UNCLIMAX; Halfway To The Curse

[Semesta] Kematian; Puncak Dari Seraphim

Tidak menyangka mendapatkan 100 vote secepat ini untuk #6 dalam kurun waktu 2 bulan, hahaha. Jadi Unclimax bakalan triple update special buat mereka yang selalu berbaik hati dalam memberikan vomment untuk kelanjutan FF ini✨. Pokoknya makasihhhh bgt semuanya! Oh iya, buat mereka yang sudah membaca tapi belum menampakkan diri, selalu ditunggu ya kehadirannya di notifikasi author.

.
.
.
.

Wajib! Untuk memberikan vote terlebih dahulu sebelum memulai untuk membaca.

:

Terimakasih untuk semua readers yang telah memberikan vomment. This is for you.

|•|

© TAEZYNISME PRESENT

#7

All Author POV

Taehyung menatap tajam ke arah Suzy yang masih sibuk memainkan jari jemarinya untuk mengendalikan widow maker. Sang putra Hades lalu berenang ke atas menuju permukaan kolam tempat dimana kedua kaki Suzy terjulur.

Di gapainya kedua kaki itu, dan Suzy berhasil terkesiap ketika kedua kakinya di tarik ke bawah oleh Taehyung. Sangat cepat, dan dia sungguh terkejut—tidak sempat melakukan perlawanan pula. Alhasil, tubuh Suzy dengan mudah dapat Taehyung tarik untuk dibawa masuk bersama kedalam air.

Terus turun ke bawah, menuju dasar kolam, disana, Taehyung beralih mencengkeram lengan kiri atas Suzy. Sang putri Aphrodite melotot menatap Taehyung, berkali-kali ia berusaha melepaskan diri dari cengkreman pria itu, namun semuanya percuma.

Taehyung mencengkeram lengan Suzy dengan sangat kasar, sangat kuat, dan sangat panas. Tunggu—apa, panas?

Dengan cepat beriringan dengan rasa panas yang menjalar di lengan. Suzy berhasil dibuat melotot lebar ketika melihat apa yang terjadi dengan lengannya yang di cengkeram Taehyung.

Pasalnya, pertemuan antara kulit lengan Suzy dan telapak tangan Sang putra Hades—dari sana, keluar asap berwarna abu-abu.

Dan sekarang, dapat Suzy rasakan, semuanya terasa sangat panas—dengan pusat panas berasal dari lengannya. Rasa panas itu menjalar ke seluruh tubuh Sang putri Aphrodite bagai darah miliknya yang mengalir.

Suzy menatap Taehyung nyalang ketika panas itu mulai membuat lengannya kebas. Namun, Taehyung tidak menatap Suzy balik ketika wanita itu memberikan tatapan murka.

Yang Taehyung tatap adalah tiap asap yang menguar dari cengkeramannya. Bahkan sekarang, asap itu semakin banyak—dan, ketika Suzy beralih sekali lagi menatap asap itu,

Deja Vu.

Suzy kembali melihat hal yang sama seperti tadi malam. Asap itu membentuk wajah-wajah para penghuni neraka bermimik kesakitan.

Suzy sedikit merinding karena itu semua. Tadi malam dia telah melihat semua ini. Namun, semuanya terasa sedikit aneh karena asap yang menguar itu berbahan bakar dari daging lengannya sendiri—bukan dari kayu bakar untuk api unggun; sangat berbeda dari tadi malam.

'Apa yang kau lakukan?' batin Suzy bersuara, dan pertanyaan itu terdengar di pendengaran Taehyung.

'Memberimu pelajaran,' jawab Taehyung melalui batinnya.

Jawaban yang begitu enteng, dan sukses membuat Suzy mengeluarkan pedang yang langsung tergengam ditangannya. Lalu melayangkan satu tebasan ke arah Taehyung—namun, tidak berhasil, Sang putra Hades berhasil menghalau dengan tangan kiri.

