Prolog

57 12 70
                                    


Terlihat dari kejauhan seorang gadis tengah mengintip di balik kaca besar sebuah ruangan. Ia menggeleng kaget kala mendengarkan tiap ucapan yang keluar dari mulut orang-orang di depannya. Semua pasal suap, uang hitam dan juga narkotika yang akan dibuat rencana perdagangannya.

Ayesha Grizelle Diamora. Dia masih setia mengamati orang di dalam sana. Banyak sekali tumpukan uang yang jumlahnya mungkin mencapai triliunan. Tak hanya itu, di sana banyak sekali kurir-kurir yang tengah sibuk mengemasi obat-obatan terlarang dan juga hal-hal berbau narkotika.

Ayesha sangat tahu siapa orang besar yang tengah memimpin bisnis ilegal di sana. Tuan Cakra Anumerta. Seorang mafia besar yang sangat terkenal dengan penyebaran obat-obatan terlarangnya dan penjualan di pasar gelap Asia dan Eropa. Namun bukan itu yang sedari tadi Ayesha fokuskan, melainkan Jovan-kekasih Ayesha sendiri. Pria itu nampak begitu akrab bersama dengan Tuan Cakra dan seorang pria berjas di sampingnya.

Ayesha terus mendengarkan obrolan mereka hingga satu obrolan rahasia terdengar di telinga Ayesha. Buru-buru gadis itu memvideoi orang-orang itu.

"Mereka itu sangat bodoh, Cakra. Dengan ribuan rayuanku di setiap kandidat, mereka terus percaya."

Ketiga pria itu nampak tertawa.

Cakra menepuk bahu si pengucap kalimat pertama. "Bahkan mereka tidak menyelidiki terlebih dahulu siapa yang mereka pilih. Dasar bodoh!"

Jovan menyeletuk seraya menuangkan bir ke dalam gelasnya. "Mereka memilih bajingan seperti dirimu untuk menjadi penegak mereka."

"Hey bocah!" ucap pria berjas dengan nada bercanda. "Lalu bagaimana dengan penyelundupan barang gelap itu? Apakah kamu masih terus menaruhnya di dalam barang perusahaanmu?" tanyanya pada Jovan.

"Tentu. Itu sangat menguntungkan bagiku. Hasilnya bisa mencapai dua ratus juta milyar setiap pengiriman tanpa dipotong biacukay yang banyak," ujar Jovan sembari tersenyum miring.

"Benar anakku. Dengan bisnis ini, kita bisa menjadi kaya raya dalam sekejap."

Prank

Ayesha tidak sengaja menjatuhkan sebuah vas kaca yang ada di dekatnya. Sontak semua orang di dalam langsung menengok pada Ayesha.

"Ayesha!" kaget Jovan saat melihat Ayesha tengah memegang ponsel dan berada di sana.

Dengan cekatan Ayesha langsung berlari keluar dan segera pergi.

"Ayo kejar dia!" seru Cakra.

Jovan dan para anak buahnya segera mengejar Ayesha yang mulai melajukan mobilnya. Buru-buru Jovan langsung mengambil mobilnya dan mengikutu Ayesha.

Di dalam mobil, Ayesha terus-menerus memacu kecepatan mobilnya di atas rata-rata. Keadaan jalan yang tak terlalu ramai, membuatnya menjadi lebih mudah membelah jalanan.

Dari belakang mobil Ayesha, rombongan mobil hitam terus membunyikan klaksonnya agar Ayesha berhenti, tetapi nyatanya gadis itu terus melajukan mobilnya dengan cepat.

Jovan kewalahan mengikuti Ayesha yang mengemudikan mobil dengan cukup kencang sekali. Tetapi saat mengingat gadis itu sudah mengetahui semuanya, ia tidak boleh dengan mudah membiarkan gadis itu lolos begitu saja.

Jantung Ayesha terus berpacu dengan cepat selaras dengan kecepatan mobilnya. Ayesha mengotak-atik ponselnya dengan satu tangan. Ia sekarang berniat menelpon polisi. Ketika sambungan telah menyahut, ponsel itu jatuh dari tangan Ayesha.

"Shit!" Ayesha menunduk dan mengambil ponselnya itu. Tetapi sebab ponsel itu jatuh terlalu dalam, Ayesha agak susah mengambil itu.

"Aaaa!" teriak Ayesha saat melihat sebuah mobil dari arah kiri menabrak mobilnya hingga masuk ke dalam jurang. Setelah itu ia mulai hilang kesadaraan dan mobil itu jatuh ke bawah jurang.

Jovan langsung menghentikan mobilnya saat melihat mobil Ayesha tertabrak oleh sebuah mobil tanki besar menabrak mobil gadisnya hingga masuk ke dalam jurang. Jovan langsung membuka pintu mobilnya lalu turun untuk memaki sang sopir mobil tanki tersebut.

Belum sempat Jovan mengetuk pintu mobil tanki tersebut, dua orang pria yang sangat Jovan kenal keluar dari dalam mobil.

"Papa?"

Salah seorang pria di hadapan Jovan sontak mengangguk. "Itu adalah akibat dia telah mengotak-atik sembarangan jalan seorang Cakra Anumerta."

***

Yeah akhirnya dipublikasikan juga cerita ini. Jujur ya cerita aku tuh ga pernah ada yang tamat. Entah kenapa selalu males buat lanjutin. Tapi buat yang ini aku kayaknya semangat banget. Soalnya cerita ini tuh ngga pasaran deh. Kayaknya tapi ya :))

Ga mau banyak bicit, aku mau ucapin selamat membaca. Oh ya, ini cerita tidak ada sangkut pautnya apapun dengan kisah nyata ya. Ini hanya fantasi dan tidak ada pihak pihak yang terlibat. Dan semoga dengan adanya cerita ini, kita semakin sadar bahanyanya narkoba..

Tetap semangat yaa... Jaga kesehatan selalu... Jangan lupa pakai masker...

Selamat membaca.

Bonus foto Ayesha


Untuk foto yang lain menyusul yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk foto yang lain menyusul yaa. Kalian bebas kok berfantasi dengan siapa aja castnya :))

Bubay....

Let's Reveal! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang