¤2 - beruang madu & laki-laki barbie

34 6 0
                                    

"Su-sudahlah.. ki-kita anggap ma-masa-lahnya se-ele-sai ya.. la-lagipula ini hanya sebuah se-seragam yang basah hehe.." sanggah Beomgyu terbata-bata menengahiku padahal aku juga tidak berniat akan mempermasalahkannya lagi karena aku tahu lelaki berrambut biru itu memang tidak sengaja melakukannya.

Sial ahaha~.. tidak juga sih tapi aku mengawali pagi ini dengan kejadian kurang mengenakan. Seseorang telah menabrakku dengan minuman cokelat yang untung saja sudah setengah dingin itu, seragam bagian depanku jelas kotor sekali sekarang. Aku yang sedang asyik berbincang bersama Beomgyu sembari menyusuri lorong tiba-tiba saja bertabrakan dengannya di salah satu belokan menuju kelas kami.

Aku sungguh tidak akan mempermasalahkannya bahkan sampai berniat untuk memarahinya, begitupun dengan Beomgyu tapi karena sikap orang itu agak aneh akhirnya akupun tak sengaja berbicara dengan nada yang agak tinggi. Seketika saja Beomgyu terlihat gugup sekali ia segera menggeser tubuhnya menengahi jarak dan dengan suara yang agak gugup mencoba merelai suasana.

"Maaf.." balasnya dingin melewati kami, kupikir ia akan berbicara lebih banyak lagi. Suaranya tak terdengar begitu jelas, aku tak tahu ia sedang mempunyai masalah atau memang mood'nya sedang tidak baik tapi kepalanya terus saja menunduk hingga langkahnya pun benar-benar menghilang entah kemana.

Kalau tidak salah minuman cokelat miliknya itu masih tersisa setengahnya lagi tapi entah mengapa ia tetap memegangi cupnya kuat sekali, dengan tangan kanannya yang juga terkena cipratan namun ia seperti sengaja mengacuhkannya.

Tatapan mata sipitnya sendu sekali, dengan kantung mata yang terlihat jelas wajahnya jadi agak sedikit menyeramkan. Tapi aku sedikit tersenyum kecil dibuatnya, bentuk bibir lelaki yang kuyakini adalah Choi Yeonjun itu sangat lucu. Ia memiliki bibir asimetris, bagian atasnya tipis dan agak kecil sedang bagian bawahnya agak besar membulat seperti cherry. Warnanya merah sekali mengingatkanku pada strawberry di musim panas yang rasanya manis sekali hehe..

Tu-tunggu!
Apa yang barusan sedang kupikirkan?

"Hei Soobin.. kenapa wajahmu memerah?"

"Haaaah??!!! Ti-tidak.. ahahaha ti-tidak a-aku hanya ke-kedinginan saja hahaha.. a-aku agak alergi dengan udara dingin.."

Sial! Untung saja aku bisa membuat alasan yang cukup masuk akal jika tidak mungkin Beomgyu akan berpikiran aneh.

"Soobin bagaimana pertemuan pertamamu dengan Taehyun?!" kulihat dua mata bundar lelaki di depanku ini seperti penuh dengan cahaya entah mengapa aku merasa jika Beomgyu sedang membicarakan seorang Taehyun wajahnya berbinar sekali.

Mungkin ia adalah pengagumnya? Aaah~ dulu aku juga pernah mengagumi seseorang tapi sekarang aku menyesal pernah menunggunya, ia tak pernah terlihat lagi di sekitaran tempat yang biasanya ia muncul. Dan entah kenapa setiap mengingatnya aku merasa sedikit sesak.

"Hhhmmm~.. baik-baik saja. Ya dia orang tampan yang ramah hehe.. apa kau teman dekatnya?!" seketika kepala Beomgyu tak hentinya mengangguk dengan mengepalkan kedua tangannya ia lucu sekali seperti mesin boneka beruang di taman hiburan yang jika kita masukan koin dimulutnya lalu sesuatu akan keluar dari bagian perutnya. Hahaha~ maafkan aku Beomgyu..

"Ya aku adalah teman dekatnya.. tapi itu hanya dulu sekarang kami agak berjauhan hehe.. tapi hanya sedikit saja.."

Aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang diceritakannya lagi tapi sepertinya obrolan harus kami jeda dulu. Ruangan kelas 12-B sudah di depan mata. Seketika senyum Beomgyu merekah kembali akupun hanya membalasnya dengan anggukan saja lalu memilih duduk di bangku depan kelas. Sebelum masuk aku harus menunggu guru wali kelasku dulu. Mungkin sebentar lagi beliau akan datang..

"KYAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!!!"

Aku tidak terlalu yakin dengan apa yang barusan kudengar, tapi sepertinya teriakan bising siswi perempuan tadi berasal dari kerumunan sana. Tepatnya di sekitar ujung lorong mereka nampak sibuk sekali bergumul entah sedang melakukan apa. Sebagian masih berteriak sedang yang lainnya sibuk mengacungkan ponsel mereka seperti wartawan yang memburu buronan saja.

DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang