CHAPTER KELIMA -R-

20 1 0
                                    

Riel berjalan tertatih tatih. Dia berhenti diseberang sekolah. Keadaan saat ini benar benar ramai, semua berdesakan masuk ke dalam sekolah.

Riel kembali melirik jam tangannya.
Lima menit lagi bel masuk, mau tidak mau Riel ikut berdesakan agar masuk ke sekolah sebelum gerbang ditutup.

Riel tak bisa lagi menopang tubuhnya yang terus terdorong. Dia jatuh tergeletak. Untung saja tubuh kecil Riel tidak terinjak-injak.

"Minggir!"

Semua orang menyingkir memberi jalan kepada lelaki itu. Setelahnya mereka membentuk bulatan mengerumuni Riel dan lelaki itu.

Dia adalah Reno. Menggendong Riel dan membawanya ke dalam mobil. Dia juga harus memarkirkan mobilnya, dari pada dia bolak balik lebih baik dia sekalian membawa mobil dan juga Riel.

"Ma- makasih" ujar Riel terbata. Mereka sudah ada didalam mobil Reno.

"Sama sama" jawab Reno santai. Setelah diparkiran Riel langsung turun tanpa menunggu Reno membuka pintu. Menyebabkan mereka keluar secara bersamaan. Tentu saja hal itu membuat semua orang semakin iri pada Riel. Gadis itu bisa dekat dengan dua pangeran sekolah. Beruntung sekali bukan?

"Gue duluan" Reno mengangguk menyetujui ucapan Riel. Sepertinya dia akan mengurus sesuatu terlebih dahulu.

Riel melipat kedua tangannya di atas meja dan menelungkup kan kepalanya di atasnya. Dia sedang tidak mood hari ini.

Riel dapat mendengar suara bangku disampingnya yang digeser. Itu pasti Raiden. Riel semakin menyembunyikan wajahnya, dia senyam senyum sendiri membayangkan bagaimana lelaki seperti Raiden bisa romantis.

Tunggu. Apa itu romantis?

Riel tak menghiraukan suara guru didepan sana. Dia tidak tau apa yang membuat moodnya tidak baik hari ini.

"Ada murid pindahan dari kelas sebelah. Mungkin kalian sudah mengenalnya. Tapi tidak ada salahnya memperkenalkan diri, bukan?" Seisi kelas mengangguk setuju.

"Nama saya Reno Alderta" dengan senyuman yang sangat indah lelaki itu memperkenalkan dirinya. Hal itu membuat kaum hawa dikelas itu menjerit karna terkagum kagum. Sedangkan kaum Adam gusar, pasalnya itu adalah Reno.

Memangnya siapa yang tidak mengenalnya? Anak kepala sekolah yang memiliki IQ tinggi tapi bobrok dan sangat nakal

"Kamu duduk di-"

Belum sempat pak guru itu selesai berucap, Reno sudah lebih dulu melangkah. Dia berhenti di kursi yang ditempat Riel dan Raiden.

"Gue mau duduk sini" ucap Reno santai.

"Lo siapa?"

"Apa perlu gue memperkenalkan diri tuan muda Raiden?"

Raiden mendengus kesal. Daripada berurusan dengan Reno, lebih baik dia pindah saja. Raiden mengambil tasnya dan duduk di kursi kosong seberang Riel.

Reno tersenyum bahagia, dia duduk di samping Riel. Gadis itu sepertinya tidur. Reno menepuk pipi gadis itu pelan berharap dia segera membuka kedua matanya dan lihat siapa laki laki yang ada didepannya sekarang ini.

"Reno?" Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Riel setelah bangun.

"Lo ngapain disini?" Tanya Riel lagi.

"Gue pindah ke kelas ini. Gue juga udah duduk disini" terang Reno.

Riel segera menerawang seisi kelas mencari seseorang. Dan akhirnya ketemu. Lelaki itu duduk di seberang kirinya.

Riel tersenyum manis pada lelaki itu walau pun senyumnya tak dibalas. Malahan lelaki itu malah memalingkan muka.

Reno yang melihat itu mendengus kesal. Sepertinya ini tidak akan semudah yang dia pikirkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah 'R'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang