"Silahkan diminum" kata Wina sambil menyuguhkan teh.
" Terima kasih" ucap Retna.
Setelah pencarian 'benda putih' yang melelahkan itu, Retna dibawa ke sebuah ruangan untuk membahas kejadian ini.
Ruangan tersebut berada di dalam gudang tua, yang kerap dihindari para siswa karena penampilan luarnya yang kusam dan tidak terawat.
Namun, kesan berbeda akan terlihat di dalamnya. Tempat itu sangat bersih dan rapi. Begitu juga dengan interiornya, yang didesain seperti kantor. Disana terdapat sofa, televisi LED, dan beberapa set meja kerja lengkap dengan komputer.
Bahkan, mereka punya sebuah monitor layar lebar seperti dalam film agen rahasia.
Kemegahan dan kecanggihan disana membuat Retna takjub.
"Sebenarnya, ruangan apa ini?" pikirnya dengan heran.
Sang pemuda berkacamata duduk di sofa sambil menelepon. Ia terdengar sedang membicarakan kejadian yang baru mereka alami.
" Baik, aku mengerti. Apakah boleh membicarakannya kepada gadis ini?....Tidak masalah? Oke, terima kasih"
Pemuda itu menutup ponselnya. Perlahan, ia menghela nafas.
"Dia bilang apa?" tanya Wina.
" Katanya kita boleh membahas kasus ini dengan Retna"
" Eh, benarkah?" tanyanya dengan nada terkejut. "Lalu dimana dia sekarang?"
" Dia ada di kantor kepolisian Denpasar. Katanya sedang mencari data pemilik plat nomor itu."
" Eh, dia berhasil dapat izin akses komputer disana?
" Iya. Dia bilang perlu waktu hampir 24 jam untuk meyakinkan kepala polisi. Ia juga sampai menginap disana untuk itu"
" Benar-benar luar biasa. Pantas saja ia diangkat menjadi ketua."
"Hahaha" katanya sambil mengernyitkan dahi.
Pemuda berkacamata melirik ke arah Retna, yang kelihatan bingung menyaksikan percakapan mereka.
" Oh, maaf. Kami jadi asyik mengobrol sendiri" katanya setengah tertawa.
" Ah, tidak apa-apa" balas Retna.
" Namaku Raka Darsana. Kau bisa memanggilku Raka. Sama sepertimu, aku juga siswa kelas satu di sekolah ini. Tapi bedanya, aku berasal dari kelas Sains."
" Kau pasti heran melihat semua ini. Entah dari ruangan kami yang canggih, atau mungkin kegiatan kami yang aneh"
" Ya, memang benar" kata Retna
" Aku akan menjelaskan semua yang ingin kau tahu. Tentu ada syaratnya"
" Apa?"
" Pertama, jangan memberi tahu orang lain soal tempat ini atau kegiatan kami"
" Oke"
" Kedua, jangan membocorkan kejadian yang kita lihat tadi"
" Baik. Lalu?"
" Ketiga, bersikaplah seperti biasa jika bertemu kami saat jam sekolah. Bagaimana?
" Setuju"
Mereka berdua pun berjabat tangan tanda sepakat.
" Sebelumnya aku ingin bertanya kepadamu. Apa kau pernah menonton film detektif atau agen rahasia?"
YOU ARE READING
Highschool SOS
Mystery / ThrillerHari-hari pertama pindah sekolah memang berat buat Retna Arimbawa. Setelah dapat teman sebangku yang 'gila', ia harus menyaksikan aksi penyekapan salah satu siswi dari sekolahnya saat pulang. Namun semua itu membuatnya bertemu dengan tiga remaja c...