Malam ini terasa begitu dingin dan sunyi, jalanan tampak sepi melompong, hanya suara serangga saja berbunyi sesekali disertai suara motor atau mobil. Awan mendung mulai muncul dibalik rembulan bulan menandakan sebentar lagi akan hujan.
Seorang wanita muda tampak berjalan diantara sepinya jalan. Jalannya tampak begitu cepat sesekali ia menoleh ke belakang guna berjaga jaga ada orang jahat atau hal buruk yang terjadi. Untungnya ia sudah berjaga-jaga membawa semprotan cabai di tasnya dari dulu. Apalagi saat ini berita sedang gencar-gencarnya membahas tentang pencurian dan penculikan.
'Apa yang akan aku lakukan kalau pencuri datang? Atau pencuri mencuri tas, ah sebaiknya aku menaruh tasku jangan disini biar tidak langsung dirampas, kira-kira pencurinya seperti apa ya—? Ehh?! Kok malah bahas penculiknya seperti apa. Jangan sampai kejadian, bodoh' racau wanita muda itu sambil memukul kepalanya dengan keras."Aww" pekik wanita itu yang membuat badannya oleng dan menabrak tong sampah yang ada di sana. " Astaga! Gawat kalau sampai ketahuan orang pasti-"
Krik Krik Krik Krik Krik Krik Krik
Hanya suara jangkrik yang berbunyi
"Eh untungnya gak ada orang hehehe..." wanita muda itu hanya tertawa kecil sambil mengusap kepalanya yang tidak gatal.
" ... Jadi bisa kabur kan" lanjut wanita muda itu dan segera berlari meninggalkan tempat kejadian perkara.Baru seperempat jalan hujan mulai turun disertai kilatan dan disusul petir keras yang mengharuskan wanita itu teduh di salah satu toko yang kebetulan tepat ada diujung jalan dan segera berlari. Ia berharap hujan segera reda mengingat masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Namun apalah daya tampaknya alam tidak mau diajak kerja sama justru sebaliknya hujan mulai deras kilatan petir yang berhasil membuat wanita itu kaget dan petir yang membuat jantungnya hampir mau copot.
"AHH" wanita itu tersontak dan segera mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi halte. Baju yang ia gunakan berbahan tipis sukses membuat wanita itu menggigil begitu hebat. Wanita itu mulai membayangkan masa-masanya waktu masih SMA ketika ia berteduh dengan pria yang ia cintai, laki-laki yang berhasil membuatnya luluh dan mulai membuatnya berubah sedikit demi sedikit. Namun disaat ia sudah berubah sepenuhnya laki-laki itu pergi meninggalkannya tanpa ada sepatah katapun. Ia ingin sekali bisa bertemu laki-laki itu walaupun hanya sekali dalam seumur hidup itu bukan masalah, satu hal yang ingin ia minta ketika bertemu laki-laki itu, bagaimana keadaannya sekarang.
Terlalu banyak berkhayal membuatnya tak sadar bahwa hujan sudah reda daritadi, wanita itu segera menyetop taksi dan masuk kedalamnya. AC taksi ditambah badannya yang terkena air hujan membuat badannya benar-benar menggigil kedinginan.
"Pak tolong matikan AC-nya" perintah wanita itu sambil membekap badannya. Supir yang melihat langsung menyadari dan segera mematikan AC tersebut. "Terima kasih" ucap wanita itu.
Sang supir hanya mengangguk kepalanya.Sesampainya di rumah ia segera masuk kamar dan mengganti seluruh bajunya. Sebelum tidur ia memegang dahinya dan merasakan dahinya hangat. Ia meminum obat berharap dengan meminum obat dan tidur bisa membuatnya membaik.
Keesokan harinya ia terbangun dan mendapati bahwa tubuhnya sudah mencium lantai. Ia segera bangun dan beranjak dari kamarnya dan melihat jam.
06.45
"Ahhh" teriak wanita itu mengingat bahwa ia terlambat kerja. Wanita itu berlari ke kamar mandi dan langsung mandi. Selesai memakai pakaiannya ia mengambil dua helai roti dan langsung memakannya.Untungnya belum terlambat saat sampai, ketua belum datang. Ia segera menduduki tempatnya dan mengerjakan semua tugas-tugasnya, gara-gara hujan kemarin membuatnya tertidur pulas dan lupa mengerjakan semua tugasnya.
Akhirnya ketua pun muncul, " Ok, semuanya. Hari ini kita kedatangan teman baru dia akan bekerja di sini. Jadi silahkan perkenalkan namamu" ucap ketua sambil menoleh kearah seorang disampingnya.
" Baiklah perkenalkan nama saya Kazuhiko Kazu saya disini bekerja dibagian editor. Mohon bantuannya" terang Kazuhiko.
Mata wanita itu membelak dan membayangi suara laki-laki itu dan melihat bahwa itu Kazu, Kazuhiko Kazu. Laki-laki yang berhasil membuat dirinya jatuh cinta, laki-laki yang berhasil membuat hari-harinya serasa seperti mimpi, laki-laki yang berhasil membuat jantung serasa mau lepas. Dan laki-laki itu yang berhasil membuatnya menunggu lama.Mata mereka saling bertatapan dalam waktu lama sebelum suara-suara perempuan genit yang memangil nama Kazu. Kazu yang merasa risih hanya tersenyum.
"Cih, beraninya dia senyum sama perempuan-perempuan itu" gerutu wanita itu.
"Kau bisa duduk disebelah Haruhiko ya, Kazu. Kau harus berhati-hati dengan Haruhiko dia agak sedikit kasar" bisik ketua supaya tak terdengar Haruhiko.
"Aku bisa dengar ketua" seru Haruhiko.
'Dia masih sama ya seperti dulu' batin Kazuhiko dan segera berjalan menuju tempat Haruhiko.
"Hai" sapa Kazuhiko.
"Apa?" Tanya Haruhiko langsung tanpa basa-basi.
"Aku tahu kau pasti sangat marah padaku, tapi percayalah bahwa aku tidak ingin juga pergi tanpa memberitahumu" jelas Kazuhiko.
"Apa maksudmu?" Tanya balik Haruhiko dengan kata-kata Kazu.
"Pulang kerja apa kau sibuk?"
"Ga-ehh ya!"
"Padahal aku ingin menjelaskan tentang aku pergi meninggalkanmu dan makan bersama"
"AKU TIDAK SIBUK" teriak Haruhiko.
"Hahaha..."Hai, aku penulis pemula ini cerita pendek pertama ku. Aku harap kalian menikmati cerita ini. Mohon bantuannya untuk kedepannya teman-teman.
Jangan lupa tinggalkan jejak yawn...
KAMU SEDANG MEMBACA
"Seandainya-"
RomanceAku mencintainya tapi mengapa takdir merenggut kami. Malam yang sepi, suara jangkrik itu yang menjadi alarm bahwa ini nyata dan tetesan itu yang menjadi saksi bisu antara aku dan dia. . . . . Haruhiko wanita biasa yang masih setia pada pasangannya...