Katanya, semakin dewasa kamu, semakin berkurang juga ketertarikanmu akan hal-hal yang biasanya kamu anggap spesial semasa kecil dulu. Seperti ketika aku bangun dari tidurku di pagi hari ulang tahunku, aku tidak sesemangat dulu.
Tapi, aku cukup bersyukur karena Tuhan masih memberiku rejeki untuk hidup hingga hari ini. Aku juga senang karena tidak sedikit temanku yang memberi ucapan selamat ulang tahun.
Dirayakan dengan sederhana bersama teman-teman terdekat dan keluarga saja rasanya sudah cukup bahagia.
Tok tok tok. Suara ketukan di pintu rumah membuatku beranjak. Mungkin itu salah satu temanku lagi yang datang membawa hadiah untuk makan kue tar buatan ibu.
Aku membuka pintu, dan betapa terkejutnya aku ketika melihat Lion berdiri di sana dengan kotak hadiah. Aku memberinya senyum, tapi kenapa Lion menekuk wajahnya seperti itu, ya? Dia tidak terlihat bahagia.
"Happy birthday, Aluna," ucap Lion. Ia menyodorkan kotak itu dan membukanya di hadapanku, menampakan kotak parfum kecil warna merah muda dengan tulisan Versace.
"Wow, Versace," gumamku kagum melihat hadiah yang dibawakan oleh Lion. Aku tahu harga parfum ini sangatlah fantastis walaupun ukurannya hanya 60ml. "Makasih banyak, Lion!"
"Bukan dari gue,"
"Loh?" Alisku berkerut. "Terus dari siapa?"
"Michael Proudstar," jawab Lion, membuatku benar-benar terkejut oleh nama yang barusan Ia sebutkan. "He's your ex, isn't he?"
"I-iya, kok bisa ada di kamu?"
Alih-alih menjawab pertanyaanku, Lion malah mengucapkan kata-kata yang seketika menghancurkan perayaan hari kelahiranku. "Dasar matre," katanya.
̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̥̊͝▔̊͝
3/5
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Masih Boleh Temenan
Short Story21GUNSROSES X MARV-MANUEL a short story, 5/5.