Chapter 07

444 33 5
                                    

"Kekasih? Siapa?" Rune jelas terkejut mendengar jawaban William. Rune jelas marah. Ia tidak menerima kenyataan itu, "Setidaknya izinkan aku mendekatimu. Atau kenalkan aku pada kekasihmu.."

Siapa?

Siapa yang berani!

Rune ingin anak ini jadi miliknya. Tapi keberadaannya di sini adalah rahasia. Tapi Rune juga ingin tahu siapa lawannya. Siapa orang yang berani mengambil hati William!?

"Ah- umm... dia- dia tidak ada di sini." William menjawab pertanyaannya dengan tergelagap, Bagaimana- William bisa menjelaskannya? Tak mungkin ia menjelaskannya kalau kekasihnya itu ada di dalam mimpinya?

"Liam, kau dia tidak ada di sini, apa kalian LDR?" Rune terus mendesak William, ia tak akan menyerah hanya karena mendengar William terlah memiliki kekasih. Rune menginginkan William, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan William? Rune mencoba mendekatinya secara lembut namun lagi lagi ia di tolak oleh William.

Haruskah ia memaksanya?

"Liam, aku menginginkanmu."

"S... sa.. saya tidak bisa. Maaf- maaf." William mengucapkan kata maaf berkali-kali sambil membungkuk. Lalu ia bergegas mengambil keranjangnya. William tak lagi ingin berlama-lama dengan pria ini...

Rune menarik tubuh William dan membawanya dalam pelukkannya. Rune tahu ia tidak sebaiknya seperti ini, tapi ia juga tidak bisa membiarkan anak itu pergi dari padangannya. "Liam, aku tak akan memberikanmu pada orang lain."

"A...anda...tidak bisa, memaksa saya, tuan." William berusaha melepaskan diri. Ia tak bisa memetik bunga lagi, ia harus segera pergi dari hutan ini, ia harus menjauh dari pria ini.

Rune mencium bibir William secara paksa. Rune terus mengingat malam itu, saat mereka bersetubuh di pesta itu. Ia menginginkan tubuh anak itu lagi, dan William ada di depannya. Mana mungkin Rune akan membiarkan mangsanya pergi begitu saja, Runepun merobek pakaian atas William.

William memandang Rune dengan tatapan ngeri dan takut, ia di cium seperti malam itu- saat ia di pesta, apalagi pakaiannya di robek begitu saja, William sangat takut tapi tubuhnya tak bisa berbohong ia menyukai ciuman ini "Mmmh..! Umm..mmn... nnh... nnn...mm!" ada rasa familiar. Malam itu William tengah setengah sadar. Kali ini Rune ingin mereka bercinta saat William sadar penuh. Rune dengan berani langsung menyentuh penis William yang masih tertutup celananya.

"Kau ingat malam di pesta itu?" Rune mencoba membahas soal malam itu saat di persta. Kalau William tak mengingatnya. Rune akan membuatnya ingat padanya. "Aku ingin melakukannya lagi denganmu sayang."

William jelas terkejut mendengar hal itu, dia pria yang bersamanya di malam pesta itu, "T..ti...tidak mungkin... uhn..." Saat Rune mengatakan soal malam itu, sekilas William mengingat apa yang terjadi di malam itu.

"Aku tak menyangka kita akan bertemu lagi. Aku mencarimu sejak pesta itu." Rune mencium pipi William, "Karena itu aku tak akan melepaskanmu lagi. Kau begitu saja meninggalkanku pagi itu." Setelah mengatakan hal itu Rune kembali mencium bibir William, kali ini dengan lebih lembut. Lidah Rune memainkan lidah William. Ciuman yang panas namun tidak terburu buru.

Kenyatan bahwa orang ini adalah pria yang sama saat pesta itu cukup mengejutkan bagi William, pria yang sama yang menciumnya dengan beringas, tapi entah mengapa, kali ini ciumannya begitu lembut. Membuatnya seolah terbius oleh ciuman itu, "Mmm...nnn...mmh..."

Rune menidurkan tubuh itu di atas alas duduk mereka tadi. Rune terus mencium William dengan lembut sambil membawa tangan William melingkar di pundahnya.

Karena Rune sudah merobek pakaian William, otomatis anak itu sudah topless Rune memilin halus kedua nipple William dengan jemari panjuangnya sebelum mengecup leher jenjang milik William.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang