Sekarang jam telah menunjukan pukul 15.30 Azka dan petugas osis yang lainnya baru saja pulang karna mereka telah rapat perencanaan untuk perkemahan yang diadakan akhir bulan Maret ini.
Jovanka dkk sudah pulang terlebih dahulu karna sudah di jemput oleh supir mereka sedangkan Azka dia memilih untuk berjalan kaki, dia menolak ajakan sahabat - sahabatnya untuk ikut dengan mereka.
Ketika Azka sedang berjalan tiba - tiba 2 orang yang berpenampilan seperti preman menghadang jalannya.
"Hallo cantik" sapa salah satu preman tersebut.
"Cantik ko sendirian aja?" tanya salah satu preman lagi yang mencoba mendekati Azka dan Azka berjalan mundur.
"Mending ikut kita aja kita main - main dulu yu" ucapnya lagi lalu mulai memegang lengan Azka, Azka yang terkejut mencoba melepaskan cekalan lengan preman tersebut.
"Lepas!" Azka terus saja mencoba melepaskan cekalan tangannya.
"DIEM LO!" bentaknya pada Azka, Azka yang di bentak seperti itu langsung saja menendang area sensitif preman tersebut.
"ARGGGG!! SIALAN LO!!" Azka segera berlari meninggalkan kedua preman itu.
"Ayo kejar!" lalu kedua preman itu mengejar Azka yang berlari.
Azka terus saja berlari tanpa melihat ke belakang, ia terus saja berlari dengan sekuat tenaganya dan ketika Azka berlari untuk menyebrang jalan Azka tidak melihat kanan dan kiri sehingga...
Tin...
Tin...
Cittt...
Orang tersebut segera mengerem mendadak membuat Azka juga mundur beberapa langkah karna terkejut.
"WOII MAU MATI LO!" bentak pengendara motor tersebut membuat Azka segera menatapnya.
"Azka!" batin orang tersebut terkejut karna orang yang hampir tertabrak olehnya adalah Azka dan ketika Azka akan berlari kembali ke2 preman tersebut berhasil menangkapnya.
"Kena juga lo! Mau kabur kemana lo?" salah satu preman yang sedang menahan lengan kanannya hingga...
Bugh!
Sebuah tendangan keras menghantam perut salah satu preman membuatnya tersungkar ke aspal.
"Woi! Berani lo hah!" lalu Preman yang memegang lengan kiri Azka mulai menyerang orang yang telah menendang perut temannya.
Perkelahianpun di mulai orang tersebut selalu menghindari setiap pukulan yang preman itu berikan dan Azka hanya menatapnya dengan khawatir.
"Am-- am-- ampun!" mohon kedua preman itu.
"Pergi lo!" lalu kedua preman tersebut berlari meninggalkan Azka dan pria tersebut.
Pria tersebut lalu membuka helm full face nya dan ternyata itu adalah Arvin, Arvin segera menghampiri Azka.
"Lo gapapakan?" tanya Arvin khawatir.
"Gue yang harusnya nanya itu, lo gapapa?" tanya Azka balik.
"Gue gapapa ko, gue anterin pulang ya udah sore terus mau ujan juga" Arvin menarik lengan Azka menuju motornya menghiraukan Azka yang belum menjawab ajakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Ketos
Fiksi RemajaAzka Allisya Smith, seorang gadis yang menjabat sebagai ketua osis di sekolahnya. Sifatnya yang dingin terhadap orang - orang membuatnya menjadi incaran para siswa dan pada saat waktunya ia harus di pertemukan dengan seorang siswa yang terkenal akan...