_________
Gadis kecil berusia sekitar 8 tahun itu hanya terdiam mendegar orang tuanya beradu mulut bahkan fisik dihadapannya. Seakan eksistensinya tak begitu penting ia dibiarkan terlibat dalam masalah yang seharusnya tidak patut dilihat oleh anak seusianya.
"SIALAN!" teriakan datang bersamaan dengan suara barang pecah.
Yujin kecil tersentak, luturnya lemas seka. Gemetar serta keringat dingin disekujur tubuhnya. Menangis merengkuh tubuh sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri.
.
.
.Yujin membuka matanya perlahan. Badannya terasa sakit karena semalaman tidur dalam posisi tidak benar.
Matanya berusaha untuk fokus dengan mengerjap-ngerjap. Memang tidur sehabis menangis itu tidak enak.
Melihat sekelilingnya, barang pecah belah dimana-mana, angin dingin di pagi hari membuat dia mengusap lengannya.
Dengan bingung ia berdiri, dan seketika ingat apa yang baru saja terjadi semalam. Ia edarkan pandangannya, tak menemukan hawa hangat kebaradaan orang.
"Ayah....? Ibu.....?" panggil Yujin pelan karena takut.
Merasa tidak ada jawaban, iapun mulai berjalan mengitari rumah sederhananya itu. Berusaha setidaknya menemukan suara spatula yang beradu dengan wajan yang biasa Ia dental didapur pada pagi hari saat ibu nya memasak sambil menyenandungkan lagu kesukaannya. Atau suara gelas yang ditaruh ditatakan dan aroma rokok dari halaman rumah sepertinya biasa saat ayah nya bersantai pada akhir pekan.
Namun nihil.
Yujin sudah menyusuri semua sudah rumah. Namun tetap saja, tidak ada. Kemana? Kemana?
Yujin mulai panik, air mata mulai kembali muncul disudut mata indahnya.
Dengan cepat Ia pergi berlari keluar rumah.
Tidak ada. Mobil dan sepeda motor....gerasi kosong.
Yang bisa Yujin lihat ketika mencapai halaman rumah adalah Bibi Handong, tetangganya yang sedang menyiram tanaman.
"Oh, pagi Yujinnie!" sapanya.
Yujin menoleh, tapi tidak balik menyapa bahkan tidak tersenyum. Membuat halis Handong sedikit berkerut. Tumben, anak ini biasa nya akan langsung berlari kearahnya atau sekedar tersenyum lebar menunjukan senyum berlesungnya.
Namun kali ini Yujin datang menghampirinya dengan lesu, mata bengkak, dan tak tersenyum.
"Yujin, kenapa?" tanya Handong saat anak itu datang, mensejajarkan tingginya.
Yujin menggeleng. "Apa Bibi melihat ibu dan ayah tadi pagi?"
"Humm kalo tidak salah tadi pagi Bibi melihat mereka pergi secara terpisah. Benar juga! Kamu tidak diajak ya? Makanya menangis." Handong mengusap air mata Yujin yang barusan tiba-tiba menjadi deras.
Yujin menggeleng, isakannya semakin kuat. Handong memeluknya sementara Yujin tak bisa berkata apa-apa.
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 𝐔𝐬「JinJoo」 [OH HOLD]
Fanfiction𝘼𝙝𝙣 𝙔𝙪𝙟𝙞𝙣 yang punya tujuan dan menculik gadis bernama 𝙆𝙞𝙢 𝙈𝙞𝙣𝙟𝙪 yang ternyata malah terjerat.... Warning ! • GxG