Bab 10

7.2K 1.3K 166
                                    

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Putri masuk ke dalam rumah. Tadi ia dan Dilan menunggu hujan berhenti hingga jam setengah tiga sore. Lalu mereka jalan bersama menuju rumah, mereka menghabiskan waktu 20 menit untuk sampai, ternyata lumayan jauh juga jalan kaki.

"Kamu pulang sendirian, dek?" Tanya Sheila melihat Putrinya pulang. Tadi ia mendapat pesan bahwa Dilan izin menjemput anaknya, jadi ia kaget melihat Putri pulang sendiri.

"Sama Dilan tadi, terus Putri suruh pulang." Sheila menggelengkan kepalanya mendengar itu.

"Lain kali jangan begitu, kasian Dilan. Seharusnya dia tadi kamu suruh masuk, biar ganti baju dulu dengan punya mas Pangeran. Biar dia nggak sakit." Putri terhentak mendengar ucapan penuh perhatian Sheila. Ia merasa jahat, ia tadi mengusir Dilan karena tidak lama-lama dengannya. Namun mengingat baju Dilan yang basah semua membuatnya tiba-tiba iba. Pria itu rela basah-basahan demi dirinya. Ditambah lagi harus berjalan kaki. Bagaimana nasib pria itu, Putri jadi khawatir?

"Maaf Bun, lain kali Putri nggak gitu lagi."

"Kamu jangan terlalu keras sama Dilan. Bunda tahu kamu tidak suka sama sikap dia yang ngejar-ngejar kamu. Tapi bukan berarti kamu bisa memperlakukan Dilan seenaknya. Bunda nggak pernah ngajarin kamu jadi jahat. Paling tidak kamu hargai perjuangan dia. Jodohkan nggak ada yang tahu."

"Putri belum mau nikah Bun. Masih panjang waktunya, Putri mau kuliah sama kerja dulu." Sheila tersenyum.

"Yasudah sekarang mandi sama ganti baju dulu dek biar nggak sakit, bunda buatin teh hangat."

"Makasih Bun."

"Nanti malem temenin bunda ke acara temen ayah. Soalnya ayahmu datangnya telat, jadi ayah nyuruh bunda duluan sama kamu, dek."

"Siap Bun." Setelah mengatakan itu Putri masuk ke dalam kamar. Lagi-lagi jaket Dilan ada bersamanya. Putri menaruh jaket itu ke dalam keranjang kotor. Ia juga mengeluarkan isi tasnya, untunglah tasnya anti air. Jadi barang-barangnya selamat.

Putri mengirim pesan untuk Dilan sebelum mandi. Perkataan bundanya tadi, membuatnya khawatir. Ia harap Dilan baik-baik saja. Apakah pria itu sudah sampai rumah? Mengingat motornya di bawa Heru.

Kamu baik-baik saja?

Sudah sampai rumah?

Selesai mengirim pesan, Putri masuk ke dalam kamar mandi membersihkan diri. Semoga saja Dilan baik-baik saja. Jika pria itu sakit Putri akan merasa bersalah. Karena telah kejam kepada Dilan.

***

"Ibu, mau pergi lagi?" Tanya Dilan ketika melihat ibunya memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

Dilan Laksmana (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang