THUNDERBOLT

EPILOG

Situasi Nasional pun kian membaik sudah banyak kota kota besar di Indonesia berhasil direbut kembali oleh TNI, sekarang tepat 1 tahun lebih 2 bulan pertempuran berjalan, Indonesia pun mendapat bantuan dari Russia tapi bantuan itupun ditolak oleh pemerintahan Indonesia secara resmi melalui perwakilannya walaupun begitu Russia tetap membantu Indonesia dalam menghadapi gempuran pasukan blok api dan sekutunya terkadang terlihat 1 regu pesawat T-50 Russia yang membantu TNI AU yang mengamankan wilayah udara, tidak hanya bantuan udara saja di laut jika TNI AL kuwalahan dalam menghadapi kapal kapal perang blok api kapal selam nuklir Russia

terlihat membantu TNI AL secara diam diam, bahkan juga menjaga wilayah laut Indonesia jika ada musuh yang akan menginfiltrasi daerah Indonesia melaui kapal atau kapal selam. Sekarang kembali lagi ke cerita, setelah melewati banyak pertempuran nama Kapten Sauri semakin dikenal banyak prajurit bahkan namanya sudah tercantum di majalah harian TNI, Kapten Sauri dianggap pahlawan oleh semua orang kini level kemampuan Kapten Sauri dalam bertempur dengan tank sudah disamakan seperti legenda lengenda komandan tank era perang dunia 2 seperti Marsekal Erwin Rommel

, Jenderal George S. Patton

dll. Kapten Sauri mendapat banyak medali penghargaan dari aksi aksi militernya dan sempat mendapat promosi dari seorang Jenderal untuk bergabung ke Yonkav 1 yang menggunakan tank Leopard 2 tapi Kapten Sauri menolaknya dan lebih memilih menggunakan tank medium harimau beserta rekan rekan lamanya ya siapa lagi kalau bukan Sertu Sigit dan Kopka Daniel, menurunya tank itu cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia dan sangat gesit dalam bermanuver selain itu dia sudah menganggap tanknya seperti rumahnya sendiri.
sekarang Kapten Sauri sedang berada di Madiun disana dia ditugaskan untuk menjepit kekuatan pasukan Australia yang tersisa, kini bersama 2 rekannya yang mengendarai tank bersandi Thunderbolt Kapten Sauri kembali kemarkas terdekat untuk mengisi ulang amunisi karena sebelumnya tank Thunderbolt terlibat pertempuran sengit dengan tank Leopard milik Australia sendirian, Kapten Sauri memilih jalan pintas dan tercepat untuk menuju markas dengan menaiki bukit dan melewati beberapa desa karena jika lewat perkotaan jalannya memutar sangat jauh, sebenarnya hal ini ditentang oleh Sertu Sigit karena belum tentu jalan pintas yang dilalui itu aman karena Madiun belum aman 100% Sertu Sigit khawatir jika ditengah jalan nanti akan di sergap oleh musuh karena tank Thunderbolt hanya memiliki 3 amunisi meriam utama dan beberapa round peluru senapan mesin juga kondisi tank yang rusak sedang, jika disergap oleh musuh yang berjumalah banyak maka tamatlah riwayatnya tapi Kapten Sauri tetap ngotot untuk memilih jalan pintas ya lantas Sertu Sigit menurutinya karena dia adalah atasannya.
saat tank berjalan menyusuri jalan dan melewati persimpangan Kapten Sauri melihat ada seseorang yang memakai seragam awak tank sedang berjalan dengan kondisi yang sangat kotor tank Thunderbolt pun melewati orang itu Kapten Sauri hanya melihat orang itu ternyata dia seorang wanita ketika tank berjalan agak jauh Kapten Sauri memerintahkan Sertu Sigit untuk menghentikan tank lalu Kapten Sauri keluar dari tank dan mendatangi awak tank wanita itu dan menawarkan bantuan karena jarak kemarkas terdekat masih lumayan jauh kemudian awak tank wanita itu menerimannya lantas Kapten Sauri mengajak wanita itu masuk ke tanknya dan melanjutkan perjalanan. Disepanjang perjalanan Kapten Sauri menanyai wanita itu dimana tanknya dan dia mengatakan tanknya sudah hancur karena terlibat pertempuran sengit dengan tank musuh, semua kru tanknya tewas dan hanya dia yang selamat kemudian dia memperkenalkan diri kepada Kapten Sauri lalu Kapten Sauri balik memperkenalkan diri beserta para awak Thunderbolt yang lain, nama awak tank wanita itu adalah Salvira dia dari pasukan sukarelawan berpangkat Prajurit Satu ( Pratu)
< Pov Tank Thunderbolt >
“ oh ternyata kamu seorang mahasiswa jurusan telekomunikasi disalah satu kampus di Surabaya, memangnya semester berapa “ kata Kapten Sauri
“ sebenarnya saya tinggal sidang skripsi saja dan lulus tapi karena sebuah keadaan saya mulai menjadi pasukan sukarelawan bersama teman teman saya untuk membantu TNI digaris depan” kata Pratu Salvira
“ sayang sekali susah susah buat skripsi akhirnya juga begini” kata Sertu Sigit
“ mau gimana lagi pak karena ini adalah sebuah keadaan” balas Pratu Salvira
“ ya itu bagus karena mahasiswa harus berada di garda terdepan jika negara dalam keadaan bahaya “ kata Kopka Daniel
< Pov narator>
saat melewati sebuah tempat bekas pertenakan tank Thunderbolt secara tidak sengaja melindas ranjau hingga roda besinya putus sebelah dan tank pun tidak bisa berjalan kemudian semua awak tank keluar untuk melihat keadaan.