tentang kita [jaemark]✔️

bag. 3

pukul 00.00 dini hari,

aku terbangun. mimpi cukup aneh malam ini. aku membuka ponsel.

masih cukup dini untuk bangun lalu melakukan aktivitas. aku mencoba tidur.

saat mimpi tadi, kamu muncul. lalu mengucapkan,

'lihat! aku kembali! aku menepati janji, kan? maaf menunggu lama. jadi, mari kembali bersama'

pukul 00.03 dini hari,

aku terbangun. tak disangka hujan deras telah mengguyur kawasan rumahku. kutatap sekeliling kamar.

tak ada suara yang menemani selain suara hujan turun.

aku menghembuskan napas berat. kubuka ponsel. kuganti wallpaper homescreen pun dengan lockscreen-nya.

namun, setelah puas memandangi. kuubah wallpaper tersebut.

anak singa.

pukul 10.00 pagi,

sial. aku kesiangan hari ini. saat kubuka mataku, aku sedikit menyipitkan mata.

aku tersenyum. melihat layar ponselku. banyak notifikasi dari renjun.

aku merenung.

dapatkah renjun menggantikan mark?

pukul 12.00 siang,

aku pergi. sudah cukup lama. sedang menyantap es krim di tengah kota. panasnya hari ini sepadan dengan dinginnya malam tadi.

ditambah hujan yang mengguyur deras. aku celingukkan ke sana ke mari, lalu menyebrangi jalanan.

kulangkahkan kaki menuju toko tua. katamu, toko perabot di sini harganya murah. kualitasnya jangan ditanya.

kulihat barang-barang yang terpajang. benar katamu, murah dan bertema vintage semua.

kuraih botol yang menarik perhatianku. ini cukup indah untuk dijadikan hadiah.

lalu, aku membayarnya. dia bertanya padaku, katanya,

'loh, kakak ini yang sering diceritakan mark ya?'

aku mengernyit. tak mengerti apa maksudnya.

'kakak jaehyun, ya?'

aku mengangguk, sedikit terkejut dibuatnya.

'aku sudah menebaknya. wajahmu seperti apa yang dia katakan. tampan, juga memiliki senyuman khas.'

pukul 18.00 malam,

aku pulang ke rumah. kak kristal sedang menikmati acara televisi. dia menatapku, terus begitu sampai aku masuk ke kamar.

atensiku langsung teralihkan pada surat dengan bungkusan indah. aku tersenyum kecil.

perlukah membukanya lalu mengingatnya kembali?

"mau kemana? kenapa buru-buru sekali?"

jaehyun menuruni anak tangga dengan cepat, ia bahkan belum sempat memasang jaketnya dengan benar. jaehyun sempat tersandung dan lututnya menyentuh lantai.

kristal tampak agak khawatir, namun kemudian jaehyun bangkit dan berkata akan keluar sebentar. kristal mengiyakan saja, ia yakin adiknya itu bisa memegang ucapannya.

jaehyun berlari, menuruni anak tangga lagi. mencari-cari kereta tujuan tempatnya. ketemu! ia segera berlari, mengeluarkan kartunya dengan terburu-buru.

masuk di kereta. ia tak menemukan tempat duduk, baiklah saatnya berperang dengan kerumunan banyak orang sekarang.

tiga puluh menit perjalanan. sejujurnya, jaehyun tak berdiri selama itu juga. kereta ini sempat turun di satu stasiun sebelum tiba di stasiun yang ingin ia kunjungi.

jaehyun keluar. tak disangka ia akan berada di sini. tak terlalu jauh dari tempat ia tinggal. tapi seumur hidupnya, ia tak pernah pergi tanpa petunjuk.

selepas kemarin membuka suratnya, jaehyun mendapatkan satu petunjuk. mark memfotokan salah satu ciri khas daerah ini. jaehyun tentu tahu soal itu.

jaehyun berjalan gontai. dengan ransel yang ia gendong, dan pakaian yang ia kenakan. banyak orang yang memandangnya.

"mark, bisakah memberiku petunjuk lainnya? aku sungguh mati arah."

jaehyun sempat menyerah. ia kemudian mengunjungi salah satu hotel. tidak perlu bintang lima, yang penting nantinya uang saku aman dan jaehyun tak meringis karena dompet yang tipis.

kembali membuka surat, membaca ulang. membaca lebih hati-hati.

'nanti, kunjungi taman kota di dekat hotel ya. aku tahu kau tidur di hotel (sensor).'

jaehyun memasukan lagi suratnya. kemarin, ia belum selesai membaca surat. jaehyun tadinya akan pergi sekarang, tapi kemudian,

'besok saja. hari ini istirahat, ya? jauh loh.'

baiklah. sampai jumpa besok, mark.

tbc,
sp ni yg kemarin buriq sangka sm kristal hayo. ngkk anjim.

14 September 2020