PART 4

225 12 11
                                    

8 tahun kemudian...

Aku memandang wajah mungil milik Jeremy yang sedang tertidur pulas. Anak berumur 3 tahun ini tampak damai saat tidur. Tapi kalau sudah bangun, Jeremy bakal berubah menjadi Kamen Rider, katanya.

Jeremy. Anak dari Kak Alana dan Max.

" Jeremy udah tidur ? ", tanya suara berat milik Max.

Aku tersenyum. Karena, semenjak kehadiran Jeremy didunia ini, Max berubah menjadi pria penuh tanggung jawab dan tidak pernah minum minuman keras.

" Sudah. Kak Alana dimana ? ", tanyaku. Oya, semenjak kehadiran Fian, aku tidak pernah mencintai Max lagi.

Fian. Sudah 8 tahun. 8 Tahun aku tidak pernah melihatnya lagi. Kemana dia pergi ? Kenapa tidak kembali-kembali ? Apa dia sudah...

Aku menggelengkan kepalaku, berusaha untuk menghilangkan pikiran anehku.

" Alice ? Kamu kenapa ? ", tanya Max dan aku balas dengan gelengan kepala.

" Kak Alana dimana ? ", tanyaku lagi.

" Oh, ada di dapur ", katanya dan aku segera bergegas menuju dapur.

" Kak ! ", kataku seraya menepok pundak Kak Alana. Rupanya Kak Alana sedang membuat susu.

" Kamu ya. Ada apa ? ", tanya-nya.

" Engga. Iya deh, yang mau pergi ke Bali. ", kataku.

Sudah 3 tahun ini Max selalu sibuk di kantornya dan akhirnya mereka jarang menghabiskan waktunya di rumah. Dan hari ini, Max meminta sahabat-nya unutuk mengurus kantornya.

" Kamu nih. ", kata Kak Alana dengan memasang muka merah padamnya.

" Jeremy baru tidur, kak. Masa dibangunin lagi. ", kataku saat Kak Alana ingin menuju ke kamar Jeremy.

" Hehe. ", katanya dan segera menuju kamar Jeremy. Bukan kamar Jeremy, tapi kamar aku yang disulap menjadi kamar anak laki-laki.

Hanya, sepreinya yang diubah menjadi gambar Thomas and Friends.

" Take care di apartemeny, ya! Jangan bawa laki-laki kesini. ", kata Max dan membuatku tertawa terbahak-bahak.

" Enggak lah. Yaudah, hati-hati disana. ", kataku.

" Entar kalo ada apa-apa telphone kakak aja. ", kata Kak Alana.

" Yaudah. Bye ! ", kataku sambil melambaykan tangkanku.

Kak Brenthon juga sudah menikah. Jadi, aku tidak boleh ganggu mereka. Baru 2 minggu yang lalu Kak Brenthon dan Jasmine menikah.

Dan mereka sedang Honeymoon di Bali. Jadi entar, si ALMAX dan BREJAS ketemuan disana.

Sedang aku ? Aku hanya bisa menatap sedih nasib-ku.

Aku memasuki kantor dengan mata seperti panda. Kemaren malam aku memang begadang karena pekeraan numpuk. Sekarang aku baru menyesali, ternyata pr matematika lebih mudah daripada pekerjaan kantor.

" Eh, lice. Lo liat gak, ada cogan di kantin. Wesh! ganteng banget. ", kata Amel.

" Iya. katanya dia CEO di kantor ini. ", sahut Bella yang tiba-tiba datang.

" Hah ? mana-mana ? ", kataku langsung menarik lengan Amel dan Bella.

Saat dikantin. Ellah, itu mah biasa aja. Bisa dibilang jelek malah. Eoh, mereka aneh banget.

" Jelek ah. Bukan idaman aku ", kataku hendak keluar dari kantor.

" Gile lu ! Yang itu bukan yang ono ", kata Amel sambil menunjuk orangnya.

Gosh ! Itu cowo ganteng banget, jir. Ah, naksir deh. Wanita normal pasti bakal ngiler. Tapi, aku kan masih setia sama Fian.

" Cakep banget, jir. Mau kenalan ah ", kata Amel dan disusul Bella. Kulihat mereka mendekati Orang itu.

Mereka emang gila. Aku hanya tertawa dari kejauhan melihat tingkah mereka yang mirip seperti anjing melihat tulang.

Kulihat mereka sok jual mahal di depan Orang itu. Sekali lagi, aku benar-benar malu melihat tingkah kedua sahabatku.

Aku mengikuti Amel dan Bella yang masih mondar-mandir depan orang itu. Orang itu memang bukan lagi makan.

" Udah ah. Lo dua kayak orang gila. ", kataku.

" Gak papa,ya. Liat aja. Semua cewe disini pada caper juga di depan Pak CEO itu. ", ucap Bella.

Tiba-tiba saja ide aneh-ku muncul.

" Gue ajakin lo berdua kenalan, mau  ?", tanyaku.

"Hah? Serius ? Mau bangetttt ", kata Amel dan Bella barengan tapi beda kata-kata.

Aku segera menghampiri orang itu.

Aku menyenggol bahunya. Dan spontan ia berbalik. Dan...

TBC

MORNING SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang