PART 2

347 10 8
                                    

Aku membenarkan posisi tidurku, keringat bercucuran di sekitar wajahku. Bagaimana tidak gugup, besok adalah hari kramat. Hari dimana UN akan dilaksanakan.

Aku melirik jam dinding yang menunjukan angka 01.32. Aku sudah belajar dari pagi sampai 01.00,

Aku membuka ponselku.
TO : FIAN

UDAH TIDUR ?

FROM : ALICE.

Oya, selama berbulan-bulan, hari yang kutunggu akhirnya datang. Aku tersenyum-senyum sendiri ketika mengingat kejadian indah itu.

flashback ¤

" Alice ", aku memutar badanku ke arah sumber suara. Aku tersenyum melihat siapa yang menyapaku.

" Hai. ", kataku.

" Maaf menunggu lama. ", katanya dan langsung membawa-ku ke-mobil. Mama-ku, dia sudah meninggalkan dunia, dan saat itu usiaku masih 5 tahun. Dan ayahku, sedang bekerja di Inggris. Aku belom melihatnya dari usiaku yang ke-5. Aku, Kak Alana, Kak Brenthon, hanya tinggal bertiga. But, tante dan om dari mama aku selalu nyumbang uang buat sekolah dan semacamnya.

" Kita mau kemana ? ", tanyaku penasaran.

Fian balas dengan tersenyum, tapi tidak menjawab perkataan-ku. Aku jadi bingung dibuatnya.

" Nanti kamu juga akan tahu ", katanya.

Dan, aku diajak ke sebuah restorant terkenal. Aku merasa seperti orang aneh disini.

" Kau mau pesan apa ? ", tanyanya setela pelayan itu memberikan menunya.

Sekitar 1 jam kami makan dan berbicara, kulihat Fian berdiri ke-arah panggung dan entahlah, hatiku berdetak lebih kencang dari biasanya.

" Selamat malam semua, hari ini aku akan menyanyikan lagu special untuk seorang yang disebelah sana. ", katanya sambil menunjuk ke-arahku.
Mukaku langsung merah padam. Aku menatapnya kesal. Huh !

Kudengar ia mulai menyanyikan lagu Bruno mars - when i was you man.

Setelah ia menyanyikan, suara tepuk-tangan langsung memenuhi tempat. Dan Fiam tersenyum lembut kearahku.

" GF ? ", katanya saat kami sudah di mobil. Menurutku, itu tembakan yang anti sinetron. Kalo sinetron kan alay pake bangetz ya. Hihihi

" Hihihi... Kamu lucu deh. ", kataku cekikikan.

ku-lihat ia mendekat, semakin mendekat, dan aku bisa merasakan nafasnya. Aku ikut menutup mata.

Cup !

Ya, walaupun Fian hanya mencium keningku, tapi menurutku itu lebih cukup dari pada Fiam harus mencium bibirku :)

flashback off -

Drtt...drtt...drtt...

Deringan itu berhasil membuatku kembali ke alam sadar.

TO : ALICE

Belom, masih belajar. Entar aku call kamu. Sweet dream, lice. muach *

FROM : FIAN

Aku mematikan ponselku. Dan dalam sekejap, aku dapat tertidur pulas.

Hai ! Thanks yang udah mau baca sampai disini. See you. Bye !

MORNING SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang