¤3 - ego

17 5 0
                                    

"Soobin!!!! Soobin!!!! Soobin!!!"

Haaah~ suara siapa itu? Kenapa bising sekali ia memanggilku sampai terus menerus seperti itu.. apa dia tidak tahu kalau aku masih mengantuk..

"Soobin!!!! Soobin!!!! Soobin!!!"

"PLAK!"

"HUWAAAAAAAAH!!!!!!!!!!!!"

_

"Soobin aku berangkat duluan ya.."

"U-umh..." kali ini ajakan Taehyun sengaja kuacuhkan, kembali bergelut merapikan pakaianku tanpa menolehnya sedikitpun. Aku masih malu dibuatnya, setelah tak sengaja menyundul bagian dagunya karena ternyata Taehyun lah yang membangunkanku tadi pagi. Tapi aku bertaruh siapapun yang berada di posisiku akan melakukan hal yang sama kan.

Setelah mengalami kejadian bertemu hantu semalam aku benar-benar tidak bisa tidur, bahkan aku masih bisa merasakan bagaimana merindingnya pundakku. Mungkin jika pagi ini aku bertemu dengan Kai aku akan mengalami keringat dingin lagi. Haaaah~ kenapa ini harus terjadi padaku sih huhu...

"Diririring!!!!" "Diririring!!!!"

Ponselku tiba-tiba saja berdering ternyata itu panggilan dari kak Jisuu segera kuterima mungkin saja itu adalah panggilan yang penting,

"Hal-......."

"CHOI SOOBIN KENAPA KAU PINDAH SEKOLAH TAK MEMBERI TAHU KAKAK HAH? KENAPA KAU LAKUKAN ITU??!!!"

"Ka-kak Ji-suu.. bisakah kakak kecilkan suara kakak??!! Ke-kenapa kakak membentakku seperti ini???"

"Haaah~ habisnya kau pindah diam-diam sih.. aku kan jadi tidak bisa menyuruhmu lagi.. kudengar kau tinggal di asrama?!"

"Hehe.. sengaja.. agar kakak merasa kehilanganku dan aku tak harus meladeni semua ucapan kakak lagi.."

"Huuuh~ dasar menyebalkan!"

Kak Jisuu memang satu-satunya anggota keluarga yang tidak kuberi tahu kabar kepindahanku, semua itu sengaja kulakukan agar bisa menghindarinya. Selama ini kakak selalu melakukan hal-hal seenaknya saja padaku, karena jarak rumah tempat tinggal kami cukup dekat dengan apartement tempat tinggalnya aku selalu dirusuhnya macam-macam. Seperti saat kakak tiba-tiba saja ingin masakan buatan eomma, jika saja aku sedang senggang apapun alasannya aku harus menuruti permintaan kakak perempuanku itu. Jika sesekali saja aku tidak akan menolaknya tapi jika harus kulakukan hampir setiap malam bisa-bisa aku gila! Itulah kenapa jam belajarku selalu saja kurang, dan orangtuaku tidak mengerti hal itu.

Bukan mengada-ngada, sekolah seni yang kupilih dulu pun memang berbeda dengan sekolah umum lainnya. Kami harus pintar-pintar membagi waktu untuk pelajaran umum dan juga pelajaran seni karena tujuan kami akhirnya adalah tetap saja sama. Kami ingin mengasah kemampuan seni yang kami miliki, setidaknya saat lulus nanti kami tahu jalan mana selanjutnya yang akan kami tempuh.

Usianya berbeda lima tahun denganku dan sampai sekarangpun kakak belum juga mempunyai seorang kekasih. Bukan aku seenaknya menafsirkan semua sikap manja kakakku karena ia seorang jomblo, tapi aku merasa mungkin kakak hanya kesepian saja. Tinggal seorang diri di dalam apatement selama dua tahun bukanlah hal mudah kan? Kak Jisuu bekerja sebagai salah satu kakak perempuanku ini hebat kan? Jadi terkadang aku selalu merasa tak enak jika harus menolak permintaannya. Tapi kalau dipikir lagi, terkadang permintaannya itu agak menyusahkanku juga hehe..

"Baiklah.. kapan-kapan aku akan mengunjungimu!"

"Hahaha.. iya baiklah..."


Haaah~.... akhirnya perbincangan kami pun selesai juga baiklah saatnya kembali ke kelas. Hhmmm~ hari ini belajar apalagi ya kudengar dari Beomgyu kemarin, hari ini ada pelajaran tambahan.
_



DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang