C H A P T E R 09

372 23 3
                                    

Let bygone be bygone.
-Nadia

***

Happy reading!❤

***

Brak!

"Eh sorry gue nggak liat lo." Tanpa sadar Alaric berbicara kepada orang lebih dari 2 kata, dan penyebabnya hanya satu. Nadia. Tanpa menunggu lawan bicara yang menjawab dia langsung bergegas menuju UKS untuk melihat gadisnya. Iya gadisnya, sejak dia mengklaim Nadia miliknya.

Hosh hosh hosh

"Sayang kamu nggak papa?" Tanya Alaric khawatir. Yang langsung ditepis oleh Nadia.

"Ck, lo apaan sih?! Pake pegang pegang tangan segala."

Untung Alaric itu terlahir sebagai orang yang sabar. Jadi perkataan Nadia tidak akan menusuk dijantung.

"Kan aku khawatir sama kamu," Balas Alaric sambil mengerucutkan bibirnya.

Bruak!!

"Anjim, tadi lo lomba lari apa gimana asu?! Cepet banget kayak orang dikejar setan aja." Amuk Rendy.

"Mending lo beliin bubur sama teh anget buat pacar gue," Ucap Alaric dengan memberikan uang selembar berwarma merah. Rendy hendak berbicara tetapi disela oleh Alaric, "Iya kembaliannya buat lo! Sono buruan!!"

Rendy yang mendengar langsung kegirangan. "Siap komandan.

"Dah,sekarang mending kamu duduk manis sambil nunggu bubur sama teh hangat tapi sambil manja - manjaan sama aku juga nggak papa kok hehe." Yang hanya dianggap angin lalu oleh Nadia.

"Ish sayang, jangan dicuekin dong akunya." Blush, Apaan anjir,ngapa jadi pipi gue panas. Batin Nadia.

"Yee blushing." Alaric tertawa melihat Nadia.

"Apasih, siapa yang blushing?!" Sungut Nadia.

"Nggak usah malu malu gitu dong mbak," Goda Alaric.

"Udah sana, mending lo belajar dikelas." Sadar atau tidak baru kali ini Nadia berbicara panjang.

"Btw, kamu cantik deh kalo blushing." Alaric langsung mengacir keluar UKS menuju rooftop. Jangan ditanya lagi mau ngapain, ya jelas bolos.

***

"Nad, lo ditungguin alaric tuh." Seketika Nadia menoleh ke arah pintu UKS dengan tatapan tanda tanya.

"Pulang bareng aku." Mutlak Alaric yang dibalas deheman sama Nadia.

Setelah lima belas menit merapikan buku bukunya, Nadia segera menuju parkiran untuk menemui Alaric.

"Udah semua kan?" Tanya Alaric.

"Ya."

"Yaudah ayo naik sini aku bantu!!" Tak butuh waktu lama motor Alaric melaju menjauhi area sekolah dengan kecepatan tinggi.

***

Setelah menempuh perjalanan dua puluh menit mereka akhirnya sampai rumahnya Nadia dengan selamat.

Nadia terburu - buru turun dari motor Alaric, karena sedari tadi jantungnya berdegup keras bukan karena Alaric membawa motornya dengan kecepatan tinggi. Tapi tidak tahu saja baru pertama kali ini jantung Nadia begitu. Apa iya gue kena penyakit jantung?  Batin Nadia bertanya - tanya.

Setelah Nadia turun dari motornya, Alaric buru buru menggaet tangan Nadia.

"Ada apa?" Tanya Nadia.

"Apa lo nggak bisa buka hati lo buat gue?" Tanya Alaric dengan serius.

Nadia terjatuh dalam pesona mata itu,mata biru safir. Nadia mengangguk mengiyakan karena terjerumus dalam pesona Alaric.

Alaric yang melihat itu langsung mencium punggung tangan Nadia. "Makasih banget makasih." Satu kata yang menggambarkn hati Alaric, bahagia yang membuncah

"Kalo gitu aku pergi dulu ya sayang, jangan lupa ngabarin aku setiap 3 jam sekali oke! Bye!" Perintah Alaric. Nadia hanya mengangguk pasrah saja. Toh tidak ada salahnya dia membuka hati juga.

Sesampainya di markas angeldevil's Alaric mesam mesem tidak jelas.

"Ngapain lo senyam senyum gajelas?" Alis Risky terangkat sehingga damagenya makin nambah.

Alaric kembali datar, tapi wajahnya tercetak jelas ekspresi bahagianya.

"Yee kembali datar," Cibir Rendy.

"Nggak papa, emang lo nggak suka liat temen lo bahagia?!" Sentak Alaric

"Ya santai aja bro, nggak usah ngegas gitu," Sinis Irsyad, "Lagian lo nya yang nggak jelas, datang datang senyam senyum kayak orang gila."

Alaric menghembuskan nafasnya, "Sorry kalo gue ngegas, NADIA NERIMA GUE ARGHHHH!!! SUMPAH GUE BAHAGIA BANGEDDDD." Semua anggota angeldevil's tersentak mendengarnya.

"Ya kalem aja elah, ngapa lo jadi alay gini bangsul." Kaget Rendy sambil mengelus dadanya yang tepos upssy🤭

"Biasalah ndy, orang lagi bahagia diterima pacar ya gini. Pegang dah omongan gue ini, besok bocah satu ini pasti jadi bucinnya Nadia."

"Tapi bentar deh, bukannya lo dicuekin mulu ya sama si Nadia?" Tanya Rendy.

Alaric langsung spontan menyugar rambutnya ke belakang, "Lo nggak tau siapa Alaric." Dengan bangganya dia menepuk dada sambil berkata begitu.

Risky, Rendy, dan Irsyad menunjukkan ekspresi muntah seakan - akan mereka jijik dengan tingkah temannya yang satu ini.

Rendy berdecih, "Cuih, najis!"
Yang dibalas tatapan sinis oleh Alaric.

"Udah elah, Al lo duduk deh. Si Rajawali ngakain war noh."

"Ck, gada bosen bosennya dia kalah. Yaudah lah, pake strategi kayak biasanya aja. Mumpung gue lagi bahagia nih, Tob beliin semua anak angeldevil's McD. Nih uangnya, kalo ada kembaliannya ambil aja."

"Ya gini dong boss, sering - sering bahagia, biar kita juga bahagia dapet makanan gratiss." Ucap Tobi semangat dan mengacir memesan McD secara online

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang dan anggota angeldevil's memakannya dengan rakus seperti orang yang tidak diberi makan selama setahun.

Tbc

Jangan lupa vote and komen ya.
Berhubung aku lagi gabut jadi aku up hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NADIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang