Birthday

2.3K 180 39
                                    

[Awas Typo]




Seharusnya pernikahan ini tidak ada.

Seharusnya perasaan itu tidak ada.

Dan seharusnya dia tidak pernah menganggap semua ini nyata.

Jika pikirannya yang polos, Taehyung tidak akan pernah menyalahkan anak itu. Dia hanya akan menyalahkan keadaan sekarang.

Taehyung tidak mau jika Jungkook memiliki perasaan padanya, dan menganggap semua ini benar-benar nyata dalam hidupnya dengan pernikahan yang dijodohkan ini, tanpa ada rasa saling suka. Sampai kapan pun Taehyung tidak akan pernah mencintai Jungkook, dia hanya akan tetap menjadi pelajar berusia 19 tahun yang kekanakan. Bukan menjadi salah satu dari sekian banyaknya wanita yang Taehyung cintai.

Semakin sini Taehyung merasa semakin hidupnya berubah semenjak kehadiran Jungkook, itu akan menghambat faktor kerjanya. Terkadang Taehyung selalu bisa membaca dari raut wajah Jungkook, seperti tidak ada beban sama sekali untuk memikirkan hubungan ini. Sudah sejauh mana mereka membangun rumah tangga yang sama sekali tidak ada rasa Cinta diantara keduanya. Mereka hanya akan menyakiti satu sama lain.

Tapi, kali ini pikiran Taehyung kalah oleh hatinya. Pikirannya boleh mengatakan dia tidak mencintai Jungkook tapi hatinya tidak bisa berbohong dengan apa yang sedang Taehyung rasakan sekarang. Karena,  lagi dan lagi Jungkook berusaha sangat keras untuk mendapatkan perhatian Taehyung dengan cara menyiapkan sarapan pagi.

Pagi ini Taehyung melihat Jungkook memasak, Taehyung menatap lurus punggung itu yang sekarang sedang membuat sesuatu disana.

Jungkook sudah beraktifats kembali. Dia sudah diizinkan pulang tiga hari lalu.

"Ahjussi, kookie membuatkan nasi goreng kimchi dengan telur gulung. " Jungkook meletakkannya diatas meja.

"Kau saja yang makan." Taehyung masih mengabaikan Jungkook. Bukan, bukan mengabaikan. Hanya saja Taehyung sedikit memberi jarak untuk perasaan yang tidak jelas ini. Dia pergi tanpa pamit. Jungkook menekukkan wajahnya, padahal dia sudah berusaha membuatnya untuk Taehyung.

"Kenapa ahjussi selalu menghindar" gumam Jungkook.

Semua orang boleh mengatakan Jungkook kekanakan, dia sangat manja,juga remaja yang labil. Tetapi soal perasaan Jungkook juga memiliki hati yang tidak bisa dibohongi. Jungkook bisa menangis kapan saja karena hal kecil tapi untuk kali ini hatinya benar-benar merasakan sakit. Tidak tahu datangnya dari mana saat Jungkook diabaikan oleh Taehyung, dadanya semakin merasa seperti ditusuk.

Jungkook belum pernah merasakan perasaan semacam ini. Apa itu artinya Jungkook mencintai Taehyung sesungguhnya?

Bagi Jungkook semua terasa nyata dalam kehidupannya, dia satu rumah dengan orang lain, dia tidak mengenal Taehyung, bagaimana Taehyung hidup, apa yang Taehyung suka dan tidak suka. Semua ini hanya karena keterpaksaan dan Jungkook menganggapnya terlalu jauh dalam hubungan ini.

Jungkook berjalan lesu di lorong sekolah sambil membawa satu tas kecil yang berisi kotak makan.

"Hey kook!" Gyeom datang tiba-tiba dengan merangkul leher Jungkook.

"Yaakk! Kau mengagetkanku huh." Gyeom hanya terkekeh.

"Apa itu sebuah kotak makan?" Tebak gyeom sambil menatap tas yang dibawa Jungkook.

"Hemm, ambilah." Jungkook menyodorkan pada Gyeom.

"Benarkah?" Gyeom langsung mengambilnya.

"Kalau begini kau sering-sering saja membuatkan ku makanan." Jungkook hanya tersenyum tipis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang