Di DB sudah diperingatkan untuk tidak menjadi siders di cerita ini. Maka dengan ini saya MENGUSIRsemua sidersyang telah membaca cerita FF di akun ini. Namun bila tetap memilih membaca tanpa ada itikad baik untuk melengkapi vomment. Silahkan pergi karena saya telah mengusir. Hanya siders yang tahu seberapa memalukannya wajah mereka saat berkaca karena tidak bisa diajak kerjasama untuk memberikan feedback atas perjuangan author dalam menulis cerita yang telah tersedia dengan gratis ini. Apa susahnya klik vote untuk rasa terimakasih? Pembaca tidak tahu terimakasih, silahkan klik keluar dari cerita ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#5
All Author POV
Rasa ngeri yang menghunus di dada mempercepat denyut jantung. Darah yang tercuar ke tanah di iringi teriakan kesakitan saat seluruh tubuhnya hancur. Berjam-jam telah ia lalui dengan keadaan tragis seperti itu. Dengan bola mata yang terlepas dari tengkorak menatap langit biru.
Lalu dalam sekali hentak, diiringi dengan sakit yang amat menyiksa - tubuhnya kembali menyatu, disaat itu lah matanya terpejam tak kuasa menahan rasa.
Setiap organ menyatu kembali tanpa tahu malu. Serat dagingnya kembali merajut bagai kain sutra. Tulang yang awalnya patah kembali terpasang pada setiap ruas yang telah dianjurkan semesta. Darahnya berkumpul, mengalir menuju setiap nadi yang telah sempurna seperti sedia kala.
Kini tubuh Suzy telah kembali kebentuk semula. Setelahnya dalam sekejap ia telah beralih kembali ke semesta. Terbangun dengan peluh membasahi kening. Dadanya naik turun dengan cepat. Sekujur tubuh Sang putri Aphrodite meremang. Membawanya mendudukan diri dengan cepat dari rebahan semula di semesta yang tidak tahu sejak kapan ia jalani.
Hal yang membuat Suzy terkejut adalah dia masih hidup dan tanpa disangka telah kembali ke semesta. Dan seperti dugaan-kini semesta telah malam seperti perhitungannya saat berada di dunia dimensi.
Beriringan dengan amarah yang menyelubungi diri membuat tangan Suzy terkepal kuat. Sialan. Jimin telah mempermainkannya dengan rasa sakit yang sangat menyiksa di dunia dimensi milik pria itu.