05. Mencari🥀

114 113 73
                                    

A W A L A N

Arbyaz Ervino Hastanta as Arbyaz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arbyaz Ervino Hastanta as Arbyaz

Arbyaz Ervino Hastanta as Arbyaz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crasyila Indriana as Syila

"Menurut lo siapa?" tanya Tui kepada Juan. Juan melirik Tui dengan tatapan tak tau. Tui pun mengedikkan bahunya.

"Emang selama ini menurut lo Arbyaz punya musuh?" tanya Juan balik kepada Tui yang langsung berpikir saat ditanyai seperti itu oleh Juan. Mereka berhenti berjalan.

"Gak ada sih," jawab Tui sambil nyengir kuda. Mereka berdua telah selesai pergi dari dalam toilet. Sore ini cepat sekali gelap.

"Menurut gue cuman ada satu," ucap Juan sambil mengelus dagunya. Ucapan Juan itu membuat Tui penasaran. Mereka pun memulai langkah jalan lagi.

"Siapa emang?" tanya Tui sambil menatap Juan. Juan tersenyum tenang dan langsung pergi masuk ke dalam kelas untuk mengambil Tasnya.

"Marios CS," jawab Juan yakin sambil mengebrak-gebrak mejanya. Tui pun melongo tak percaya.

"Lo yakin?" kata Tui sambil menatap Juan apakah yakin tentang perkataannya tadi.

"Kita harus cari bukti dulu Tui," ujar Juan seraya menepuk bahu Tui dan pergi meninggalkan kelas. Tui yang termenung sendirian di dalam kelas apalagi hari sudah mulai malam itu langsung kocar-kacir pergi keluar kelas.

"Anjay Juan Anjir," jerit Tui kepada Juan yang telah meninggalkannya sendirian di dalam kelas yang sudah mulai gelap itu. Mereka berdua pulang sore di karenakan harus membantu Pak Sahrun. Bukan Syakhrukan tapi.

•••••

"Badan kamu panas sekali Syila," lirih Mamih sambil mengusap jidat Syila lembut. Syila jatuh sakit saat ia tau jika Arbyaz ralat- Arwah Arbyaz gentayangan. Apalagi saat itu Arwah Arbyaz menemui dirinya.

"Arbyaz," panggil Syila di sela-sela ia sedang di kompres oleh sang Mamih. Mamih pun merasa tidak tenang, anaknya sedari tadi panasnya tidak turun-turun. Karena Mamih sangat khawatir akan terjadi apa-apa oleh Anaknya itu. Mamih pun segera menelfon suaminya.

MY LOVE IS DEADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang