26'. Cold Ketos

14.5K 1K 8
                                    

"Emh...emh..." Azka terus saja memukul lengan besar yang membekapnya itu.

"Eh udah itu lepasin!" perintah Arvin pada Devan.

"Lo semua apaansih!" Azka kesal pada Arvin dkk.

Arvin dkk menghiraukan itu malah Arvin dan Romeo menarik lengan Azka dan sekarang mereka sedang duduk di rumput halaman rumah Arvin.

"Jadi gimana?" tanya Romeo pada Azka.

"Apanya?" Azka bingung dengan pertanyaan Romeo.

"Maksudnya gimana lo bisa pulang sama si Avathar itu!" terang Romeo.

"Avathar?" lagi - lagi Azka kebingungan dan membuat Arvin dkk memegang jidat mereka dan memijitnya sedikit.

"Kenapa lo bisa bareng sama ketua geng dari geng Gozila?" tanya Arvin membuat Azka mengerti arah pembicaraannya.

"Sekedar tanggung jawab" jawab Azka acuh dan giliran Arvin yang kebingungan.

"Tanggung jawab apa?" tanya Romeo.

"Tanggung jawab pernah pukulin mereka" balas Azka dingin.

"Tanggung jawabnya lo di suruh apa sama mereka?" tanya Raka.

"Cuman perlu temenin Fathar seharian" jawab Azka dengan acuh.

"SEHARIAN?!" teriak mereka semua membuat Azka menutup kedua mata dan kedua telinganya.

"Lo di suruh apa aja seharian nemenin si Avathar?" tanya Romeo.

"Cuman bantuin beli baju mamahnya" ucap Azka.

"Lo ga di apa - apain lagi kan?" tanya Devan.

"Engga" balas Azka.

"Alhamdullilah" syukur Romeo dkk membuat Azka menatapnya heran.

"Lain kali lo ga usah cari masalah sama dia lagi" peringat Romeo.

"Jangan deket - deket dia lagi" peringat Arvin.

"Jangan mau di suruh - suruh dia lagi" peringat Devan.

"Jangan mau sama dia" peringat Raka.

"Jaga diri lo dan mulai sekarang jangan deket - deket sama dia" peringat Kenzo.

"Kita ga suka liat lo sama dia" ucapan Mirza diangguki oleh Romeo dkk.

Azka yang mendengar ucapan mereka hanya bingung, mengapa mereka tidak menyukai sekali jika dia dekat dengan Fathar.

"Emangnya kenapa?" tanya Azka.

"Lo liat gue. Pokoknya jangan deket - deket dia lagi" peringat Arvin memegang wajah Azka dengan kedua lengannya "Ini apaan sih!" Azka menghempaskan tangan Arvin.

Azka meninggalkan mereka semua yang menatap kepergian Azka dengan pandangan khawatir.

"Kita harus lebih pantau Azka" ucap Romeo yang di balas anggukan kepala oleh mereka semua.

Sekarang Arvin telah berada di kamarnya, Arvin sedang memikirkan bagaimana ia akan selalu mengawasi Azka jika ia tak terlalu dekat dengannya.

"Caranya gimana ya?" tanya Arvin pada dirinya sendiri. "Gue harus coba lebih deketin dia".

***

Sekarang adalah hari senin dimana semua siswa wajib mengikuti upacara bendera dan memakai pakaian lengkap. Saat ini para osis sedang membagi tugas untuk menjaga pintu gerbang depan, belakang, maupun tempat - tempat yang sering di jadikan murid - murid di sana untuk bolos dan terlambat masuk sekolah.

Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang