Maaf untuk minggu lalu gak sempet untuk update, tapi aku usahain untuk update setiap minggunya.
Untuk chapter kali ini akan lebih panjang dari sebelumnya karena aku satuin dri dua chapter yang seharusnya udh di up minggu lalu dan up minggu ini.
Selamat membaca :)
.
.
.
.
.
kesalahpahaman adalah salah satu faktor dari suatu pertengkaran dalam hubungan
.
.
.
."APA JANGAN - JANGAN KAK SEONGHWA UDAH PUNYA PACAR"
Aku yang asal berbicara tanpa berpikir itu berakhir dengan keadaan ditinggal sendirian di kamar, karena laki - laki itu pergi keluar kamarku setelah aku berbicara seperti itu. Mungkin memang dugaaanku saja yang berlebihan dan aku takut ia marah karena itu. Aku menyusulnya keluar kamar dan memanggilnya saat ia ingin menuruni tangga.
"Ka Seonghwa"
Lagi - lagi respon darinya sangat menjengkelkan, menengok kepadaku saja tidak apalagi membalikkan badannya. Dia pergi begitu saja ke bawah dan aku mengikutinya sampai kakiku berhenti melangkah tepat di ruang makan.
"Gimana sih kamu Ryu, masa iya gak mau sarapan? Mau tidur sampai siang?" ucap ayahku dengan gestur menyuruhku untuk duduk di depannya. Tanpa ayahku suruh pun aku juga ingin duduk dan makan.
Ketika ayah dan ka seonghwa sedang berbincang tentang pekerjaan mereka dan wanita itu sibuk dengan makanannya, aku merasa sedih karena teringat kenangan dengan mamaku. Hidangan yang ada didepanku adalah makanan kesukaanku dengannya, nasi goreng spesial dengan ati ayam dan telur dadar. Sangat sederhana bukan, tanpa sadar mataku sudah basah.
"Ryu kamu nangis? kenapa?"
Lamunan ku pecah saat ka Seonghwa menepuk pundakku "Ha? nangis?"
"Iya nangis, kamu kenapa?"
"Oh ini basah ya mata, biasa nguap masih ngantuk ini" ekspresi yang ku keluarkan mungkin tidak bisa meyakinkan orang yang sedang bertanya kepadaku, setidaknya agar dua orang lainnya tidak bertanya lagi.
-o0o-
Setelah adegan dramatis di meja makan, aku naik ke kamar untuk bersiap – siap pergi keluar. Menagih janji laki – laki yang membuatku kesal pagi tadi. Aku berdiri di depan kamar ka Seonghwa dengan memakai dress perpaduan warna biru dan putih yang panjangnya sedikit di atas lutut, aku mengetuk pintu kamarnya dan juga memanggilnya beberapa kali. Herannya tidak ada jawaban dari dalam kamarnya. Aku sempat berpikir ia tidur, tapi tidur setelah sarapan bukan kebiasaan dia, “apa iya ka Seonghwa punya kebiasaan baru?”kataku.Selama aku tinggal bersama dia, aku tidak pernah membuka pintu kamarnya terlebih dahulu dan selalu dia yang membukanya. Walaupun kadang harus sampai aku gedor agar dibukaan pintu, tapi ini sudahku gedor, meneriakan namanya tetap saja ia tidak membukakan pintu untukku. Sungguh pikiranku kacau saat ini, aku takut terjadi sesuatu didalam yang bahkan tidak ada yang tau.
Dengan keberanian diri, aku memegang gagang pintu kamarnya dan memutarnya kebawah.
Krek
Pintu itu terbuka dan sungguh pemandangan indah yang kulihat, saking terkejutnya aku menutup pintu itu kembali.
“YA KA SEONGHWA BISA TIDAK PAKE BAJU DULU BARU KELUAR KAMAR MANDI” teriakku dari luar kamarnya
Tidak ada balasan apa pun lagi dari dalam, jantungku saat ini berdetak dengan kencang. Bukan karena khawatir atau apa, tapi karena melihat postur tubuhnya yang membuat hati ku teriak. Baru pertama kali dalam hidupku melihat ia seperti itu. Baik lupakan, seharusnya aku marah karena perbuatan yang ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE - HWANG HYUNJIN
Fanfic"Apakah hubungan kita terhalang karena latar belakangku?" - Shin Ryujin "Latar belakang mu tidak salah, kita yang salah. Karena seharusnya kita tidak bertemu untuk saling mencintai" - Hwang Hyunjin "Tolong buat aku membencimu selamanya" - Shin Ryuji...