[ Awas Typo bertebaran:v]
.
.
.Taehyung baru saja melepas sepatunya dan sedikit melonggarkan dasi yang menyangkut dilehernya agar ia bisa bernafas dengan leluasa. Semua terasa lelah hari ini bagi Taehyung, karena minggu depan ia akan mengadakan pameran seni jadilah Taehyung sangat sibuk. Taehyung membayangkan setelah sampai rumah ia akan disediakan makanan dan segelas teh hangat, disiapkan air hangat untuk mandi, tapi semua itu hanya hayalan semata untuk seorang Taehyung, sudah bersatus menikah. Oh ralat, Taehyung tidak pernah menganggap pernikahan ini ada, karena semua ini hanya sebuah kesepakatan dari orang tuanya.
"Ahjussi sudah pulang?" Taehyung tidak mengubris perkataan Jungkook. Dia lebih memilih menuju dapur dan mengambil segelas air.
"Ahjussi aku lapar." kata Jungkook lagi. Memang benar Jungkook saat ini sedang menahan rasa laparnya sedari tadi. Karena, Jungkook tidak pandai memasak jadilah Jungkook menunggu Taehyung pulang.
"Ahjussi kau tidak menjawabku." Jungkook berdiri disamping Taehyung, sambil memegang ujung jas nya.
"Masak saja sendiri." ucap Taehyung dengan singkat.
"Ahjussi kan tau Kookie tidak bisa memasak. Kookie sangat lapar. " bukan nya menjawab lagi-lagi Taehyung mengabaikan Jungkook berlalu melewatinya.
Jungkook tidak menyerah ia mengikuti Taehyung sambil menarik-menarik jasnya.
"Ahjussi buatkan aku makan. " Jungkook terus merengek.
"Ahju-"
"JUNGKOOK! APA KAU BISA DIAM?! " bentak Taehyung. Membuat pegangan di jas nya melonggar dan menunduk.
"Kau masak saja sendiri jika tidak bisa masak beli diluar. Jangan mengganggu!" Taehyung meninggalkan Jungkook dengan tangisannya.
Jungkook menunduk sambil berjalan menuju kamarnya. Ia menangis dibawah bantalnya sambil menahan rasa lapar. Ia hanya ingin di buatkan makanan apa salahnya karena Jungkook tidak bisa memasak dia juga sangat lapar. Jungkook tidak bisa keluar juga karena jauh dari pusat perbelanjaan, itu akan sangat memakan waktu lama. Jungkook hanya bisa manangis kencang.
Jungkook bangun, ia memutuskan pergi kedapur untuk memasak. Setidaknya perutnya bisa diisi dengan semangkuk ramyeon. Tapi, diluar ekspetasi, Jungkook benar-benar tidak bisa masak. Sampai lengannya terbakar, akibat ia salah memegang panci yang tidak menggunakan kain. Alhasil mie yang sudah matang tumpah mengenai kaki Jungkook.
"Ahhhk.. Panas, hiks. " Jungkook menangis sambil meniup kakinya yang merah karena air mie yang panas tumpah dikakinya.
Jungkook menangis bukan hanya karena perih di kakinya saja tapi juga, semua mie nya tumpah yang belum sempat ia makan.
Taehyung yang mendengar kegaduhan dibawah lantas ia menghampiri. Terkejut ketika melihat dapur berantakan dan melihat Jungkook yang menangis.
"Apa yang kau lakukan? Sampai membuat dapur berantakan. " Taehyung memungut panci yang tergeletak dibawah.
"Ahjussi--sakit. " Jungkook terus meringis. Pandangan Taehyung langsung menuju pada kaki Jungkook yang merah mungkin akibat tersiram air mie yang panas. Taehyung langsung menggendong Jungkook mendudukannya disofa depan.
"Apa kau sama sekali tidak bisa memasak? Kau merusak dapurku. " ucap Taehyung sambil mengobati luka di kaki Jungkook, setelah ia membawa kotak obat.
"Tidak. " jawab Jungkook masih dengan air mata yang mengalir.
"Mana sini tanganmu. " Jungkook menurut saja karena tangannya sudah mati rasa.
Taehyung mengoleskan salep obat ditangan Jungkook sambil meniupnya agar mengurangi rasa perihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Baby
RandomMengurus anak kecil itu tidak mudah. Apalagi seorang Kim Taehyung yang notabenya orang sibuk sebagai CEO dari galery seni yang besar, yang harus mengurus anak kecil yang sangat merepotkan. Taehyung tidak habis pikir bagaimana pemikiran seorang Jung...