¤6 - kesan baru

10 4 0
                                    

Pagi kali ini kuawali dengan perasaan tak biasa selain persiapan yang agak sedikit merepotkan karena ada beberapa tambahan buku yang harus kubawa, perjalanan untuk sampai menuju ruangan kelasku menjadi sangat lama sekali kurasa.

"CHOI SOOBIIIIIIIIIIN!!!!!!"

"KYAAAAAAAAAAAAAAHHH!!!!"

"LIHAT DIA ADA DISANAAAAA!!!!!"










Ya, sudah hampir sebulan berlalu aku harus mulai membiasakan diri dengan suara teriakan para siswi SMA Danwon yang kini mulai mengejarku. Dibandingkan menjadi fans mereka lebih mirip dengan kumpulan orang-orang yang sedang mengejar seorang buronan polisi saja. Setiap hari aku selalu merasa sesak nafas mungkin bulan depan aku akan menjuarai lomba estafet tingkat nasional..hahaha

"E-eeh~.. bbfffppttt!!! bbbfffpptt!!!"

"Ssssttttt~... kecilkan suaramu!!!!!!"

Seketika kuturuti perintahnya, namun bukan hanya suaraku yang berhasil dihilangkannya sepertinya sebagian nyawaku juga akan menghilang.

"Hai.. maaf mengagetkanmu.. tapi aku merasa kasihan saja denganmu yang selalu berlarian seperti ini.." senyumannya benar-benar lembut sekali menyapaku jika saja aku adalah salah satu dari perempuan tadi mungkin aku akan menjerit juga dibuatnya.

"Bagaimana rasanya menjadi peringkat tujuh? Apa kau masih tertarik dengan permainannya??" aku tak begitu mengerti dengan pertanyaan yang diajukannya barusan padaku. Seolah bisa membaca pikiranku yang penuh kebingungan Huening Kai lelaki yang kembali menolongku melarikan diri dari kejaran fansku hari ini benar-benar membuatku bungkam.

"Yasudah.. sebaiknya kita kembali ke kelas saja.. mungkin kau masih kelelahan sampai tak bisa membuka mulutmu lagi hahahahaha..." lagi ia berhasil membungkamku, seolah sengaja menghiraukanku salah satu bodyguardnya setengah menarik lenganku untuk mengikuti langkahnya menuju ruangan kelas.

Jujur aku sangat tertolong dengan kehadirannya bahkan ini bukan kali pertama kualami namun di sisi lain aku merasa jika pertanyaan yang ia ajukan setiap kali menemuiku adalah hal yang sama, mengenai peringkat dan permainan yang sampai sekarangpun belum kumengerti juga.

Bulan ini Beomgyu mulai mengikuti pelatihan untuk mengikuti seleksi turnamen nasional jadi aku kehilangan sumber informasiku. Syukurlah cedera di kakinya sudah sembuh lebih dulu, saat terakhir bertemu dengannya Beomgyu bercerita padaku jika ia berjanji akan kembali membawa mendali emas untuk Danwon bersama teamnya. Seketika wajah manis itu berubah menjadi beruang yang penuh semangat hahaha.. Gyu~ jaga dirimu baik-baik ya!!! Haaah~ ternyata aku memang merasa kehilangan dengan sosok cerewetnya itu..

Lalu tentang teman sekamarku Taehyun, aku selalu gagal menemukannya. Ia sering menghilang di sekitaran jam malam, lalu kutemukan lagi ia sudah terlelap di pembaringannya saat aku terusik dari tidurku. Dan sesekali mengobrol sebentar di jam pagi menjelang sekolah namun hanya sebentar saja, Taehyun sepertinya sibuk sekali. Kudengar kabar yang beredar, Taehyun kini mulai mendalami kelas modeling. Bahkan ada isu yang menyebutkan jika wajahnya itu sudah berhasil menjadi beberapa cover majalah remaja di sekitaran daerah XXX. Haaah~ ia memang cocok sekali dengan pekerjaan itu.

Kemudian Kai pun muncul, ia jadi lebih sering berpapasan denganku semenjak aku mulai mengikuti kelas seleksi yang kini sudah kutempuh di tingkat dua. Ternyata ia jauh lebih konyol dari yang kuduga, tampilannya memang penuh kharismatik namun siapa sangka ternyata ia adalah lelaki jahil yang memiliki teriakan keras yang aneh. Kai mendapat julukan lelaki lumba-lumba karena setelah kuingat lagi teriakannya memang mirip sekali dengan hewan itu. Hal lainnya yang baru kuketahui adalah ternyata Kai memiliki keahlian bermain alat musik yang handal ia bahkan pintar sekali menciptakan sebuah lagu. Beberapa lagu ciptaannya sudah dibeli orang lain dan ia mendapatkan uang yang lumayan banyak untuk bayarannya.

DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang