Prolog

579 65 30
                                    

Sebelum dimulai, ada pepatah yang mengatakan 'tak kenal maka tak sayang'.

Walau udah kenal dan udah sayang sama mereka, kenalan lagi yuk!

.
.
.

°•°•°

Satomi

Hari ini lagi mayan cerah. Ya, secerah masa depan kita berdua. Ea

Tapi kayaknya dihari secerah ini pun masih ada orang yang moodnya jelek, banget.

Contohnya seseorang disebuah rumah mewahnya. Terlihat lelaki bersurai merah muda tengah berlarian mengelilingi ruang tengahnya dengan tergesa-gesa. Mukanya terlihat sangat lelah, terlihat dari matanya yang sudah agak sayu, mengantuk mungkin?

"Riinu? Kamu dimana sayang??" Lelaki itu masih mengelilingi rumahnya, mencari seseorang bernama Riinu itu.

Tiba-tiba lelaki itu terdiam, ia menemukan gumpalan selimut yang terletak dipojok ruangan. Mendapat ide, ia berjalan mengendap-endap menuju gumpalan itu. Tanpa aba-aba, ia langsung menyibak selimut itu, memperlihatkan seorang bocah berambut merah yang panjang sebelah tengah terbelalak kaget.

"hUWAAAAA!!!" Bocah itu langsung berlari, mencoba kabur dari lelaki yang mengagetkannya. Namun lelaki itu lebih cepat dari si bocah, ia bisa menangkap bocah itu dengan cepat.

"Akhirnya ketangkap kamu, Riinu! Ayo mandi dulu!" Lelaki itu langsung memeluk tubuh kecil bocah yang disebut Riinu. Sedangkan Riinu tengah menggeliat didalam pelukan itu.

"Hahaha! Papa jangan peluk-peluukkk! Geli tauuu!!" Riinu tertawa geli karena napas lelakiㅡayahnya itu. Sedangkan ayahnya ini terseyum.

"Masa ga mau sih dipeluk papa? Dulu kayaknya kamu suka banget tuh dipeluk?" Ayahnya malah semakin mengeratkan pelukannya pada anaknya. Membuat Riinu tertawa.

"Makanya, sini! Mandi dulu baru papa lepasin peluknya!"

Tep!

Riinu turun dari pelukan ayahnya. Dia sempet diem dulu.

Sedetik... dua detik...

"Loh? Riinu? Kamu kenapa?" Ayahnya berjongkok didepan Riinu. Awalnya khawatir, tapi tidak setelah ini.

Riinu langsung berlari kencang, berlawanan arah dengan tempat yang ayahnya tuju. Lalu dalam hitungan detik, anaknya sudah tak lagi terlihat dimatanya.

Lelaki itu terdiam sebentar, sebelum didalam hati ia membatin.

'Anak bangs- astaghfirullah astaghfirullah....' dan moodnya semakin jeblok karena kebandelan anaknya.
.
.
.

Namanya Satomi, seorang pengusaha kaya dan ayah tunggal. Memiliki tempat tinggal yang sangat mewah, walau penghuninya hanya 4 orang. Dia, anaknya (Riinu), seekor anjing, dan seekor kucing.

Istrinya wafat ketika beliau melahirkan Riinu ke dunia. Sehingga sejak kecil, Riinu belum melihat wajah ibunya secara langsung. Riinu hanya bisa melihat wajah ibunya dari foto pernikahannya bersama Satomi.

Riinu bisa dibilang anak yang cukup pandai di umurnya yang masih dini, 7 tahun. Terkadang Riinu bertanya dengan wajah polos pada Satomi,

"Pa, papa gapunya mama? Kalo gitu kok Riinu bisa disini? Kan katanya Riinu harus punya papa sama mama buat bisa dirumah?"

dan Satomi pun langsung berubah sedih ketika anak semata wayangnya ini bertanya kepadanya.

Menjadi seorang ayah tunggal membuat bebannya menjadi dua kali lebih berat, yaitu mengurus kelangsungan perusahaannya dan memberi Riinu perhatian lebih. Tak ada kehadiran seorang istri membuat Riinu membutuhkan lebih perhatian, sedangkan ia sibuk dikantornya.

Papa!  ||   歌い手: すとぷりTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang