Surabaya, 11 Agustus 2020
terlihat sebuah medium tank milik TNI dengan kondisi rusak berat memasuki markas komando yang kondisinya sedang kacau tank itu menuju bengkel perbaikan, tank itu nampak dipaksa untuk berjalan dengan kondisi body depan yang hancur dan sebagian body terbakar api dan rantai roda tank yang nampak akan putus kemudian tank itu berhasil memasuki hanggar perbaikan
“ cepat padamkan apinya” kata seorang prajurit kemudian nampak beberapa prajurit lainya berlarian membawa apart dan berusaha memadamkan apinya lalu palka tank itu pun terbuka dan nampak 3 orang awak tank itu pun turun dari tank kemudian dibantu oleh beberapa Prajurit karena 1 awak tank itu mengalami pendarahan.
“ panggil medis ada prajurit yang terluka disini” teriak prajurit lalu para medis dengan sigap menolong prajurit itu
kemudian salah seorang awak tank yang tidak lain komandan tank itu pun berusaha berjalan dengan gontai lalu dia duduk bersandar di tembok tiang utama hanggar sambil menatap tanknya yang rusak berat dan terbakar dengan beberapa prajurit yang berusaha memadamkan apinya dengan tampang yang lusuh dan kotor juga terlihat darah segar ditanganya yang menetes dia pun nampak melamun kemudian dikejutkan dengan petugas medis
“ anda terluka ada darah ditangan anda” kata petugas medis
“ aku tidak apa apa ini darah kru ku “ kata komandan tank itu yang tidak lain seorang Kapten bernama Sauri kemudian petugas medis itu pun mengganguk dan meninggalkan Kapten Sauri yang terduduk bersandar
3 hari kemudian...
disebuah kamp pasukan TNI digaris depan, seorang Kolonel TNI sedang memberikan pengarahan kepada anak buahnya didepan tendanya karena belakangan ini serangan offensive pasukan Australia semakin sering para petinggi negara khawatir karena semakin banyak wilayah Indonesia yang jatuh ke tangan Australia dan sekutunya, kini Kolonel itu berjalan menghampiri seseorang yang sedang duduk diatas box amunisi sambil membaca buku kecilnya ya orang itu adalah Kapten Sauri
“ hemm...” suara Kolonel itu
“ o pak” kata Kapten Sauri sedikit terkejut lalu berdiri tegap
“ sekarang kau bisa ikut aku kelapangan” kata Kolonel itu lalu Kapten Sauri mengikutinya dari belakang
tidak lama mereka pun tiba dilapangan dan terlihat 7 medium tank terparkir berjajar lalu Kolonel itu memberikan sedikit pengarahan kepada Kapten Sauri
“ aku mendapatkan perintah dari komando tertinggi untuk mengirimkan beberapa tank ke daerah Tuban untuk membantu pasukan kita disana karena kewalahan menghadapi tank Abrahams milik Amerika, aku berinisiatif mengirimmu kesana untuk membantu mereka karena kamu prajurit terbaik yang aku miliki” kata Kolonel TNI
“ Siap pak saya akan menerima perintah itu” kata Kapten Sauri tegas
“ ikut aku akan kukenal kan ke tank barumu” kata Kolonel lalu diikuti Kapten Sauri dibelakangnya mereka berdua berjalan menghmpiri salah satu tank yang terparkir terlihat beberapa awak tank sedang sibuk mempersiapkan tanknya
“ ini dia “ kata Kolonel itu sambil tangannya mengarah kearah tank itu“ ini tank baru Varian A dari tank medium harimau sedikit dimodifikasi ketebalan baja tank ditambah ada vitur fiber soflam jadi akurasi tembakannya meningkat dari 70% menjadi 85% ada tambahan senjata kelas berat di body tank yang mengikuti meriam utama dan radio tank berfrekuensi jarak 800 meter agar kamu bisa berkomunikasi dengan tank lain walaupun jaraknya agak jauh “ lanjutnya
“ baiklah semoga sukses “ kata Kolonel TNI itu lalu pergi meninggalkan Kapten Sauri lalu Kapten Sauri berjalan disamping tanknya
“ ya terlihat bagus dan masih ada bau besinya” Kapten Sauri berguman sendiri
kemudian Kapten Sauri dikejutkan oleh seseorang yang keluar dari dalam tank
“ loh Kapten” kata orang itu yang tak lain awak tank dari Kapten Sauri bernama Sigit dengan pangkat Sersan Satu
“ sejak kapan kau ada didalam tank sigit” kata Kapten Sauri yang melihat Sertu ( Sersan Satu) Sigit diatas tanknya sebelum sigit menjawabnya datanglah seorang prajurit yang membawa peluru meriam
“ oh ya Kapten ini awak tank anda yang baru posisinya mengantikan Hassan karena belum sembuh dari lukanya yang kemarin” kata Sertu Sigit
lalu dia memberikan peluru meriam itu kepada Sertu Sigit
“ Kopral Kepala Daniel siap bertugas Kapten” kata orang itu yang berdiri tegap lalu Kapten Sauri hanya mengganguk saja
“ kalau begitu segera kumpulkan kru yang lain” kata Kapten Sauri
tak lama kemudian semua kru berkumpul didalam misi ini Kapten Sauri akan memimpin 7 medium tank varian A dari tank medium harimau, setelah semua kru berkumpul terlihat Kapten Sauri memberi pengarahan singkat 5 menit kemudian semua kru itu masuk ke tanknya masing masing dan besiap berangkat dan Kapten Sauri pun masuk ke tanknya dan menutup pintu palkanya.
“ Kapten” kata Kopka ( Kopral Kepala) Daniel
“ apakah semuanya sudah siap” kata Kapten Sauri
“ sudah Kapten, semuanya siap kita membawa peluru meriam penuh, cadangan bahan bakar, cadangan makanan dan sedikit amer” kata Sertu Sigit sambil menyalakan mesin tanknya
“ kenapa kau membawa amer bukannya aku menyuruhmu membawa tuak saja” kata Kapten Sauri lalu mereka bertiga pun tertawa didalam tank. kemudian Kapten Sauri mengambil headset untuk berkomunikasi dengan tank lainnya
“ ini Thunderbolt apakah tank lainya siap” kata Kapten Sauri di radio
“ siap bergerak Kapten “ suara terdengar diradio
“ trenggiling siap” lalu terdengar suara lagi
“ badak siap meluncur” lalu suara terdengar lagi setelah itu suara bersahut sahutan
kemudian 7 medium tank itu bergerak meninggalkan kamp dengan tank yang ditumpangi Kapten Sauri berada ditengah ( oh ya disini saya akan beri sedikit penjelasan 7 tank itu memiliki nama sandi Call Sign untuk tank yang ditumpangi Kapten Sauri memiliki Call Sign Thunderbolt juga sebagai pemimpin lalu selanjutnya ada Trenggiling, Badak, Gladiator, Merak, Bravo, dan Echo) kembali ke cerita 7 tank itu mengambil jalur melewati perbatasan Sidoarjo – Gresik karena jalan pantura daerah Gresik masih rawan dilewati pesawat drone milik Amerika mereka mengambil jalan memutar karena di daerah perbatasan Sidoarjo - Gresik ada banyak senjata AA flak jadi mereka tidak akan khawatir jika ada drone yang akan menggangu perjalanan mereka setelah 2 jam perjalanan kini mereka hampir memasuki wilayah Lamongan kota yang masih terlihat asap hitam yang membumbung diudara
“ lihat lah kotanya hancur terbakar” kata Kopka Daniel
“ iya sepertinya pesawat pengebom baru saja menjatuhkan bomnya” kata Sertu Sigit
tidaklama kemudian terdengar ledakan keras didepan rombongan sehingga rombongan tank Kapten Sauri berhenti total lalu disusul suara teriakan diradio
“ Bravo tertembak Bravo kena!!!” teriakan keras dari radio
dan dengan cepat formasi tank Kapten Sauri berubah menjadi berjajar semua tank pun mencari asal tembakan terlihat sebuah tank Leopard 2
KAMU SEDANG MEMBACA
THUNDERBOLT
Short Story(WARNING 18+++) " Savira cepatlah keluar dari tank ini melalui palka bawah aku sudah tidak bisa menahan mereka lagi karena terlalu banyak " kata Kapten Sauri sambil menahan rasa sakitnya " tapi Kapten aku akan melawan mereka " Kata Pratu Salvira " J...