What Happened?

586 113 10
                                    

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Diruangan lain yang lebih bersih, Yujin melepas topengnya dan menghirup nafas panjang, lalu ia buang perlahan.

Yujin emosi. Kenapa ia malah peduli dengan yeoja aneh itu? Bukankah seharusnya ia membiarkannya saja kelaparan seperti sudah seharusnya? Astaga, yang benar saja. Yujin sendiri tidak mengerti.

Tidak mengerti kenapa ia malah berakhir disebuah toko tteobokki dengan sebungkus wadah besar yang dibungkus ditangannya. Ia kemudian membayar seorang pelayan untuk itu.

Dengan langkah terburu-buru Yujin menuju motor yang terpakir didepan sana.

"Astaga, santai saja Ahn Yujin. Memangnya kenapa kalau ia kelaparan? Sudah bagus kau berbaik hati membelikannya makan." Yujin terus merasa kesal tapi anehnya tanpa ia sadari ia kembali terburu-buru menjalankan motornya.

Gadis jangkung itu kembali memakai pakaian khas penculik tak lupa topengnya sebelum akhirnya menuju ruang bawah tanah untuk menemui korbannya.

•••

Minju tertunduk lesu. Astaga, dia lapar sekali. Semenjak 1 hari yang lalu ia berada ditempat terkutuk ini ia belum makan sama sekali.

Entah penculiknya itu yang lupa untuk memberinya makan atau memang sengaja membiarkannya kelaparan.

Cklek

Masih sibuk membatin, ia tak sadar bahwa penculiknya itu masuk dengan sebungkus makanan yang ia bawa ditangannya.

Alis Ahn Yujin berkerut melihat keadaan Kim Minju. Dia tidak mati, kan? Pikirnya.

Yujin meletakkan yang ia bawa dimeja sebelah sofa, lalu menghampiri Minju dan menarik rambutnya agar ia bisa melihat wajah Minju.

Minju yang terganggu langsung berdecak. "Kau ini suka sekali menjambak rambut orang, ya? Kenapa tidak tarik saja rambutmu sendiri?" sarkas Minju yang membuat Yujin geram lalu tanpa sadar menamparnya.

"Aw!" Minju meringis, pipinya perih, ia ingin menangis.

Yujin yang tersadar segera melepaskan tangannya dari rambut Minju. "Ck! Sudah kubilang diamlah! Kau membuatku kesal dengan ocehanmu!" Yujin menjauhi Minju yang masih menahan tangisnya untuk mengambil tteobokki yang ia beli.

Saat Yujin kembali, Minju memalingkan wajahnya, Yujin memutar bola matanya malas, lalu menarik sebuah kursi usang lainnya untuk duduk disamping Kim Minju yang sekarang terdengar terisak.

Sial, kenapa Yujin malah merasa bersalah?

Yujin menarik dagu Minju agar menghadapnya. Meski akhirnya mata Minju tak mau melihat kearahnya.

"Sudahlah, jangan cengeng seperti bayi. Aku sudah susah payah membelikanmu makanan, dan kau malah menangis?" Yujin membuka bungkusnya lalu dengan segera membawanya kehadapan Minju.

Bukannya makan, Minju malah menatap Yujin bingung. "Lihat apa kau? Makan!" Titah Yujin.

Minju menggerang. "Bagaimana aku bisa makan jika tanganku diikat begini, sialan!" umpat Minju didepan wajah Yujin yang tertutup topeng.

Ahn Yujin merasa bodoh, dia lupa kalau badan Kim Minju ia ikat dikursi. Akhirnya dengan terpaksa ia harus menyuapi gadis itu, daripada harus membuka ikatannya.

"Makan." Yujin memerintah dengan nada dingin.

Dan Kim Minju hanya menurut tanpa mencurigai apapun. Padahal bisa saja kan Yujin menaruh racun atau sejenisnya didalam makanan itu.















TBC

Sekalian double wkwk

𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 𝐔𝐬「JinJoo」 [OH HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang