006.

48 12 2
                                    

Jichangjoo present—

Mingyu paham posisinya sebagai wakil ketua pasti harus menggantikan Senior sebagai pembimbing mereka pergi ke Busan bertemu Investor.

Jelas Mingyu gugup bukan kepalang. Berjuta juta dollar akan Dipertaruhkan sebentar lagi dalam presentasi.

Di kereta Itu Mingyu yang duduk disamping Bangchan yang juga tampak tegang.

"Senior Kim kok tiba tiba gak bisa sih. Padahal kan beliau yang getol pingin ikut!" Ini Yebin sedikit protes.

"Katanya ada urusan keluarga ya—" Younghoon menimpali.

"Urgent banget kayaknya— gak papa. Kita ber empat pasti bisa" semangat Bangchan untuk Timnya.

"Yahh— semoga" kata Yebin Lesu.

Mingyu memilih bungkam. Tidak menceritakan kejadian yang ia Paham. Itu adalah privasi orang bukan? Maka dari itu ia memilih untuk tidak menjabarkan.

Beralih pandangan ke luar jendela. Hujan turun dengan lebatnya.

Mingyu sedikit berdoa. Semoga Jihan dan Namjoo baik baik saja. Karena nampaknya. Kedua orang itu hanya memiliki satu sala lain tanpa ada keluarga yang lain.

Mengirimkan pesan untuk yang pertama kali dalam konteks Personal ke Seniornya. Mingyu agak sedikit Geli. Mempertanyakan Dirinya ini sedang apa. Tetapi ia kirim juga. Berupa pernyataan—

"Senior— Saya sudah dikereta. Doakan semoga berhasil. Untuk Jihan tolong sampaikan kalau Saya akan menemuinya 4 hari dari sekarang. Terimakasih Senior"

"Siapa gyu?" Bangchan menarik minat pada ponsel mingyu yang sudah dikunci cepat setelah mengetik pesan singkat.

"Bukan siapa siapa"

Berlari cepat sambil membawa boneka kelinci putih besar yang menyembul dari dalam tas kain. Mingyu berlari dilorong rumah sakit menuju kamar Jihan.

Bukannya pulang ke Apartement. Mingyu juga heran kenapa tempat ini duluan yang jadi kunjungan.

"Jihan—" sapa Mingyu ngosngosan pada kamar anak itu.

"Uncle—" sapa Jihan tak kalah nyaring.

Namjoo ada disitu. Membereskan beberapa peralatan kebutuhan Jihan.

Mingyu mendekat. Memeluk Jihan dengan erat— setelah menaruh Boneka besar disamping tempat tidur yang diduduki Jihan.

"Udah sembuh nihh—" kata Mingyu semangat. Sambil nguyel nguyel pipi Jihan gemez. Setelah melepaskan pelukan.

"Jihan gak sakit— cuman demam aja" kata Jihan sambil belepotan ngomong.

"Jihan udah boleh pulang hari ini—" kata Namjoo menyela. Saat Jihan tengah bersuka cita dengan boneka barunya.

"Kamu baru datang?— l—langsung kesini?"

"Ah— iya Senior" kata Mingyu kikuk takut ditanyain alasan. Ia kan juga gak paham.

Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang