part 17

648 44 8
                                    

Terkadang,
pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat.
Namun, kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama
~~~

Lia berjalan melewati koridor yang sepi, karena jam istirahat sedang berlangsung,sudah di pastikan semua murid berada di kantin.

Kini amarahnya sudah tidak dapat ia sembunyikan lagi, sungguh ia ingin sekali menghabisi orang yang telah menggangu keluarganya
"Kak liaa tunggu",anak laki-laki yang memberikan info kepada Lia,nampak sedang berusaha mengejar Lia

Lia tidak memperdulikan apapun dan siapapun,tujuan dia saat ini adalah Imam.

Lia memilih tembok belakang sekolah untuk cepat mencapai tujuannya. Karena tembok belakang sekolah berada tepat di tengah-tengah gang tersebut. Lia memanjat tembok itu tanpa kesulitan sedikit pun.

Ia langsung mempercepat langkahnya agar segera sampai disana
"Pengecut",Lia berujar dingin,dan mengejutkan semua orang yang berada disana.

Eits, sebelum terjun dari tembok tadi Lia sudah memakai topeng ya.

Nampak seorang lelaki berbadan cungkring menghampiri Lia
"Eh ada cewek. Ngapain atuh disini,mending main sama kita-kita",ia memutari tubuh Lia,seakan sedang meneliti sesuatu
"Jangan kurang ajar!",Lia memperingati lelaki cungkring itu. Namun, tampaknya tidak diindahkan olehnya.

Lelaki itu tersenyum miring,ia ingin meraih dagu Lia. Tetapi,dengan cepat di tepis kasar oleh Lia
"Jangan kurang ajar brengsek",di belakang Lia munculah Nanda dan juga keluarga The Vamfire.
Lelaki itu nampaknya marah besar,ia menyuruh anak buahnya untuk berhadapan dengan anggota The Vamfire.

Saat ini mereka saling berhadapan dengan masing-masing pemimpin di depan
"Brengsek Lo banci",Nanda mengangkat suaranya terlebih dahulu. Karena ia yakin Lia pasti tidak mau berkata apapun
"Siapa yang Lo sebut banci anjing?" Lelaki itu marah besar yang membuat Lia tersenyum miring.

'Lo akan mati'

"Serangggggg"lelaki tersebut berteriak agar semua anak buahnya menyerang
"Ck! emosian"Nanda menatap mereka semua bosan. Ia pun mengambil ancang-ancang untuk maju dan menyerang.

Sekarang gang ini menjadi saksi bisu betapa brutalnya orang-orang yang sedang berkelahi ini. Ia juga menjadi saksi bisu atas kemarahan Lia, Sang Dewi Kegelapan.

Pria cungkring yang memang sudah emosi itu pun mencoba untuk memukul Lia,namun usahanya tidak berhasil karna Lia bisa dengan mudah menghindarinya
"Jangan main-main",Lia menatap tajam pria cungkring itu dan dalam sekejap Lia pun menendang perut pria itu.

Setelah berhasil menjatuhkan pria itu,Lia langsung membantu teman-temannya.

Tiba-tiba tanpa disadari Lia atau siapapun,pria cungkring itu mengambil sebuah balok kayu. Ia berencana ingin memukul Lia dari belakang.

Ia berjalan mengendap-endap dan
Happp
Seseorang menahan balok itu dengan tangannya.
"Cara Lo banci", berdirilah seorang Marscel dengan gaya cool nya.

'kenapa harus dia'

Lia tampak biasa saja, padahal dalam hati ia pun takut. Takut jika apa yang selama ini ia sembunyikan akan terbongkar dengan orang seperti Marscel.

Bad Girl Vs Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang