¤1 - surai biru

49 7 0
                                    

Namaku Choi Soobin, ini adalah hari pertamaku memasuki sekolah seni SMA DANWON haaah~.. rasanya seperti mimpi saja. Setelah berkali-kali meyakinkan eomma dan appa akhirnya mereka menyetujui juga alasanku, yaah~ aku sadar suaraku saat menyanyi memang masih jauh dari sempurna tapi aku yakin jika aku masuk sekolah ini meskipun hanya tersisa satu tahun lagi, impianku untuk menjadi seorang penyanyi pasti akan segera terwujud.

Tapi karena jaraknya yang cukup jauh dari tempat tinggalku akhirnya kuputuskan saja untuk pergi sendirian, meskipun sungguh kerepotan sekali dengan tiga tas besar berisi perlengkapanku. Naik kereta selama lima jam membuat kepala dan punggungku sakit sekali!!!

Ini adalah kali pertamanya aku pergi jauh sendirian biasanya aku selalu ditemani oleh eomma atau kakakku, Choi Jisuu. Makanya kenapa ini kubilang seperti mimpi.

Hhhmmm~ kudengar sekolah ini memiliki asrama yang sangat luas dan di dalamnya ada kolam renang berukuran besar, teater yang memiliki peraalatan seni lengkap, juga lapangan sepak bola dengan lintasan lari cepat di sisinya. Wuaaah~ aku benar-benar sudah tak sabar ingin segera berkeliling melihatnya.

Tapi karena hari ini sekolah libur suasananya terasa sepi sekali bahkan aku tak menemukan satupun siswa yang berkeliaran di sekitar halaman sekolah sejak tadi, guru pendampingku pak Jayoung bilang sebagian siswanya ada yang pulang ke rumah, sebagian lainnya mungkin sedang melakukan kegiatan di luaran sekolah namun ada juga beberapa yang berdiam diri di kamarnya.

Hingga akhirnya kutemukan juga seseorang yang nampaknya adalah salah satu siswa dari sekolahku ini, ia berada jauh diatas rooftoop gedung lainnya. Tubuhnya yang menjulang tinggi lalu dengan mata yang sepertinya terpejam itu tanpa dengan rasa takut sedikitpun ia tetap rentangkan kedua tangannya lebar, ia biarkan angin leluasa mengacak-acak helaian rambutnya yang kulihat seperti berwarna biru itu. Kepalanya terus mendongkak ke atas menengadah langit entah sedang melakukan apa.

Kudengar di sekolah ini memang peraturannya agak berbeda, mungkin beberapa hari lagi aku akan mewarnai rambutku juga hehe..

Tapi apa yang sedang ia lakukan sendirian di tempat berbahaya seperti itu?

"Ki-kim KIM YEONJUUUUUUN!!!!!!
KIM YEONJUN APA YANG KAU LAKUKAN HAAAH??!!!! CEPAT TURUNLAH DARI SANA!!! HAAAAARRGHHHHH!!!"

Guru pendampingku pak Jayeong tiba-tiba saja terlihat gusar aku sampai kaget dibuatnya karena beliau berteriak cukup keras sekali hingga membuat sebagian siswa lainnya pun keluar dari kamarnya. Lalu kamipun ikut menatapi sosok yang barusan dipanggil Kim Yeonjun itu. Kurasa ia belum juga menyadarinya meskipun beberapa temannya itu sudah meneriakinya penuh, lalu langkah pak Jayeong segera bergegas entah mau kemana. Ia masih terlihat panik sekali..

"Wuaaaah~... kau siswa baru ya? Kenalkan namaku Park Beomgyu hehe.." seseorang tiba-tiba menghampiriku, senyumannya hangat sekali ia terus tersenyum lebar padaku membuat aku agak canggung dirangkulnya. Tinggi tubuhnya hanya mencapai pundakku saja, aku sadar ia berkali-kali menahan jinjit di kakinya membuat ekpresi wajahnya lucu sekali.

"AAARRRRRGGGHHHHHTTTT!!!!!!"

"DIA MENJATUHKAN DIRINYA LAGI!!!!"

"HAH!!! YEONJUN ITU SEMAKIN GILA!!!!"

"YA BENAR!!! DIA MEMANG SISWA GILA!"

Suara mereka tak hentinya saling bersahutan hingga kusadari jika sosok lelaki itu sudah tiada lagi di sebrang sana. Akupun dibuatnya terkejut bahkan spontan langkahku hendak berlari menuju keberadaannya namun sikap Beomgyu yang lebih dulu menahanku akhirnya kuturuti juga. Tiba-tiba aku merasakan suasana aneh di dalam sekolah baruku ini.

"Biarkan saja.. kau jangan ikut campur dengan masalahnya. Dia cuman siswa yang gemar menarik perhatian orang lain. Apapun yang dilakukannya pihak sekolah tidak akan pernah merespon apapun!"

DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang