukan tentang Taehyung yang meminjamkan jas padanya, tapi tentang Taehyung yang mengingat namanya. Hal yang justru sebenarnya sangat sepele mengingat Jeongguk adalah bintang basket sekolah, kesayangan semua siswa.
Tapi Jeongguk pikir ini adalah tanda-tanda dari yang diatas untuk mendekati Taehyung. Dan mulai saat ini, Jeongguk akan memulai perjuangannya dengan langkah awal mengajak Taehyung kenalan dengannya.
"Lo nyariin siapa lagi?" Jimin bertanya karena sedari tadi melihat Jeongguk dengan mata celingukannya tidak fokus memainkan bola di tangan.
"Ada lah. Lo gak kenal pokoknya." Jeongguk menyahut lalu mendribble bolanya dan melangkahkan kakinya untuk melakukan lay-up
"Ih jeonggukie jahat!" seru Jimin berlagak seperti gadis sinetron yang sering di lihatnya di televisi. Ia menatap Jungkook dengan mata minta di kasihani. Bibirnya maju seraya menghentakkan kakinya kecil.
Mendengar perkataan dramatis Jimin, Jeongguk memberikan lirikan yang berarti 'apasih lo' dan memilih untuk membawa bolanya ke sisi lain lapangan.
Latihan basket hari ini sudah selesai. Rencananya, ia ingin mengajak Taehyung berkenalan dengannya saat ini dengan berpura-pura mengembalikan jas lab yang dipinjamnya kemarin agar ala-ala novel yang sering di bacanya di perpustakaan. Tapi sepertinya Taehyung memiliki kesibukannya sendiri sehingga memilih tidak melihat sesi latihan hari ini.
Matahari sudah terbenam ketika Jeongguk mengepakkan pakaiannya. Ia berjalan di lorong sekolah sambil meneteng paperbag berisi jas Taehyung menuju parkiran. Ketika ia sibuk merogohkan tangannya ke dalam tas untuk mengambil airpodnya, ia menabrak seseorang sehingga orang tersebut terjerembap ke depan, yang ternyata memiliki genangan air.
"aduh-" kata orang yang terjatuh itu. Tangannya menyangga berat badannya sedang betis hingga lututnya basah. Beberapa bercak kotor juga dapat dilihat Jeongguk menciprati bajunya. Sempat terkejut, Jeongguk akhirnya dengan cepat membantu orang tersebut dengan mengulurkan tangannya seraya meminta maaf.
Siswa tersebut kemudian berdiri dan menepuk celananya yang lembap itu lalu menatap Jeongguk kesal. Siswa itu Taehyung. Kim Taehyung. Pujaan hatinya.
"Sorry-sorry. Gua lagi gak fokus tadi." Jeongguk merasa bersalah sekarang.
"I-iya gapapa." Taehyung menjawab pelan. Kepalanya menunduk, merasa malu menyadari seorang Jeongguk berada di depannya. Seorang jeongguk dengan kaos hitam dan seragam tidak dikancing beserta rambut basah berkat keringat hasil latihannya tadi. Seorang jeongguk dengan aura panas yang keluar dari tubuhnya. Rasanya Taehyung ingin menjerit dan menangis di saat bersamaan sebab bertemu dengan casanova itu dengan keadaan kumal.
Jeongguk mengusap lehernya canggung. "Lo mau kemana? Biar gua anterin."
Taehyung mengerjap beberapa kali, merasa kikuk atas tawaran Jeongguk.
Jeongguk yang ditatap seperti orang bodoh itu konstan meracau. "Um, maksud gua baju lo basah gak mungkin lo naik bus, ntar kedinginan. Sebagai permintaan maaf ya gua harus anterin lo. Bukan harus, maksudnya kalo lo mau. Sorry kalo gua terkesan maksa, soalnya gua gak maksa. Gua-gua bisa anterin lo kalo lo mau. Gua bisa anterin lo."
Taehyung tertawa gemas melihat jeongguk bertingkah aneh di depannya. Ia kira ialah yang akan menjadi bahan tawaan untuk jeongguk, bukan sebaliknya. Bukan seperti ini. Sedang jeongguk terpaku menatap Taehyung disinari lampu kuning temaram sambil tertawa. Ia rasa dirinya sedang melihat aphrodite.
"Siapa yang bilang?" tanya Taehyung.
"Hm?"
"Siapa yang bilang gua pulang naik bus, jeongguk?"
"Um," Jeongguk mengedipkan matanya beberapa kali, "gak ada."
Taehyung tertawa kecil lagi. Sukses membuat Jeongguk ikutan tersenyum tolol. Ini tidak adil, pikir jeongguk. Semuanya terlalu menggemaskan, membuat hati Jeongguk sesak penuh.
"Gak usah."
"Gak usah apa?"
"Gak usah anterin gua. Gua dijemput sama abang gua kok entar lagi bukan naik bus."
"Oh, oke." Jeongguk menganggukkan kepalanya. Berusaha mengucapkan kata sesingkat mungkin karena tidak ingin memalukan dirinya lagi walau sedikit rasa kecewa terpercik di hatinya. "btw, ini jas lab lo udah gua cuci. Thankyou so much."
"Your welcome," kata Taehyung. "Lo udah mau pulang?"
Jeongguk menolehkan kepalanya ke arah Taehyung. "Iya. Kenapa? Mau di temenin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
sederhana
FanficTaehyung hanya lah siswa biasa di sekolahnya. Dan Jungkook yang notabenenya casanova malah jatuh hati pada Taehyung.