Berakhir dengan pedang itu yang terlepas dari genggaman Suzy, terjatuh ke dasar kolam tempat mereka berdiri. Dan saat Suzy berusaha menggapai pedang itu, tinggal beberapa senti—namun, pergerakannya terkunci oleh jalaran bunga air yang tiba-tiba melilit tubuhnya.

Jelas itu adalah perbuatan Taehyung—sejak awal Sang putra Hades-lah yang mengendalikan jalaran bunga air. Tak pelak Suzy menatap Taehyung dengan penuh angkara murka. Beberapa saat yang lalu mengaku berbuat baik, namun sekarang sedang berlaku kejam terhadapnya.

Sungguh Suzy bersumpah untuk membalas semua ini, 'Aku bersumpah akan membunuhmu!' batinnya bersuara sembari menatap Taehyung tajam.

Di lain hal, panas akibat cengkeraman Taehyung serta kebas yang ditimbulkan semakin melingkupi tubuh Suzy. Tak pelak hal itu membuat Sang putri Aphrodite menggigit bibir untuk menahan rintihan. Lalu kebas yang awalnya hanya terasa di tangan, kini mulai menyebar keseluruh tubuh. Belum lagi panas yang sudah menyebar terlebih dulu—kini, panas itu semakin terasa berapi-api. Tanpa tahu malu, melingkupi tubuh indah Suzy dan seolah membakarnya.

'Kau telah berhasil membangkitkan seraphimku. Maka inilah yang akan kau dapatkan,' batin Taehyung bersuara.

Tiba-tiba perasaan tidak enak menyerbu hati Suzy. Seraphim, ia ingat pernah mendengar istilah itu.

Tapi apa?

Obsidian Taehyung mulai berubah warna, yang sebelumnya berwarna batu pualam mengkilap kini berubah menjadi merah menyala.

Kemudian Suzy ingat ia pernah melihat kuasa Taehyung yang satu ini. Saat Irene memaksa Taehyung untuk menyerahkan ia padanya. Saat itu Taehyung tidak suka kesenangannya di ganggu, tak pelak ketika Sang putra Hades telah mengusir Irene, namun wanita itu tidak mengindahkan.

Waktu itu dapat Suzy lihat kesabaran Taehyung telah habis. Lalu seketika kedua mata pria itu mulai memancarkan jilatan api. Setelah itu, Suzy ingat Irene langsung meringsut menjauh ketika Taehyung berada di mode tersebut.

'A—apa yang akan kau lakukan, wahai putra Hades?' Suzy bergemuruh panik ketika Taehyung tidak bergeming sedikitpun.

Tak lama, jilatan api itu mulai keluar dari kedua mata Taehyung. Menampakkan diri secara nyata di hadapan Suzy. Dan yang semakin membuat Sang putri Aphrodite panik adalah—walaupun mereka berada di dalam air, namun hal itu tidak mampu membuat jilatan api itu kalah oleh banyaknya air.

Dan lagi, jilatan api itu berubah bentuk menjadi rantai berlumur api yang begitu membara. Suzy ketakutan setengah mati ketika melihat apa yang sekarang ia hadapi dalam situasi pelik seperti ini.

'Inilah puncak dari Seraphimku!' setelah mengucapkan kalimatnya, Taehyung langsung melepaskan cengkeramannya di lengan Suzy.

Lalu dengan begitu cepat rantai berlumur api itu menggantikan jalaran bunga air untuk mengikat tubuh Suzy. Teriakan Sang putri Aphrodite terdengar begitu nyaring begitu rantai besi api milik Taehyung bertemu dengan kulitnya.

Dan dengan tega, Sang putra Hades membiarkan saja rantai api itu membakar seluruh tubuh indah Suzy. Hingga di penghujung nyawanya, wanita itu berteriak dengan begitu nyaring, 'Kelak ketika kita bertemu di neraka, akan kubalas perbuatanmu ini!' []

To be continued...

Ingat, vote dulu sebelum melanjutkan ke part selanjutnya! Thank you...