Gadis itu menghembuskan napas pelan. Dia menatap pagar sekolah yang menjulang tinggi di hadapannya.
Dipakainya terlebih dahulu tudung Hoodie nya sebelum dia memasuki area sekolah. Terbesit rasa gugup yang luar biasa dalam dirinya.
Ini adalah hari pertama dia sekolah di sekolah barunya. Kepindahan nya dari kota kecil tempat tinggalnya dulu bersama orang tuanya sudah ditekadkannya kuat kuat. Dia memilih untuk berpisah dari orang tuanya dan hidup mandiri. Dia tidak ingin selalu menjadi beban.
Kedua kakinya mulai melangkah bergantian memasuki area sekolah. Pandangan kebingungan orang orang dapat dia rasakan. Dia kembali menarik ujung tudung Hoodie nya itu agar semakin menutupi wajahnya.
"Dia murid barunya?"
"Kok serem sih?"
"Ih jijik banget gue! Banyak gaya!"
"Paling juga bitch!"
Gadis itu menggenggam erat tali tasnya. Mencoba untuk menulikan telinga. Dia berjalan mencari ruang kepala sekolah.
"Heh cabe!!"
Langkah gadis itu terhenti. Dia menarik napas pelan dan memejamkan matanya erat. Mencoba untuk menahan desiran emosi yang menguap dalam dirinya.
Dia kembali melanjutkan langkahnya, mencoba mengabaikan orang orang yang menatapnya tak suka dan juga merendahkan.
Dalam hatinya dia terus berdoa agar tangannya tidak berbuat hal gila. Dia benar benar tak ingin itu terjadi.
"Mau kemana lo?!!" Orang itu kembali bersuara.
Gadis itu tetap melanjutkan langkahnya. Mengabaikan suara lelaki yang masih meneriakinya.
Pukk!!
Lelaki itu tersenyum sinis ketika kaleng minuman itu berhasil mengenai kepala gadis itu. Isi dari kaleng minuman itu membuat bagian belakang Hoodie nya basah.
"Jangan..." Batin gadis itu. Dia benar benar takut jika tangannya melakukan hal gila yang akan mempermalukan dirinya.
Lelaki itu sudah berdiri didepannya dengan tampang yang sangat menjengkelkan. Menatap gadis itu rendah.
Gadis itu mendongak, menatap lelaki bertubuh tinggi dihadapannya.
Tiba tiba tangan gadis itu bergerak sendiri. menampar dan meninju lelaki itu.Plakk!!
Buggghh!
Bughh!!
Semua orang terkejut, begitu pula dengan gadis itu. Tidak menyangka kalau tangannya akan melakukan itu.
Lelaki itu memegang sudut bibirnya yang berdarah. Dia kembali tersenyum sinis dan meludah tetap didepan gadis itu.Gadis itu langsung berlari menjauh. Menghindari hal hal gila lainnya yang akan dilakukan tangannya sendiri.
:
Sekarang dia sudah berada di ruang kepala sekolah dan juga duduk berhadapan dengan kepala sekolahnya sendiri.
Kedua tangannya tak berhenti menepuk nepuk pahanya, tatapan kebingungan dan juga tak suka kepala sekolah itu layangkan untuknya.
"Maaf pak." Gadis itu menunduk sedalam dalamnya.
"Baiklah saya harap kamu tidak menimbulkan masalah disekolah ini" ujar sang kepala sekolah. Gadis itu meneguk salivanya kasar. Bagaimana caranya agar tangannya mau mendengarkan perintah otaknya?
"Kamu masuk kelas XI IPA 1"
Kening gadis itu berkerut. "bukannya itu kelas unggulan ya pak?" Tanya gadis itu memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah 'R'
Разное"karna lebih banyak air mata yang kukeluarkan daripada air putih yang kuminum"