3

361 58 32
                                    

.
.

Kehidupan Nanamori
.
.
.

"Papa! Ajarin Root main gitar dong!"

Nanamori noleh.

"Wah? Root mau main gitar?"

Root senyum lebar, terlihat semangat dengan apa yang dia bicarakan.

"Root diceritain sama Om Tomi, katanya papa waktu masih sekolah jago main gitar! Root juga mau!" Root berjingkrak-jingkrak ditempatnya, menunggu jawaban dari ayahnya itu.

   Ya, Root kalau manggil Satomi itu Om Tomi. Colon juga begitu. Alasannya sih, karena sebutan Satomi terlalu panjang.

   Nanamori tersenyum melihat anaknya yang ceria. Terlihat manis.

"Oke, nanti papa ajarin. Tapi... " Nanamori memotong kalimatnya, membuat Root terdiam dengan wajah bingung. Wajah polosnya membuat Nanamori tidak tahan untuk tidak memeluknya.

"Peluk papa dulu dong!" Nanamori merentangkan tangannya lebar-lebar. Root yang awalnya kebingungan kembali tersenyum cerah, ia langsung menerjang ayahnya.

"Hehehe, makasih papa!!"

°•°•°

Jreng...

"Wah, Root udah bisa tuh!" Ucap Nanamori senang. Mendengar ayahnya berucap demikian membuat Root ikut senang, ia kembali memetik senar gitar itu, menghasilkan melodi yang enak didengar.

"Root bisa main gitar pa! Waaa!!" Root tertawa senang. Pipinya yang tembam merona, sehingga terlihat sangat lucu dimata Nanamori.

"Jagoan papa kan emang hebat" Elusan pelan Root dapat dari ayahnya, membuat matanya bebinar terang. Rona merah memekat dipipinya.

"Hehehe!"

°•°•°

   Sekarang hari Sabtu, biasanya sih Ayahnya bakalan ada dirumah sambil ngerjain laporan-laporan di ruangannya (entah diapakan, pastinya ngga dibanting kayak yang Jel lakukan).

   Sejak kemarin Root udah mulai belajar main lagu yang chordnya gampang. Karna udah bisa, Root mau pamer ke Nanamori, hehehe.

Tok tok

"Papa?"

Nanamori melirik Root yang ada disampingnya sebentar, sebelum akhirnya kembali memfokuskan atensinya ke lembaran-lembaran yang ada di meja.

"Hm? Kenapa?" Nanamori menyahut tanpa menatap Root. Mendengar ayahnya menjawab, Root pun mulai semangat.

"Root baru belajar chord! Papaㅡ"

"Yaudah sana, belajar aja ya" ayahnya menyela kalimat anaknya yang belum selesai. Root menggembungkan pipinya kesal.

"Root mau nunjukㅡ"

Nanamori mengelus kepala Root pelan. Wajahnya terlihat lembut, walau sebenernya terlihat di matanya kalau Nanamori lagi nggak mau diganggu.

"Bentar dulu ya? Papa kerja dulu. Nanti Papa temenin, oke?"

Root cemberut, kesel dong:(

"Uuu... yaudah..." Root keluar dari ruangan itu, sedangkan Nanamori kembali fokus ke pekerjaannya.

   Udah berlalu sekitar sejam sejak Root keluar dari ruang kerja Nanamori. Sekarang Root lagi diem di ruang tengah, masih kesel gara-gara papanya ngga mau liat dia main gitar.

   Tapi, karena Root lihat papanya kelihatan capek dengan kerjaannya, Root jadi kepikiran sesuatu.....

"Oh! Gimana kalo Root bikinin papa minum?" Tanya Root pada dirinya sendiri. Root langsung berdiri dari duduknya, dan berlari menuju dapur. Nggak ada siapa-siapa disana, kayaknya bibi pembantu rumah lagi pergi ke pasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Papa!  ||   歌い手: すとぷりTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang