Ninetieth : Allergy

1.5K 217 97
                                    


JohnSuh
| Gabut tyda?

Tennie10
Gabuttt |
Eh mas, |
Ke rumah dong |
Sleepover gitu |

JohnSuh
| Mau dibawain apa?
| Jajan gitu?

Tennie10
Apa ya,  |
Cookies dong |
Kalau ngga,  yang makanan gurih |

JohnSuh
| Iya sayang
  read 7.06 A.M

─────────────────────────────────

Hari ini hari Sabtu. Johnny libur. Ten juga. Walaupun libur, tugas ga pernah berhenti diberikan. Mengalir seperti pipa Ruc*ika [gamau sebut merk, ga diendorse soalnya]

Rencana Ten sendiri tu pengen cuddle gitu,  atau liat film bareng lah sama Johnny. Bener-bener pengen lengket sama Johnny. Kenapa gitu? Celengen rindunya udah penuh banget. Waktunya di pecahin.

Ten memindahkan seluruh jatah snack yang dia punya ke dalam kamar. Semuanya sudah beres. Ia sudah mendekor kamarnya dan mengganti sprei agar lebih nyaman saat digunakan untuk bermalas-malas an bersama Johnny. Bahkan, ia sudah membeli paket Netflix yang murah dari tread Twitter.

"Good. Tinggal tunggu Mas." Ten memilih tiduran di karpet berbulu yang nyaman daripada kasur. Ia meraih handphone nya dan mencari bahan ghibahan yang seru.

"Apwaan nih, Twrendhing haget ha si Anjayani.." Ten men-scroll laman IG dan bergumam tidak jelas karena mulutnya penuh dengan makanan. "Seaweed ena. Ena ena. Besok beli lagi ah."

Kegiatan itu terus ia ulang hingga suara gaduh mulai terdengar. Ten segera bangkit dari tidurnya dan merentangkan tangannya saat suara gaduh itu semakin dekat.

Dekat.

Dekaaattt banget.

Cklek.

Pintu perlahan terbuka dengan lebar, dan Ten segera memeluk erat sosok yang ada di depannya.  Sangat erat. Ten mengelus punggung sosok didepannya. Tapi ada yang aneh. Kenapa rasanya punggung Johnny kecil sekali? Terus kenapa pinggang Johnny jadi uwaw?

"Lepas!"  Kesal sosok di depannya. Ia berusaha melepas pelukan Ten dengan kasar. Sungguh. Rasanya sesak sekali.

Ten segera melepaskan pelukannya dan melihat sosok di depannya yang ternyata perempuan yang lebih pendek darinya. Sejak kapan Mas Johnny jadi gini? batinnya.

"Hey stupid,  I'm here." Sosok itu melambaikan tangan di depan wajah Ten.

"I know Wendy." Ten menatap sosok─Wendy─dengan wajah sedatar-datarnya yang ia punya. Ia kesal. Weekend nya hancur karena kehadiran SANG MANTAN Johnny.

"Hey sayang." Johnny memeluk erat tubuh Ten dan menggendongnya ala Koala. Ia mengelus pelan punggung Ten. "Maaf sayang, Wendy tiba-tiba masuk ke dalam mobilku." Bisiknya.

"Hm." Ten benar-benar jengkel. Hari-nya gagal. Benar-benar gagal.

"Keluar. Aku tidak mau ada ulat masuk kamarku." Ten menatap tajam Wendy. Wendy yang tidak terima menatap Ten lebih tajam. Jelas, wendy tidak mau kalah saing dengan orang yang dua tahun lebih muda darinya.

Sebenarnya Ten adalah orang yang sangat menghormati yang namanya senior. Bahkan, dulu Wendy juga sangat ia hormati. Sebagai Junior dan Senior tentu saja. Tapi semuanya berubah setelah Aang menghilang. Gak. 

By By  [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang