epilog

1.3K 189 57
                                    

mark-ah, tidak terasa ya?

hampir sepuluh tahun kamu pergi. jangankan melihatmu, mendengar kabarmu saja kini, hahaha rasanya mustahil.

aku pikir, kamu telah menemukan rumah barumu. sama sepertiku.

aku kini sudah menjadi ayah. satu anakku agak nakal, satunya lagi kelewat pendiam.

mereka kembar. dengan sifat bertolak belakang.

mark-ah, bagaimana kabarmu?

"papa, ingin eskrim!" jung jeno—anaknya dengan renjun—itu merentangkan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"papa, ingin eskrim!" jung jeno—anaknya dengan renjun—itu merentangkan tangan. minta digendong.

jaehyun menutup bukunya, ia menggendong anak berusia lima tahun itu. jaehyun mencubit pipinya, jeno ini agak nakal dan susah diatur. berbeda dengan adiknya, jung jaemin.

"tidak ada eskrim hari ini," ucap jaehyun tegas.

jeno sudah bersiap menangis. tapi renjun tiba-tiba membuka pintu kamar, menatap jeno dengan tatapan mematikan.

"jung jeno, sudah berapa kali mama beri tahu, bereskan kamarmu selepas bermain."

jeno benar menangis sekarang. jaehyun terkekeh kecil.

"huaaa mama hiks mama jahat! marahin nono!"

jaehyun tertawa, tapi merasa kasian juga melihat jeno menangis seperti ini. jaehyun mengelus punggungnya. menenangkan jeno.

"jangan terlalu dimanja, nanti jeno malah tidak mandiri," renjun mengambil jeno yang ada di gendongan jaehyun.

renjun keluar kamar. tersisa jaehyun yang tersenyum kecil melihatnya. merasa celana yang ia kenakan ditarik, jaehyun menatap ke bawah. jaemin dengan walah flat-nya.

"papa, ingin game konsol, boleh?"

jaehyun menggeleng. "bereskan dulu mainan lego milikmu, lalu lima tahun yang akan datang kamu akan papa belikan game konsol. oke?"

jaemin mengangguk-anggukkan kepalanya. lalu balik badan keluar ruangan jaehyun.

kedua anaknya memang bertolak belakang. sifat jeno seperti renjun, tapi wajahnya mirip dengannya. sifat jaemin seperti dirinya, tapi wajahnya juga mendominasi dirinya.

tapi, jika jaemin sudah marah, aura renjun mengelilinginya.

jaehyun melirik buku bersampul hitam. dimasukkannya buku tersebut ke dalam box. sudah diputuskan, agar tak lagi membuka buku bersampul hitam itu. miliknya dan milik mark.

sudah cukup ia mengenang masa indah yang tak akan terulang itu.

jaehyun menuju gudang di atap. disimpan dengan apik box tersebut. jaehyun tersenyum kecil sebelum menuruni atap. menyakitkan, tapi renjun akan lebih sakit hati jika ia terus mengenang mark.

"papa! makan siang dulu!" suara renjun dengan nyaringnya berteriak. bergema di seluruh ruangan.

buru-buru jaehyun turun. "iya papa datang!"

tentang kita

mark tersenyum kecil, anaknya juga suaminya itu sebelas dua belas. mereka berdua sering menjahilinya.

minyeong adalah nama anaknya. lee taeyong adalah nama ayahnya.

"bunda, jangan melamun! ayo ikut membuat istana pasir!"

mark menghampiri. merapikan rambut sang anak dengan lembut. dan taeyong mengelus rambut mark dengan lembut juga.

"habis ini, pulang ke seoul, ya?"

minyeong mencebikkan bibirnya, "tapi yongie masih mau di sini, pa!"

taeyong tersenyum kecil, mencubit pipi anaknya yang berisi, "papa harus kerja besok lusa, yongie juga harus sekolah."

mark mengelus rambut minyeong. "tidak usah bersedih, di seoul kita masih bisa berjalan-jalan, kan? nanti bunda bawa kamu ke perpustakaan," ucap mark.

minyeong menggeleng. "yongie benci  a b c d, sulit sekali!" ucapnya.

"makanya, yongie harus banyak belajar agar pintar. nanti papa kasih yongie hadiah kalau yongie sudah berhasil belajar a b c d," ucapnya.

wajah minyeong berubah, menjadi berseri ketika mendengar kata hadiah. "benarkah?! yeay! yongie mau belajar a b c d!"

berbeda dengan jaehyun, mark tak menyimpan satupun benda. menghormati perasaan taeyong dan minyeong. meski begitu, hatinya menyimpan dengan baik semua kenangan itu.

"kalau begitu, mari pulang dan belajar a b c d, bunda ayo pulang!"

"y-yongie, bereskan dulu." mark hanya bisa pasrah ketika anaknya menarik paksa dirinya.

"hey! tunggu papa!"

dan taeyong ditinggalkan dan diharuskan membereskan barang-barangnya.

tbc,
bonchap. yes or no? kalau yes di vote sampe 40 vote. bisa yuk bisa. anjayani udah berrevolusi jadi hans rattlexnake nih gue. awokawoka. hapoy weekend!

4 Oktober 2020

tentang kita [jaemark]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang